Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kota Tebing Tinggi

Kota Tebing Tinggi
Transkripsi bahasa daerah
 • Abjad Jawiکوتا تبيڠ تيڠڬي
Gapura selamat datang di Kota Tebing Tinggi
Gapura selamat datang di Kota Tebing Tinggi
Lambang resmi Kota Tebing Tinggi
Peta
Peta
Kota Tebing Tinggi di Sumatra
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi
Peta
Kota Tebing Tinggi di Indonesia
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi (Indonesia)
Koordinat: 3°19′42″N 99°09′45″E / 3.3283°N 99.1625°E / 3.3283; 99.1625
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri1 Juli 1917
Dasar hukumUU Darurat No.9 Tahun 1956
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 5
  • Kelurahan: 35
Pemerintahan
 • Wali KotaMuhammad Dimiyathi (Pj.)
 • Wakil Wali KotaLowong
Luas
 • Total38,44 km2 (14,84 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[1]
 • Total180.554
 • Kepadatan4,700/km2 (12,000/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 80,08% Islam
  • 6,39% Buddha
  • 0,13% Hindu
  • 0,03% Konghucu[2]
 • BahasaIndonesia, Melayu Serdang, Batak, Hokkien, Jawa
 • IPMKenaikan 78,17 (2023)
tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1274
Pelat kendaraanBK
Kode Kemendagri12.76
DAURp 435.517.303.000,- (2020)[4]
Situs webtebingtinggikota.go.id


Tebing Tinggi (abjad Jawi: تبيڠ تيڠڬي) adalah sebuah kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota Tebing Tinggi berada ditengah-tengah Kabupaten Serdang Bedagai, dengan luas wilayah 38,44 km². Pada tahun 2020 memiliki penduduk sebanyak 172.838 jiwa, dengan kepadatan 4.496 jiwa/km², dan pada akhir tahun 2023 jumlah penduduk sebanyak 180.554 jiwa.[1][2]

Geografi

Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatra yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatra melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong.

Batas Wilayah

Utara PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai
Timur PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai
Selatan PTPN IV Kebun Pabatu dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai
Barat PTPN III Kebun Gunung Pamela, Kabupaten Serdang Bedagai

[5]

Iklim

Tebing Tinggi beriklim tropis dataran rendah. Ketinggian 26 – 24 meter di atas permukaan laut dengan topografi mendatar dan bergelombang. Temperatur udara di kota ini cukup panas yaitu berkisar 25°–27 °C. Sebagaimana kota di Sumatera Utara, curah hujan per tahun rata-rata 1.776 mm/tahun dengan kelembaban udara 80%-90%.

Data iklim Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.4
(84.9)
30.1
(86.2)
30.7
(87.3)
30.8
(87.4)
31
(88)
31.1
(88)
31
(88)
30.9
(87.6)
30.4
(86.7)
29.9
(85.8)
29.4
(84.9)
29.2
(84.6)
30.32
(86.62)
Rata-rata harian °C (°F) 26.2
(79.2)
26.7
(80.1)
27.1
(80.8)
27.3
(81.1)
27.6
(81.7)
27.6
(81.7)
27.4
(81.3)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
26.5
(79.7)
26.3
(79.3)
25.9
(78.6)
26.9
(80.42)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.8
(73)
23.1
(73.6)
23.3
(73.9)
23.7
(74.7)
24
(75)
23.9
(75)
23.6
(74.5)
23.5
(74.3)
23.3
(73.9)
23.2
(73.8)
23.1
(73.6)
22.7
(72.9)
23.35
(74.02)
Presipitasi mm (inci) 114
(4.49)
82
(3.23)
112
(4.41)
140
(5.51)
188
(7.4)
150
(5.91)
149
(5.87)
191
(7.52)
283
(11.14)
271
(10.67)
226
(8.9)
197
(7.76)
2.103
(82,81)
Rata-rata hari hujan 10 8 9 14 16 15 15 17 21 20 19 18 182
% kelembapan 76 72 74 77 81 78 80 85 87 86 83 80 79.9
Rata-rata sinar matahari harian 6.9 7.7 7.6 7.4 7.4 7.7 7.6 6.9 5.9 6.0 6.1 6.4 6.97
Sumber #1: BMKG[6]
Sumber #2: Climate-Data.org[7]

Hidrologi

Di Tebing Tinggi terdapat empat sungai yang mengalir dari barat menuju timur. Keempat sungai tersebut adalah Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Kalembah, dan Sungai Sibaran. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohal dan Rantau Laban.

Sejarah

Datuk Bandar Kajum Damanik

Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran Sungai Padang dan Sungai Bahilang itu mulai dihuni sebagai tempat tinggal sekitar tahun 1864. Inilah pernyataan resmi pertama yang dibuat oleh sejumlah tokoh masyarakat Kota Tebing Tinggi pada tahun 1987. Pernyataan ini terdapat dalam makalah berjudul "Kertas Kerja Mengenai Pokok-Pokok Pikiran Sekitar Hari Penetapan Berdirinya Kotamadya Daerah Tingkat II Tebing Tinggi". Makalah ini kemudian dijadikan sebagai Perda yang menetapkan bahwa awal berdirinya Kota Tebing Tinggi adalah 1 Juli 1917.

