Ludwig Ingwer Nommensen

Ompu i
Dr. (H.C.)
Ludwig Ingwer Nommensen
Ephorus HKBP ke-1
Masa jabatan
1881–1918
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Informasi pribadi
Lahir(1834-02-06)6 Februari 1834
Nordstrand, Kadipaten Schleswig, Denmark
(sekarang Jerman)
Meninggal23 Mei 1918(1918-05-23) (umur 84)
Sigumpar, Bataklanden, Keresidenan Tapanuli, Hindia Belanda
MakamMakam Misionaris Dr. I.L. Nommensen, Sigumpar, Toba, Sumatera Utara
2°23′42.93″N 99°9′21.37″E / 2.3952583°N 99.1559361°E / 2.3952583; 99.1559361
Suami/istri
  • Caroline Gutbrod
    (m. 1866⁠–⁠1887)
  • Christine Harder
    (m. 1892⁠–⁠1909)
Anak5
Orang tua
  • Peter Nommensen (ayah)
  • Antje Karstensen (ibu)
PekerjaanPendeta
Dikenal karenaMisionaris RMG di Tanah Batak
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. (H.C.) Ludwig Ingwer Nommensen (di daerah Batak dikenal sebagai Ingwer Ludwig Nommensen, disingkat sebagai I.L. Nommensen; 6 Februari 1834 – 23 Mei 1918) adalah seorang misionaris Lutheran asal Jerman yang diutus oleh Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) ke Tapanuli.[1] Nommensen menghabiskan 56 tahun hidupnya sebagai penginjil di Tapanuli. Dalam masa penginjilannya itu, terbentuk sebuah gereja Protestan, yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Oleh HKBP, Nommensen dihitung sebagai Ephorus HKBP pertama.

Kisah hidup

Masa kecil

Kartu Pegawai Nommensen
Kartu Pegawai Nommensen

Nommensen berasal dari Pulau Nordstrand di Schleswig, yang pada waktu itu merupakan wilayah Denmark (sekarang Jerman).[1] Keluarganya hidup dalam kemiskinan dan penderitaan. Sejak kecil, Nommensen terbiasa hidup dalam kondisi yang demikian.[1][2][3] Ketika berusia 7 tahun, Nommensen memilih menggembalakan angsa daripada duduk di bangku sekolah.[4] Pada usia 8 tahun, ia mulai mencari nafkah untuk membantu orang tuanya dengan cara menggembalakan domba.[1][4] Pada usia 9 tahun, ia belajar menjadi tukang atap.[1][4] Lalu, pada usia 10 tahun, ia bekerja pada seorang petani kaya sambil belajar mengerjakan tanah.[3] Ia juga bekerja menuntun kuda yang menarik bajak untuk membajak tanah petani kaya tersebut.[3]

Pada tahun 1846, saat berusia 12 tahun, Nommensen mengalami kecelakaan.[1][3] Sewaktu ia bermain kejar-kejaran dengan temannya, ia tertabrak kereta kuda yang menggilas kakinya sampai patah. Kecelakaan itu membuatnya harus berbaring di tempat tidur berbulan-bulan lamanya.[1] Saat itu, Nommensen berdoa meminta kesembuhan dan berjanji akan memberitakan Injil kepada orang kafir jika ia sembuh.[1][5] Setelah kakinya sembuh, Nommensen kembali menjadi buruh tani untuk membantu keluarganya setelah kematian ayahnya.[6]