Dalam makalah itu dipaparkan bagaimana perkembangan daerah ini pasca tahun 1864. Dimana dalam tahun berikutnya, berdasarkan penuturan lisan, seorang bangsawan dari wilayah Bandar Simalungun (sekarang masuk wilayah Pagurawan) bernama Datuk Bandar Kajum bersama pengikut setianya menyusuri sungai Padang untuk mencari hunian baru, hingga kemudian mendarat dan bermukim di sekitar aliran sungai besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak (sekarang Kelurahan Tanjung Marulak, Rambutan).

Sayangnya, kehidupan bangsawan dari Bandar ini tidaklah tenteram, karena dia terus saja diburu oleh tentara Kerajaan Raya. Maka, Datuk Bandar Kajum memindahkan pemukimannya ke suatu lokasi yang persis berada di bibir sungai Padang. Pemukiman itu merupakan sebuah tebing yang tinggi. Dia dan para pengikutnya mendirikan hunian di atas tebing yang tinggi itu sembari memagarinya dengan kayu yang kokoh. Pemukiman Datuk Bandar Kajum inilah yang sekarang berlokasi di Kelurahan Tebing Tinggi Lama, Padang Hilir dan kini menjadi lokasi pemakaman keturunan Datuk Bandar Kajum, kemudian yang diyakini sebagai cikal bakal nama Tebing Tinggi.

Pada masa itu, tentara dari Kerajaan Raya suatu kali kembali menyerang Kampung Tebing Tinggi untuk menangkap Datuk Bandar Kajum, tetapi karena tidak berada di tempat, Datuk Bandar Kajum yang bergelar Datuk Punggawa ini selamat. Sedangkan keluarganya, bersama pengikutnya, melarikan diri ke Perkebunan Rambutan yang saat itu dibawah kekuasaan Kolonial Belanda. Dibantu oleh Belanda, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan serangan balasan terhadap tentara Kerajaan Raya ini. Dalam peperangan itu, ia bersama pengikutnya berhasil mengalahkan penyerang.

Setelah suasana kembali aman, untuk tetap menjaga ketentraman daerah itu, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan perjanjian dengan Belanda. Oleh Belanda, daerah kekuasaan Datuk Bandar Kajum ini dilebur menjadi wilayah taklukan Kerajaan Deli. Penandatanganan perjanjian itu, dilakukan Datuk Bandar Kajum dan Belanda di sebuah sampan bernama "Sagur" di sekitar muara sungai Bahilang.

Adalah Datuk Idris Hood bersama Adnan Ilyas, Drs. Mulia Sianipar, Amirullah, Kasmiran, Djunjung Siregar, Mangara Sirait, Sjahnan dan O.K.Siradjoel Abidin yang membuat kertas kerja itu dan berusaha menggali sejarah berdirinya Kota Tebing Tinggi. Namun, sebagian besar tokoh ini sudah wafat, sehingga kalangan generasi muda merasa kesulitan untuk melacak akar historis daerah yang bergelar kota lemang itu. Salah satu di antara tokoh itu yang masih hidup adalah Mangara Sirait, mantan anggota DPRD Tebing Tinggi, yang kini bermukim di belakang LP Tebing Tinggi. Pertanyaan yang paling mendasar saat ini adalah, apakah nama daerah hunian dan tempat tinggal di sepanjang aliran sungai Padang dan sungai Bahilang itu sebelum nama "Tebing Tinggi" muncul dalam data sejarah?[8]

Kerajaan Padang

"Daerah itu bernama Kerajaan Padang," tegas Amiruddin Damanik, warga Desa Kuta Baru, Tebingtinggi, Serdang Bedagai.

Jauh sebelum ada kampung Tebing Tinggi, sepanjang aliran sungai Padang dari hulu hingga hilir, daerah itu merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Padang.

Kerajaan ini dulunya merupakan daerah otonom di bawah Kerajaan Deli yang berpusat di Deli Tua, jelas Amiruddin Damanik yang merupakan mantan penghulu pada masa penghujung berakhirnya kerajaan itu menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Pusat kerajaan ini, lanjut dia, berada di Kampung Bandar Sakti (sekarang Bandar Sakti, Bajenis, Tebing Tinggi) yang merupakan pelabuhan sungai dan menjadi pusat perdagangan Kerajaan Padang dengan kerajaan lain. "Waktu itu sungai merupakan sarana transportasi utama, jadi wajar kalau ibu kota Kerajaan Padang berada di tepian sungai Padang," terang laki-laki yang terlihat masih memiliki ingatan kuat meski fisiknya sudah sepuh.

Pusat administrasi Kerajaan Padang berada di sebuah bangunan bergaya arsitektur Eropa yang saat ini menjadi markas Koramil 013, di Jalan K.F.Tandean. Bangunan itulah yang menjadi saksi bisu keberadaan Kerajaan Padang. Sedangkan istana raja, lokasinya tidak berapa jauh dari pusat administrasi kerajaan.

“Seingat saya, dulu istana itu masih ada di belakang panglong, bersisian dengan Jalan Dr. Kumpulan Pane dan masih terlihat dari persimpangan Jalan KF Tandean. Tapi sekarang entah ada lagi entah tidak,” tutur Amiruddin Damanik, yang mengaku sudah belasan tahun tidak ke kota (Tebing Tinggi).

Historis Kerajaan Padang ini,dapat dilacak juga melalui cerita lisan, bermula dari memerintahnya seorang penguasa bernama Raja Syah Bokar. Bersama raja ini ada beberapa pembantu raja yang dikenal cukup berpengaruh masa itu, mereka adalah Panglima Daud berkedudukan sebagai panglima perang dan Orang Kaya Bakir sebagai bendahara kerajaan.

Di bawah pengaruh raja ini, Kerajaan Padang memiliki daerah yang luas terdiri dari puluhan kampung dan dipimpin kepala kampung masing-masing. Tiap-tiap kampung merupakan daerah otonom tetapi tunduk pada kekuasaan Kerajaan Padang. Di sebelah utara, Kerajaan Padang berbatasan dengan perkebunan Rambutan yang dikuasai Belanda. Di sebelah selatan, Kerajaan Padang memiliki kampung-kampung yang menjadi batas wilayahnya dengan Kerajaan Raya, Simalungun. Kampung itu adalah Huta Padang dan Bartong –saat ini berada di Kec.Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagei. Ke arah barat, kerajaan ini mencapai Kampung Pertapaan –sekarang masuk Kec. Dolok Masihul, Sergai. Demikian pula ke arah timur, kerajaan ini memiliki batas hingga ke Bandar Khalifah—sekarang Kec. Bandar Khalifah, Sergai.

Kerajaan Padang masa itu dihuni penduduk dari multi etnis, baik etnis lokal maupun dari mancanegara. Hingga kini bukti-bukti multi etnisitas itu terlihat dari penamaan kampung-kampung yang ada di Kota Tebing Tinggi., seperti, Kampung Jawa, Kampung Begelen, Kampung Rao, Kampung Mandailing, Kampung Tempel, Kampung Batak dan Kampung Keling. Penamaan kampung yang terakhir ini berlokasi di pinggiran sungai Padang –saat ini terletak di Kelurahan Tanjung Marulak—menginformasikan bahwa pada masa Kerajaan Padang wilayah itu sudah di huni salah satu suku bangsa dari anak benua India. Bukti arkeologis keberadaan etnis anak benua India itu dengan pernah ditemukannya bangkai sebuah perahu bergaya Hindu mengendap dari kedalaman sungai Padang di Desa Kuta Baru sekira lima tahun lalu. Namun sayang, bangkai kapal itu hancur karena tidak terawat.

Demikian pula dengan keberadaan etnis Tionghoa telah ada seiring dengan perkembangan hubungan Kerajaan Padang dengan kerajaan lain. Etnis Tionghoa kala itu, banyak menghuni pinggiran muara sungai Bahilang. Kelompok mereka dipimpin seorang kapitan. “Hingga kini kalau saya tidak salah kediaman kapitan Cina iu masih ada di Jalan Iskandar Muda berhadapan dengan bekas bioskop Metro,” tegas orang tua yang enggan di panggil kakek itu.

Di samping kedua etnis ini, orang-orang Belanda juga belakangan menghuni Kerajaan Padang . Ini dibuktikan dengan adanya perkuburan mereka yang disebut Kerkof (kuburan) di Kampung Bagelen –sekarang di Jalan Cemara.

Beberapa kampung yang spesifik dari kegiatan penduduk kala itu juga masih terabadikan hingga kini, misalnya Kampung Bicara, Bandar Sono, Kampung Persiakan, Kampung Durian, Kampung Jati, Kampung Sawo, Kampung Kurnia, Kampung Jeruk, Kampung Semut, Kampung Tambangan, Kampung Sigiling dan Kampung Badak Bejuang serta beberapa kampung lainnya.[8]

Batas Kerajaan Padang

“Sebelum sampai Sipispis, ada satu kampung bernama Bartong, itulah batas wilayah terjauh Kerajaan Padang,” tegas tokoh sepuh itu yang pernah menjadi tahanan politik di awal Orde Baru. Batas itu diperoleh Kerajaan Padang setelah memenangkan pe perangan dengan Kerajaan Raya. “Perang itu bernama perang Lopot-Lopot, artinya perang intip-mengintip,” jelas penutur ini.

Asal terjadinya perang, ujar Amiruddin, bermula dari seringnya muncul gangguan yang kadang-kadang berakhir dengan pembunuhan dari orang-orang Kerajaan Raya terhadap masyarakat di sekitar Kampung Bulian. Akibatnya, karena ketakutan, penduduk Kampung Bulian banyak yang mengungsi hingga ke Bandar Sakti. Melihat keadaan ini, pasukan Kerajaan Padang kemudian membuat sebuah jembatan di atas sungai Kelembah. Maksudnya untuk mengontrol siapa saja orang-orang yang keluar-masuk ke ibu kota kerajaan.

Ternyata, dibuatnya jembatan itu membuat Kerajaan Raya tidak senang, sehingga mereka selalu saja mengganggu ketentraman warga di Kerajaan Padang. Menghadapi keadaan tidak tenteram itu, Raja Syah Bokar kemudian memerintahkan Panglima Daud untuk mengusir para pengacau itu. Dalam pengusiran itu, Panglima Daud melakukan penaklukan terhadap beberapa kampung lainnya, hingga kemudian panglima Kerajaan Padang ini menghentikan pengejaran di Kampung Bartong. Kampung inilah yang dijadikan batas Kerajaan Padang.