Pendidikan dan misi

Pada usia 20 tahun, Nommensen berangkat ke Barmen (sekarang Wuppertal) untuk melamar menjadi penginjil.[1][5] Selama empat tahun, ia belajar di seminari zending Lutheran Rheinische Missionsgesellschaft (RMG).[1][5] Sesudah lulus, ia kemudian ditahbiskan menjadi pendeta pada tahun 1861.[1] Ia ditugaskan oleh RMG ke Sumatra dan tiba pada tanggal 14 Mei 1862 di Padang.[1] Ia memulai misinya di Barus dengan harapan akan mendapatkan izin untuk menetap di daerah Toba.[5] Namun, pemerintah kolonial tidak mengizinkan dengan alasan keamanan.[7] Oleh sebab itu, ia bergabung dengan penginjil-penginjil lain yaitu Pdt. Heyni dan Pdt. Klammer yang telah berada di daerah Sipirok yang setelah Perang Padri dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda.[7] Di situ, sebagian dari penduduk sudah memeluk agama Islam sehingga upaya penginjilan berjalan lambat.[7] Setelah berdiskusi dengan kedua misionaris tersebut, disepakati pembagian wilayah pelayanan, bahwa Nommensen akan bekerja di Silindung.

Kunjungan pertama Nommensen ke Tarutung adalah pada 11 November 1863. Pada kunjungan pertama itu, Nommensen diterima oleh Ompu Pasang (Ompu Tunggul) untuk tinggal di rumahnya. Wilayah kediaman Ompu Pasang masuk dalam wilayah kekuasaan Raja Pontas Lumbantobing. Dari sini, Nommensen kemudian kembali ke Sipirok untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan dalam pelayanannya.

Pada pertengahan tahun berikutnya, 1864, Nommensen dengan membawa semua perlengkapannya berangkat kembali ke Tarutung, dan tiba di Tarutung pada tanggal 7 Mei 1864. Nommensen kembali ke rumah Ompu Pasang (Ompu Tunggul), tetapi ia ditolak. Di Onan Sitahuru, Nommensen duduk dan merenung di bawah sebatang pohon beringin (bahasa Batak: Hariara) untuk memikirkan apa yang akan ia perbuat. Nommensen lalu pergi ke desa lain dan sampai ke desa milik Raja Amandari Sabungan Lumban Tobing. Nommensen berharap Raja Amandari dapat mengizinkannya tinggal di atas lumbung padinya. Akan tetapi, pada saat itu Raja Amandari sedang pergi ke desa lain membawa isterinya yang sakit keras. Melalui seorang utusan, Nommensen menyampaikan niatnya kepada Raja Amandari, namun Raja Amandari menolak. Nommensen meminta utusan itu untuk kembali menemui Raja Amandari kedua kalinya dengan pesan bahwa penyakit istri Raja Amandari akan hilang sekembalinya ia ke desanya. Raja Amandari setuju untuk mengizinkan Nommensen tinggal di desanya bila perkataan Nommensen terbukti benar. Penyakit istri Raja Amandari akhirnya sembuh. Raja Amandari kemudian mengizinkan Nommensen tinggal di rumahnya.

Keputusan Raja Amandari Sabungan Lumban Tobing untuk menerima Nommensen tinggal di rumahnya mendapat penolakan dari Raja Pontas Lumbantobing. Raja Pontas berusaha memengaruhi raja-raja di Silindung supaya menolak Nommensen. Sebaliknya, Raja Amandari berusaha mempengaruhi raja-raja di Silindung untuk menerima Nommensen. Masyarakat di sekitar Silindung terbagi dua dalam hal menerima Nommensen. Walaupun masyarakat Silindung terbagi dua (ada yang menerima dan ada yang menolak Nommensen), Nommensen tetap berada di Tarutung dan memulai pelayanannya mengabarkan Injil.

Satu tahun kemudian, 27 Agustus 1865, Nommensen melakukan pembaptisan pertama kepada satu orang Batak. Di kemudian hari, Raja Pontas Lumban Tobing yang dulunya menolak Nommensen, juga meminta supaya ia dan keluarganya dibaptis. Pada saat itu, Raja Pontas meminta supaya Nommensen pindah dari Huta Dame ke Pearaja. Setelah Raja Pontas dan keluarganya menjadi Kristen, masyarakat Silindung semakin banyak yang menjadi Kristen.