Usai peperangan, Kerajaan Padang harus menghadapi suatu masa pancaroba dalam bentuk perebutan kekuasaan. Dalam suatu acara perburuan di Bandar Khalifah, Raja Syah Bokar karena pengkhianatan panglimanya, mati terbunuh. Lalu, sepeninggal sang raja, kekuasaan dikendalikan oleh OK Bakir. Bendaharawan kerajaan ini menjalankan pemerintahan menunggu dua anak Raja Syah Bokar yang bernama Tengku Alamsyah dan Tengku Hasyim menamatkan sekolahnya di Batavia.

Dalam catatan penutur, di saat jabatan di pangku OK Bakir inilah Kerajaan Padang kemudian takluk di bawah Kerajaan Deli yang otomatis menjadi taklukan Kolonial Belanda. Sebagai bukti ketundukan terhadap Kerajaan Deli, kerajaan induk ini kemudian mengirim salah seorang petingginya menjadi pemangku raja di Kerajaan Padang. Petinggi Kerajaan Deli itu bernama Tengku Jalal yang kemudian menjabat sebagai raja menanti keturunan raja yang wafat pulang dari tugas belajar.

Selesai menamatkan sekolah, kedua keturunan raja ini kemudian kembali ke Kerajaan Padang untuk melanjutkan tampuk kekuasaan. Pemegang tampuk kekuasaan pertama jatuh ke tangan anak tertua yakni Tengku Alamsyah. Baru kemudian diserahkan kepada anak lainnya yakni Tengku Hasyim. Di tangan Tengku Hasyim ini, gejolak menuntut kemerdekaan terhadap Kolonial Belanda menggemuruh. Sehingga akhirnya seluruh wilayah Kerajaan Padang melebur menjadi Tebing Tinggi dengan batas-batas yang ditentukan administrasi Kolonial Belanda. Batas-batas inilah yang hingga kini menjadi patok administrasi Kota Tebing Tinggi.

Akan halnya Datuk Bandar Kajum, berdasarkan pada penuturan historis lebih awal ini, diperkirakan sebagai salah seorang pemuka masyarakat di Kerajaan Padang. Dia, mendapatkan kehormatan dari penguasa Kerajaan Padang dengan gelar Datuk Punggawa karena kesertaannya dalam perang menghadapi Kerajaan Raya. Datuk Bandar Kajum pun kemudian diberikan tanah dan wewenang untuk membangun pemukiman yang kemudian disebut Kampung Tebing Tinggi.

Lalu, dari pelacakan akar historis Kota Tebing Tinggi pada masa lalu, setidaknya harapan masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk melakukan pemekaran wilayah, sebenarnya memiliki momentum historisitas yang bisa jadi memiliki validitas kuat. Jika menggunakan data sejarah di atas—meski merupakan data lisan—sebenarnya wilayah Kota Tebing Tinggi sekarang ini lebih kecil dari wilayah Kerajaan Padang yang berpusat di kota itu. Ada puluhan desa dan kampung di hinterland yang dulunya merupakan wilayah Kerajaan Padang.

Namun karena keberadaan wilayah Tebing Tinggi ini hanya didasarkan pada data Kolonial Belanda, keadaannya menjadi riskan. Kota Tebing Tinggi sebagai ibu kota Kerajaan Padang harus kehilangan puluhan kampung yang dulunya merupakan bagian dari Kota Tebing Tinggi masa lalu itu. Penjajahan Kolonial Belanda telah merugikan Tebing Tinggi dalam soal administrasi kewilayahan. Sudah saatnya memang kita menagih kembali daerah Tebing Tinggi yang hilang berdasarkan wilayah Kerajaan Padang. Ayo bung, kita mekarkan Kota Tebing Tinggi berdasarkan data historis itu.[8]

Masa Penjajahan Belanda

Pada tahun 1887, oleh pemerintah Hindia Belanda, Tebing Tinggi ditetapkan sebagai kota pemerintahan dimana pada tahun tersebut juga dibangun perkebunan besar yang berlokasi di sekitar Kota Tebing Tinggi (hinterland). Pada tahun 1904, menjelang persiapan Tebing Tinggi menjadi kota otonom, didirikan sebuah Badan Pemerintahan yang bernama Plaatselijkke Fonds oleh Cultuur Paad Soematera Timoer.

Pada tanggal 23 Juli 1903, pemerintah Hindia Belanda menetapkan daerah Otonom Kota kecil Tebing Tinggi menjadi pemerintahan kota Tebing Tinggi sebagai daerah otonom dengan sistim desentralisasi.

Pada tahun 1910, sebelum di laksanakannya Zelf Bestuur Padang (Kerajaan Padang), maka telah dibuat titik "Pole Gruth" yaitu pusat perkembangan kota sebagai jarak ukur antara Kota Tebing Tinggi dengan kota sekitarnya. Patok Pole Gruth tersebut terletak di tengah-tengah Taman Bunga di lokasi Rumah Sakit Umum Herna. Untuk menunjang jalannya roda pemerintahan maka diadakan kutipan-kutipan berupa Cukai Pekan, Iuran penerangan dan lain-lain yang berjalan dengan baik.