Sejalan dengan pertumbuhan gereja di Silindung, Nommensen membuka Sekolah Guru di Pansur Napitu. Lulusan sekolah ini dijadikan sebagai guru Injil dan guru sekolah. Di kemudian hari, sekolah ini dipindahkan ke Sipoholon. Kemudian, Nommensen membuka pos penginjilan baru di Sigumpar. Dari Sigumparlah, ia menyebarkan Injil bersama para pembantunya ke seluruh Toba Holbung dan Samosir.

Gereja HKBP Dame Saitnihuta yang dibangun Nommensen.

Ketika diberi izin oleh pemerintah kolonial, maka RMG menunjuk Nommensen untuk membuka pos zending baru di Silindung.[7] Kehadiran zending ditantang oleh sebagian raja dan juga oleh sebagian besar penduduk karena mereka takut akan terkena bencana jika menyambut seorang asing yang tidak memelihara adat.[5] Selain itu, sikap menolak para raja disebabkan pula oleh kekhawatiran bahwa dengan kedatangan orang-orang kulit putih ini menjadi perintis jalan bagi pemerintahan Belanda yang berkuasa pada waktu itu.[5] Sekalipun demikian, Nommensen berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di Huta Dame (terjemahan dari Yerusalem - Kampung Damai).[1] Pada tahun 1873, ia mendirikan gedung gereja, sekolah, dan rumahnya di Pearaja dan hingga kini, Pearaja tetap menjadi pusat Gereja HKBP.[1]

Karena kehadiran para misionaris tidak disetujui oleh sebagian raja, terutama oleh mereka yang berpihak pada Si Singamangaraja, maka pada bulan Januari 1878, Si Singamangaraja XII sebagai raja yang, menurut pengakuannya sendiri, memiliki kedaulatan atas Silindung, memberi ultimatum kepada para zendeling RMG untuk segera meninggalkan Silindung.[4] Pada akhir Januari, Nommensen meminta kepada pemerintah kolonial Belanda untuk mengirim tentara untuk segera menaklukkan Tanah Batak yang pada saat itu masih merdeka.[4] Pada awal tahun 1878, pasukan pertama di bawah pimpinan Kapten Scheltens bersama dengan Kontrolir Hoevell menuju Pearaja dan disambut oleh Nommensen. Antara Februari hingga Maret, 380 pasukan tambahan dan 100 narapidana didatangkan dari Sibolga. Februari 1878, ekspedisi militer untuk menumpaskan pasukan Sisingamangaraja XII dimulai.[8] Penginjil Nommensen dan Simoneit mendampingi pasukan Belanda selama ekspedisi militer yang dikenal sebagai Perang Toba I.[8] Keduanya menjadi penunjuk jalan dan penerjemah, serta malah dianggap ikut berperan dalam menentukan kampung-kampung mana yang akan dibakar. Sesudah ekspedisi militer berakhir, puluhan kampung, termasuk markas Sisingamangaraja XII di Bangkara dibumihanguskan. Atas jasa membantu pemerintah Belanda, pada 27 Desember 1878, Nommensen dan Simoneit menerima surat penghargaan dari pemerintah Belanda, ditambah uang tunai sebanyak 1000 gulden.[4]

Setelah Silindung dan Toba ditaklukkan dalam Perang Toba I, Batakmission (zending Batak) mengalami kemajuan dengan pesat, khususnya di daerah Utara.[4] Nommensen berhasil meyakinkan ratusan raja untuk berhenti mengadakan perlawanan.[4] Tentunya, hal ini dapat terjadi setelah Nomensen meyakinkan kembali masyarakat bahwa ia bukan kaki tangan Belanda dan kedatangannya untuk membawa kebaikan.[7] Hal ini tampak dalam tindakan keseharian Nommensen bagi orang-orang Batak waktu itu.[7] Contoh beberapa raja yang akhirnya bersikap positif ialah Raja Pontas Lumban Tobing, Ompu Hatobung di Pansur Napitu, Kali Bonar di Pahae, Ompu Batu Tahan di Balige, dan lainnya.[7] Pada tahun 1881, Nommensen memindahkan tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, dan ia tinggal di sana sampai akhir hayatnya.[9] Pada tahun kematiannya, Batakmission (cikal bakal Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mencatat jumlah orang Batak yang dibaptis telah mencapai 180.000 orang.[4]

Gereja HKBP DR. I.L. Nommensen Sigumpar.

Untuk menjaga tatanan hidup dari ribuan orang yang baru masuk menjadi Kristen, Nommensen menyediakan bagi mereka suatu tatanan yang baru.[5] Pada tahun 1866, ditetapkanlah sebuah Aturan Jemaat.[5] Aturan itu meliputi kehidupan orang Kristen di dalam jemaat maupun dalam lingkungan keluarga menyangkut ibadah, perkawinan, hukum, dan pejabat gerejawi.[5] Di samping itu, Nommensen menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Batak Toba.[1] Ia menerbitkan cerita-cerita Batak dan menerbitkan cerita-cerita PL.[1][9] Ia juga berusaha untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal, dan menebus hamba-hamba dari tuannya.[1] Jasa Nommensen juga dikenang oleh orang Batak antara lain karena usahanya di bidang pendidikan dengan membuka sekolah penginjil yang menghasilkan penginjil-penginjil Batak pribumi.[1] Demikian juga untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah, RMG bersama Nommensen membuka pendidikan guru.[1]

Karena kecakapan dan jasa-jasanya dalam pekerjaan penginjilan, maka pimpinan RMG, pada tahun 1881,mengangkat Nommensen sebagai Ephorus.[5] Jabatan ini diembannya sampai akhir hidupnya.[1][5] Pada hari ulang tahunnya yang ke-70, Nommensen mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Bonn.[1][4] Pada tahun 1911, ia memperoleh penghargaan Kerajaan Belanda dengan diangkat sebagai Officier in de Orde van Oranje-Nassau.[4] Ia pun akhirnya mendapat gelar sebagai Rasul Orang Batak.[1]

Kematian

Nommensen meninggal pada tanggal 23 Mei 1918, pada usia 84 tahun.[1] Hingga saat kematiannya, ia telah bekerja sebagai pendeta di tengah-tengah orang Batak selama 57 tahun. Nommensen dimakamkan di Sigumpar, Toba.[1] Makamnya menjadi tempat wisata rohani di Kabupaten Toba.

Strategi penginjilan

Strategi misi yang dikembangkan oleh Nommensen adalah mengubah strategi penginjilan, yang awalnya menekankan konversi perorangan menjadi konversi kelompok.[2] Untuk mewujudkan hal itu, Nommensen membuka pos-pos penginjilan baru, termasuk sekolah, dengan tujuan menjalin hubungan baik dengan raja-raja setempat.[7] Keputusan para raja ini sangat menentukan berhasil atau tidaknya upaya penginjilan karena mereka merupakan tokoh yang sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakatnya.[7]