Pada masa Tebing Tinggi menjadi Kota Otonom maka untuk melaksanakan Pemerintahan, selanjutnya dibentuk Badan Gementeraad Tebing Tinggi, yang beranggotakan 9 orang dengan komposisinya 5 orang Bangsa Eropa, 3 orang Bumiputera, dan 1 orang Bangsa Timur Asing. Hal ini didasarkan kepada Akta Perjanjian Pemerintah Belanda dengan Sultan Deli, bahwa dalam lingkungan Zelfbestuur didudukan orang asing Eropa dan yang dipersamakan dan ditambah dengan orang-orang Timur Asing.

Pada masa itu, adanya perbedaan golongan penduduk, menyebabkan adanya perbedaan pengaturan penguasaan tanah. Untuk mengadakan pengutipan-pengutipan yang disebut setoran retribusi dan pajak daerah, diangkatlah pada waktu itu Penghulu Pekan. Tugas Penghulu Pekan ini juga termasuk menyampaikan perintah-perintah atau kewajiban-kewajiban kepada Rakyat kota Tebing Tinggi yang masuk daerah Zelfbestuur.

Dalam perkembangan selanjutnya informasi Kota Tebing Tinggi sebagai kota Otonom dapat kita baca dari tulisan J.J.Mendelaar, dalam “NOTA BERTREFENDE DEGEMENTE TEBING TINGGI” yang dibuatnya sekitar bulan Juli 1930.

Dalam salah satu bab dari tulisan tersebut dinyatakan bahwa setelah beberapa tahun dalam keadaan vakum mengenai perluasan pelaksanaan Desentralisasi, maka pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Desentralisasiewet berdirilah Gementee Tebing tinggi dengan Stelings Ordanitie Van Statblaad 1917 yang berlaku 1 Juli 1917. Karenanya, tanggal 1 Juli inilah yang menjadi Hari jadi Kota Tebing Tinggi.

Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, pelaksanaan pemerintah di Tebing Tinggi tidak lagi dilaksanakan oleh Dewan Kota yang bernama Gementeeraad. Pemerintah Jepang menggantikannya dengan nama Dewan Gementee Tebing Tinggi. Menjelang Proklamasi (masih pada masa Jepang) pemerintahan kota Tebing Tinggi tidak berjalan dengan baik.

Masa Indonesia Merdeka

Pada tanggal 20 November 1945, Dewan kota disusun kembali. Dalam formasi keanggotaannya sudah mengalami kemajuan, yang para anggota Dewan Kota terdiri dari pemuka Masyarakat dan Anggota Komite Nasional Daerah. Dewan Kota ini juga tidak berjalan lama, karena pada tanggal 13 Desember 1945, terjadilah pertempuran dengan Militer Jepeng dan sampai sekarang terkenal dengan Peristiwa Berdarah 13 Desember 1945, yang diperingati setiap tahun.

Pada tanggal 17 Mei 1946, Gubernur Sumatera Utara menerbitkan suatu keputusan No.103 tentang pembentukan Dewan Kota Tebing Tinggi, yang selanjutnya disempurnakan kembali dengan nama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, walaupun pada waktu itu ketua Dewan dirangkap Bupati Deli Serdang.

Ketika Agresi pertama Belanda yang dilancarkan pada tanggal 21 Juli 1947, Dewan Kota Tebing Tinggi dibekukan, demikian pula keadaan pada waktu berdirinya Negara Sumatra Timur, Kota Tebing Tinggi tidak mempunyai Dewan Kota untuk melaksanakan tugas pemerintahan.

Pada masa RIS, Dewan kota diadakan berdasarkan peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1950. Tetapi dalam proses pelaksanaannya, panitia pemilihan belum sempat menjalankan tugasnya, Peraturan Pemerintah No. 39 tersebut telah dibatalkan.

Menurut undang-undang No.1 tahun 1957, pemerintah di daerah ini menganut asas Otonomi daerah yang seluasnya. Walaupun dalam undang-undang tersebut ditetapkan bahwa daerah ini berhak mempunyai DPRD yang diambil dari hasil Pemilihan Umum 1955, tetapi berdasarkan undang-undang darurat 1956 DPRD PERALIHAN kota Tebing Tinggi hanya mempunyai 10 (Sepuluh) orang anggota.

Setelah keluarnya Undang-Undang No. 5 tahun 1974, tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pelaksanaan pemerintahan di Kota Tebing Tinggi sudah relatif lebih baik dibandingkan pada masa-masa sebelumnya. Tetapi, walaupun sudah memiliki perangkat yang cukup baik, namun karena terbatasnya kemampuan daerah dalam mendukung pengadaan dalam berbagai fasilitas yang di butuhkan, roda pemerintahan di daerah ternyata masih banyak mengalami hambatan.

Pada tahun 1980 Presiden Republik Indonesia telah mengganugerakan tanda kehormatan "PARASAMYA PURNA KARYA NUGRAHA" kepada Kotamadya Dati II Tebing Tinggi sebagai penghargaan tertinggi atas hasil kerjanya dalam melaksanakan pembangunan Lima Tahun Kedua, sehingga dinilai telah memberikan kemampuan bagi pembangunan, demi kemajuan Negara Indonesia pada umumnya daerah khususnya.[9]

Peristiwa penting

Kerusuhan Mei 1998

Saat lahirnya Reformasi Indonesia pada Mei 1998, Kota Tebing Tinggi juga tak luput dari kerusuhan terhadap etnis Tionghoa. Masyarakat yang saat itu tercekik ekonominya karena harga yang membubung tinggi, beramai-ramai melakukan penjarahan toko-toko milik etnis Tionghoa. Pertokoan Jalan Suprapto dan KH Dahlan tak luput dari penjarahan. Beberapa kilang padi milik etnis Tionghoa juga dijarah. Dampaknya seluruh pertokoan di seluruh kota tutup, bahkan selama tiga tahun sejak penjarahan, kota Tebing Tinggi sepertinya lumpuh pada malam hari karena tidak adanya toko yang berani buka pada malam hari.