Galeri

Lihat pula

Bibliografi

  • 1877, The Gospel according to Saint John: Translated out of the Original Greek into Batta (Toba), the Language of the Batta in the Island of Sumatra. Elberfeld: Friderichs & Comp.
  • 1877, Tobasch Spelboekje, Batavia: 's Landsdrukkerij.
  • 1878, The New Testament of our Lord and Saviour Jesus Christ: Translated out of the original Greek into Batta (Toba), the language of the Batta in the island of Sumatra. Elberfeld: R. L. Friderichs & Comp,
  • 1885, Tobasch Spelboekje, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.
  • 1886, Djamita sian Hata ni Debata na di Padan na Robi, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.
  • 1908, Jamita sian hata ni Debata na di padan na robi, Elberfeld: R.L. Friderichs & Comp.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x (Indonesia)F.D. Willem. 1987. Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 198, 199.
  2. ^ a b (Inggris)Jan Sihar Aritonang, Karel Steenbrink. 2008. A History of Christianity in Indonesia. Leiden: Koninklijke Brill. Hlm. 535.
  3. ^ a b c d (Indonesia)J.T. Nommensen. 1974. Ompu i Dr. Ingwer Ludwig Nommensen. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 9.
  4. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia)Uli Kozok. 2010. Utusan Damai di Kemelut Perang: Perang Zending dalam Perang Toba. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hlm. 35,38,92,123.
  5. ^ a b c d e f g h i j k (Indonesia)Th. van den End. 1993. Ragi Carita 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 175,177.
  6. ^ Schreiner, Lothar "Nommensen in Selbstzeugnissen: unveröffentlichte Aufsätze, Entwürfe, und Dokumente eingeleitet, erklärt, und herausgegeben von Lothar Schreiner". Verlag an der Lottbek in Ammersbek. 1996. ISBN 3-86130-041-9
  7. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)Jan S. Aritonang. 1988. Sejarah Pendidikan Kristen Di Tanah Batak. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 148,149,150, 157.
  8. ^ a b http://ulikozok.wordpress.com/peran-zending-dalam-perang-toba/. Diakses pada Jumat 15 April 2011. Pk. 19.55 WIB
  9. ^ a b (Indonesia)Muller Kruger. Sejarah Gereja di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 218.

Pranala luar

Read other articles:

Dalam nama Korean ini, nama keluarganya adalah Choi. Choi Bool-amLahir15 Juni 1940 (umur 83)Incheon, KoreaPekerjaanAktorTahun aktif1970–sekarangNama KoreaHangul최불암 Hanja崔佛岩 Alih AksaraChoe Bul-amMcCune–ReischauerCh'oe PuramNama lahirHangul최영한 Hanja崔英漢 Alih AksaraChoe Yeong-hanMcCune–ReischauerCh'oe Yŏnghan Choi Bool-am (lahir 15 Juni 1940) adalah aktor dan profesor asal Korea Selatan.[1][2][3] Filmografi *Catatan; seluruh daftar...

 

 

Bubuk cendana yang akan diarak dan dioleskan ke wajah. Arak cendana atau mengarak cendana adalah tradisi warga Muslim keturunan India di Kota Padang, Sumatera Barat. Tradisi arak cendana dilakukan setiap Jumadilakhir dalam menyambut Maulid Sahul Hamid dengan berkeliling membacakan selawat sambil membawa serbuk kayu cendana yang kemudian dioleskan ke wajah.[1] Sumber lain mengatakan tradisi ini dilakukan untuk memperingati hari kematian (haul) Imam Shahul Hameed yang dianggap oleh komu...

 

 

Tahu AciTahu Aci TegalTempat asalIndonesiaDaerahKabupaten Tegal, Jawa TengahBahan utamatepung kanji (aci), potongan daun kocai, bawang putihSunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini Tahu Aci adalah makanan indonesia yang memiliki rasa gurih dan renyah. Tahu aci dibuat dari tahu kuning memiliki bentuk persegi empat dengan sisi sekitar 7cm. Tahu persegi tersebut dibelah menjadi dua sehingga membentuk 2 segitiga siku-siku.[1] Bagian tahu yang dibelah tersebut...

Mexican general and politician (1850-1913) This article may require cleanup to meet Wikipedia's quality standards. No cleanup reason has been specified. Please help improve this article if you can. (January 2012) (Learn how and when to remove this template message) In this Spanish name, the first or paternal surname is Reyes and the second or maternal family name is Ogazón. Bernardo ReyesPortrait of Bernardo ReyesGovernor of Nuevo LeónIn office29 December 1902 – 24 Octobe...