Banjir Besar 2001

Akhir Tahun 2001, banjir besar melanda hampir seluruh pesisir timur Sumatera Utara. Tebing Tinggi juga tidak luput dari bencana besar ini. Dua sungai besar yang membelah kota ini, yakni Sungai Padang dan Sungai Bahilang meluap. Selama tiga hari air merendam yang ada, ditambah dengan lumpuhnya aktivitas masyarakat kota. Beberapa kendaraan antar kota dari dan menuju Kota Medan terjebak banjir dan terpaksa menginap di jalanan kota Tebing Tinggi. Tidak ada korban jiwa dalam banjir ini, namun kerugian materi yang ada, tidak bisa terelakan.

Pemerintahan

Wali Kota

Kantor Wali kota Kota Tebing Tinggi
No Wali Kota Awal jabatan Akhir jabatan Wakil Wali Kota
* Syarmadani
(Penjabat)
23 Mei 2023 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

Kantor DPRD Kota Tebing Tinggi

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Tebing Tinggi dalam dua periode terakhir.[10][11]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 1 Steady 1
Gerindra 3 Steady 3
PDI-P 2 Kenaikan 4
Golkar 5 Penurunan 4
NasDem 2 Kenaikan 4
PKS 2 Steady 2
Perindo (baru) 1
PPP 1 Penurunan 0
PAN 1 Kenaikan 2
Hanura 2 Steady 2
Demokrat 3 Penurunan 2
PBB 1 Penurunan 0
PKPI 2 Penurunan 0
Jumlah Anggota 25 Steady 25
Jumlah Partai 12 Penurunan 10


Kecamatan

Kota Tebing Tinggi terdiri dari 5 kecamatan dan 35 kelurahan dengan luas wilayah mencapai 31,00 km² dan jumlah penduduk sekitar 174.323 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 5.623 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tebing Tinggi, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.76.04 Bajenis 7 Kelurahan
12.76.03 Padang Hilir 7 Kelurahan
12.76.01 Padang Hulu 7 Kelurahan
12.76.02 Rambutan 7 Kelurahan
12.76.05 Tebing Tinggi Kota 7 Kelurahan
TOTAL 35

Penduduk

Penduduk asli di kota ini adalah suku Melayu. Kota Tebing Tinggi salah satu kota yang sangat beragam berdasarkan suku dan agama di Indonesia. Empat suku yang mendominasi ialah suku Melayu, Batak, Jawa dan Tionghoa. Dan beberapa suku lainnya juga ada di kota ini, termasuk suku Minangkabau, Nias dan Aceh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kota Tebing Tinggi tahun 2021 mencata bahwa mayoritas penduduk kota Tebing Tinggi menganut agama Islam yakni 80,08%, kemudian Kristen 13,37% dimana Protestan sebanyak 12,12% dan Katolik 1,25%. Penganut agama Buddha sebanyak 6,39%, Hindu 0,13 % dan Konghucu 0,03%.[2]

Kesehatan

Pendidikan

Tebing Tinggi Memiliki beberapa Fasilitas Pendidikan Swasta maupun Negeri. Beberapa sekolah Swasta yakni Yayasan Perguruan F. Tandean, Yayasan Nasional Budi Dharma, Yayasan Perguruan Kristen Ostrom Methodist, Yayasan Perguruan Methodist-1, Perg.Nasional Ir.H.Djuanda, Taman Siswa, RA Kartini, Yayasan STM YPD, Perg.Nasional Diponegoro dan masih banyak lagi yang tersebar Di Kota Tebing Tinggi.

Tebing Tinggi juga memiliki 10 Sekolah Lanjutan Pertama Negeri. Antara lain SMP Negeri 1, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 dan Masih Banyak lagi. Tebing Tinggi juga memiliki 4 Sekolah Lanjutan atas Negeri, dan 4 Sekolah Menengah Kejuruan. Diantaranya SMA N 1, SMA N 2, SMA N 3 dan SMA N 4. SMK N 1, SMK N 2, SMK N 3, dan SMK N 4.

Kantor Pemerintahan Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tebing Tinggi berada Di jalan Gereja No.10 Dan Bersebelahan dengan RS Umum Herna serta didepan Sekolah Swasta Ostrom Methodist.Dan sejak Agustus 2014 Kantor Dinas Pendidikan dipindah ke Jalan K.L.Yos Sudarso di samping SMAN1 dan SMAN3 atau di simpang beo.

Makanan khas

Lemang

Makanan dari kota Tebing Tinggi adalah Lemang. Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras bercampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang di atas tungku panjang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat, dengan campuran selai bahkan durian.

Pusat penjualan lemang di Tebing Tinggi adalah di seruas jalan bernama Jalan KH Dahlan berseberangan dengan Masjid Raya Tebing Tinggi, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Jalan Tjong A fie. Lemang yang paling terkenal adalah Lemang Batok. Lemang produksi kota Tebing Tinggi sangat terkenal lezat dan lemak. Karena kelezatannya itulah kota Tebing Tinggi juga dijuluki sebagai Kota Lemang.