 

 

Peder Colbjørnsen Peder Colbjørnsen (5 July 1683 – 17 March 1738) was a Norwegian timber merchant and war hero. [1] Colbjørnsen was born at the Sørum vicarage at Romerike in Akershus, Norway. He was the son of parish priest Colbjørn Torstensen Arneberg (1628-1720) and Catharina Kjeldsdatter Stub (1653-1731). He was a brother of Hans Colbjørnsen and half brother of Anna Colbjørnsdatter. The family later re-located to Fredrikshald, where his uncle Niels Kjeldsen Stub (1638...

 

 

Indian fried chicken appetizer Chicken lollipopA platter of chicken lollipops, with spicy dipping sauce, served in Goa, IndiaTypeStarterCourseHors d'oeuvrePlace of originIndiaAssociated cuisineIndianServing temperatureHotMain ingredientsChicken wings, batterVariationsMutton lollipop  Media: Chicken lollipop Chicken lollipop is a popular Indo-Chinese fried chicken appetiser. Chicken lollipop is essentially a frenched chicken winglet, wherein the meat is cut loose from the bone end and...

National forest in Oregon, United States This article is about the Oregon National Forest. For other uses of the word Malheur, see Malheur. Malheur National ForestStrawberry Lake in the Malheur National ForestLocationOregon, U.S.Nearest cityCanyon City, OregonCoordinates44°17′00″N 118°47′04″W / 44.2832129°N 118.7843893°W / 44.2832129; -118.7843893[1]Area1,465,287 acres (5,929.81 km2)[2]EstablishedJuly 1, 1908[3]Visitors242,...

 

 

American musician (born 1972) This article is about the singer. For other people with similar names, see Robert Thomas. Rob ThomasThomas at the 2010 Vanity Fair party in New York CityBackground informationBirth nameRobert Kelly ThomasBorn (1972-02-14) February 14, 1972 (age 52)Landstuhl, West GermanyOriginSarasota, Florida, U.S.Genres Pop rock alternative rock post-grunge pop soft rock adult contemporary Occupation(s) Singer songwriter multi-instrumentalist actor Instrument(s) Vocals gui...

 

 

AkuntansiKonsep dasarAkuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRSBidang akuntansiBiaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · PajakLaporan keuanganNeraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · ...

IzabalDepartemenIzabalNegara GuatemalaDepartemenIzabalIbukotaPuerto BarriosKotamadya5Pemerintahan • Jenis[DepartementalLuas • Departemen9.038 km2 (3,490 sq mi) • Luas perairan590 km2 (230 sq mi)Populasi (Sensus 2002)[1] • Departemen314.306 • Perkotaan90.508 • EtnisitasLadino Q'eqchi' Garífuna Afro-Caribbean • AgamaKatolik Roma Evangelisme MayaZona waktu-6 Departemen ...

 

 

Human settlement in EnglandMickleoverRow of Cottages on Station Road, MickleoverMickleoverLocation within DerbyshirePopulation18,000 OS grid referenceSK302338Unitary authorityDerbyCeremonial countyDerbyshireRegionEast MidlandsCountryEnglandSovereign stateUnited KingdomPost townDERBYPostcode districtDE3Dialling code01332PoliceDerbyshireFireDerbyshireAmbulanceEast Midlands UK ParliamentDerby North List of places UK England Derbyshire 52°54′04″N...

 

 

此條目需要补充更多来源。 (2021年7月4日)请协助補充多方面可靠来源以改善这篇条目,无法查证的内容可能會因為异议提出而被移除。致使用者:请搜索一下条目的标题(来源搜索:美国众议院 — 网页、新闻、书籍、学术、图像),以检查网络上是否存在该主题的更多可靠来源(判定指引)。 美國眾議院 United States House of Representatives第118届美国国会众议院徽章 众议院旗...

Naval gun Cannone da 152/45 Cannone da 152/45's on pedestal mounts at the Ansaldo factory.TypeNaval gunCoastal artillerySiege gunPlace of originKingdom of ItalyService historyIn service1917-1945Used byKingdom of ItalyWarsWorld War IWorld War IIProduction historyManufacturerAnsaldoSpecificationsMassNaval gun: 7.1 t (7 long tons)Siege gun: 16.67 t (16.41 long tons)Barrel length7.138 m (23 ft 5 in) L/46.7ShellSeparate loading bagged charge and p...

 

 

تاي مو شان الموقع منتصف الأقاليم الجديدة، هونغ كونغ المنطقة هونغ كونغ  إحداثيات 22°24′42″N 114°07′23″E / 22.4118°N 114.123°E / 22.4118; 114.123   الارتفاع 957 متر (3,140 قدم) تعديل مصدري - تعديل   تاي مو شان (بالصينية: 大帽山، وتعني جبل القبعة الكبيرة) هو أعلى جبل في منطقة هونغ كو�...

 

 

Национальное аэрокосмическое агентство Азербайджана Штаб-квартира Баку, ул. С. Ахундова, AZ 1115 Локация  Азербайджан Тип организации Космическое агентство Руководители Директор: Натиг Джавадов Первый заместитель генерального директора Тофик Сулейманов Основание Осн�...

1946 composition by Paul Hindemith When Lilacs Last in the Dooryard Bloom'd: A Requiem for those we loveOratorio by Paul HindemithThe composer in 1945OccasionMemory of Franklin D. RooseveltTextWhen Lilacs Last in the Dooryard Bloom'd by Walt WhitmanLanguageEnglishComposed1946 (1946)Performed14 May 1946 (1946-05-14): New York CityMovements11Scoringmezzo-sopranobaritonemixed choirorchestra When Lilacs Last in the Dooryard Bloom'd: A Requiem for those we love (An American Req...

 

 

28

「28」のその他の用法については「28 (曖昧さ回避)」をご覧ください。 27 ← 28 → 29素因数分解 22 × 7二進法 11100三進法 1001四進法 130五進法 103六進法 44七進法 40八進法 34十二進法 24十六進法 1C二十進法 18二十四進法 14三十六進法 Sローマ数字 XXVIII漢数字 二十八大字 弐拾八算木 28(二十八、廿八、にじゅうはち、はたや、はたちあまりやつ)は自然数、また整数にお...

 

 

American baseball player (1898-1969) Baseball player Frank ShellenbackPitcherBorn: (1898-12-16)December 16, 1898Joplin, Missouri, U.S.Died: August 17, 1969(1969-08-17) (aged 70)Newton, Massachusetts, U.S.Batted: RightThrew: RightMLB debutMay 8, 1918, for the Chicago White SoxLast MLB appearanceJuly 5, 1919, for the Chicago White SoxMLB statisticsWin–loss record10–15Earned run average3.06Strikeouts57 Teams Chicago White Sox (1918–1919) Frank Victor Shel...

This article includes a list of references, related reading, or external links, but its sources remain unclear because it lacks inline citations. Please help improve this article by introducing more precise citations. (April 2015) (Learn how and when to remove this message) RAF MatchingRAF Matching GreenUSAAF Station AAF-166 Located Near Harlow, Essex, England Matching airfield photographed on 1 August 1943 while still under construction.RAF Matching, shown within EssexCoordinates51°47′03...

 

 

Nadine Labaki Nadine Antoine Labaki (in arabo نادين لبكي‎?; Baabdat, 18 febbraio 1974) è un'attrice, regista e sceneggiatrice libanese. Indice 1 Biografia 2 Filmografia 2.1 Attrice 2.2 Regista 3 Altri progetti 4 Collegamenti esterni Biografia Figlia di un ingegnere e di una casalinga, la sua carriera comincia nei primi anni novanta con un concorso organizzato dall'emittente musicale Studio El Fan. In quell'occasione Nadine realizza il video dell'allora esordiente cantante...