Kue Kacang

Sejak sekitar tahun 2005 di Tebing Tinggi muncul makanan baru, yakni Kue Kacang (di kota lain disebut Bakpia). Kue kacang yang terkenal adalah kue kacang bermerek Rajawali, Beo dan Garuda. Kue kacang banyak dijual di terminal Pajak (Pasar) Mini Tebing Tinggi. Karena kelezatannya dan harga yang ekonomis, Kue Kacang mulai menjadi ikon baru kuliner Tebing Tinggi selain Lemang.

Halua

Halua merupakan manisan khas melayu. Halua bisa terbuat dari Buah Pepaya yang ditebuk atau dibuat anyaman yang disebut Buku Bemban, Pucuk Pohon Pepaya, Buah Paria, cabai, Meregat, Gelugur dan berbagai bahan lainnya. Meskipun tidak menjadi produksi bisnis, Halua akan tetap ada dalam upacara adat maupun lebaran.

Referensi

  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Februari 2024. 
  2. ^ a b c "Kota Tebing Tinggi Dalam Angka 2021" (pdf). www.tebingtinggikota.bps.go.id. hlm. 7, 67, 133. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-17. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 30 Desember 2023. 
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  5. ^ "Batas Wilayah Kota Tebing Tinggi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-08. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  6. ^ "Curah Hujan Kota Tebing Tinggi – ZOM 7" (PDF). BMKG. hlm. 56. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  7. ^ "Tebing Tinggi, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Maret 2022. 
  8. ^ a b c "Bab II Gambaran Umum Lokasi Penelitian" (PDF). Universitas Sumatera Utara. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-07-25. Diakses tanggal 25 Juli 2018. 
  9. ^ "Sejarah Berdirinya Kota Tebing Tinggi". SEJARAH SINGKAT KOTA TEBING TINGGI dalam “Kota Tebing Tinggi Dalam Angka, Tahun 2013”, tebingtinggikota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-25. Diakses tanggal 25 Juli 2018. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Tebing Tinggi 2014-2019
  11. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Tebing Tinggi 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-18. Diakses tanggal 2020-05-16. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar

Baca informasi lainnya:

Se ha sugerido que este artículo o sección sea fusionado con Reina Claudia Verde.Una vez que hayas realizado la fusión de contenidos, pide la fusión de historiales aquí.Este aviso fue puesto el 27 de agosto de 2023. Prunus domestica subsp. italica Flores y ciruelas 'Reina Claudia'.Parentesco híbrido Progenitor: ciruela de Turquía?Nombre comercial 'Reina Claudia'Origen Francia (Moissac, Occitania)[editar datos en Wikidata] Prunus domestica subsp. italica (sin. P. italica,[1]̴…

The Most ReverendRudolph Aloysius GerkenArchbishop of Santa FeChurchRoman Catholic ChurchSeeArchdiocese of Santa FeIn officeAugust 23, 1933 -March 2, 1943Other post(s)Bishop of Amarillo1926 to 1933OrdersOrdinationJune 10, 1917by Joseph LynchConsecrationApril 26, 1927by Joseph LynchPersonal detailsBorn(1887-03-07)March 7, 1887Dyersville, Iowa, USDiedMarch 2, 1943(1943-03-02) (aged 55)Santa Fe, New Mexico, USEducationPio Nono CollegeSt. Joseph's CollegeKenrick SeminaryMottoNot me bu…

清瀧信宏清滝 信宏(きよたき のぶひろ)出生 (1955-06-24) 1955年6月24日(68歲)日本大阪府国籍 日本母校東京大學哈佛大學知名于清瀧-摩爾模型(英语:Kiyotaki–Moore model)清瀧-萊特模型奖项Yrjö Jahnsson Award(英语:Yrjö Jahnsson Award) (1999)Stephen A. Ross Prize in Financial Economics (2010)湯森路透引文桂冠獎 (2010)BBVA基金會前沿知識獎(英语:BBVA Foundation Frontiers of Knowledge Award) (2020)科…

Alfred Jacques Verwee (Sint-Joost-ten-Node, 23 april 1838 – Schaarbeek, 15 september 1895) was een Belgische kunstschilder en etser, bekend voor zijn afbeeldingen van dieren en landschappen. Alfred Verwee Alfred Verweedetail uit schilderij De overwinnaars (1895) door Léon Philippet; gemeentelijk patrimonium Knokke-Heist Jeugd en opleiding Zijn vader was de Kortrijkse kunstschilder Louis-Pierre Verwee (1807-1877), een romantische schilder van winterse landschappen, die zelf een leerling was ge…

25th Infantry DivisionSư đoàn 2525th Division SSIActive1 July 1961 – 1975Country South VietnamBranch Army of the Republic of VietnamPart ofIII CorpsGarrison/HQCu ChiEngagementsVietnam War Battle of Ba Gia Operation Concordia Operation Quyet Thang Operation Toan Thang I Cambodian Campaign Battle of An Loc Battle of Svay Rieng Battle of the Iron Triangle CommandersNotablecommandersLữ Mộng LanPhan Trọng ChinhNguyen Xuan ThinhPhan Dinh ThuLý Tòng BáInsigniaDivision flagMilitary un…

Selbstbildnis, um 1910 Alexander Pock (* 6. Jänner 1871 in Znaim, Mähren; † 19. November 1950 in Wien) war österreichischer Militär-, Genre- und Porträtmaler. Inhaltsverzeichnis 1 Leben 1.1 Fin de siècle 1.2 Erster Weltkrieg 1.3 Zwischenkriegszeit 1.4 Zweiter Weltkrieg, Tod 2 Werk und Stil 3 Rezeption 4 Werke (Auszug) 5 Literatur 6 Weblinks 7 Einzelnachweise Leben Fin de siècle Pock war das zweite von sieben Kindern eines Znaimer wohlsituierten Schokoladenfabrikanten, der selbst gerne z…

British Labour Co-op politician Rachael MaskellMPOfficial portrait, 2020Member of Parliamentfor York CentralIncumbentAssumed office 7 May 2015Preceded byHugh BayleyMajority13,545 (27.4%)Shadow cabinet portfolios2020–2020Shadow Secretary of State for Employment Rights2016–2017Shadow Secretary of State for Environment, Food and Rural Affairs Personal detailsBorn (1972-07-05) 5 July 1972 (age 51)Winchester, Hampshire, EnglandPolitical partyLabour Co-opOther politicalaffiliationsSociali…

Renty Renty (Frankreich) Staat Frankreich Region Hauts-de-France Département (Nr.) Pas-de-Calais (62) Arrondissement Saint-Omer Kanton Fruges Gemeindeverband Pays de Saint-Omer Koordinaten 50° 35′ N, 2° 4′ O50.5833333333332.0727777777778Koordinaten: 50° 35′ N, 2° 4′ O Höhe 77–186 m Fläche 15,67 km² Einwohner 588 (1. Januar 2020) Bevölkerungsdichte 38 Einw./km² Postleitzahl 62560 INSEE-Code 62704 Renty (ndl.: Renteke)[…

Fredrik Bajer (geboren am 21. April 1837 in Vesteregede; gestorben am 22. Januar 1922 in Kopenhagen) war ein dänischer Politiker und Parlamentarier. Für seinen Einsatz zur internationalen Friedenssicherung und vor allem für seine Arbeit mit dem Bureau International Permanent de la Paix (Ständiges Internationales Friedensbüro), dessen Präsident er war, erhielt er den Friedensnobelpreis 1908 mit Klas Pontus Arnoldson. Fredrik Bajer Leben Fredrik Bajer wuchs in einem evangelischen Pfarrhaus a…

1940s French aircraft piston engine Potez 6D Potez 6D on display at Musée de l'Aviation de Lyon-Corbas Type Six cylinder air-cooled inline piston engine National origin France Manufacturer Société de Avions et Moteurs Henry Potez Major applications Morane-Saulnier Alcyon The Potez 6D is a French six cylinder inverted inline aircraft engine put into production after World War II in normal and supercharged versions. Unsupercharged, it produced a take-off power of 179 kW (240 hp) at 2,…

Portuguese educator, writer, and feminist Emília de Sousa CostaPhoto taken in 1914BornEmília da Piedade Teixeira Lopes15 December 1877Lamego, Viseu district, PortugalDied6 July 1959 (Aged 81)PortoNationalityPortugueseOther namesEmília da Piedade Teixeira Lopes de Sousa CostaOccupation(s)Writer and teacherKnown forChildren’s literature Emília de Sousa Costa (1877 - 1959) was a teacher who promoted female education, a writer of novels for both adults and children and a feminist. Sh…

ДеревняТабаровка 53°23′11″ с. ш. 38°05′32″ в. д.HGЯO Страна  Россия Субъект Федерации Тульская область Муниципальный район Воловский Сельское поселение Турдейское История и география Часовой пояс UTC+3:00 Население Население 9[1] человек (2010) Цифровые идентифик…

Canadian punk rock band Some of this article's listed sources may not be reliable. Please help this article by looking for better, more reliable sources. Unreliable citations may be challenged or deleted. (August 2015) (Learn how and when to remove this template message) Closet MonsterOriginAjax, Ontario, CanadaGenresPunk rock, Pop punkYears active1997-2005, 2009LabelsUnderground OperationsMembersMark London SpicolukJesse ColburnAdam CyncoraAaron VerdonkWebsiteOfficial Myspace Closet Monster was…

Prehistoric human remains found in Australia LM1 and LM3 redirect here. For the video games, see Luigi's Mansion and Luigi's Mansion 3. The Lake Mungo remains are three prominent sets of human remains that are possibly Aboriginal Australian: Lake Mungo 1 (also called Mungo Woman, LM1, and ANU-618), Lake Mungo 3 (also called Mungo Man, Lake Mungo III, and LM3), and Lake Mungo 2 (LM2). Lake Mungo is in New South Wales, Australia, specifically the World Heritage listed Willandra Lakes Region.[1…

This article needs attention from an expert in mathematics. The specific problem is: There may be logic or math errors, complicated by the fact that this article was translated from a German original. See the talk page for details. WikiProject Mathematics may be able to help recruit an expert. (May 2017) The process of projecting a three-dimensional object onto a two-dimmensional plane Cavalier projection of a semicircular archway. Part of a series onGraphical projection Planar Parallel projecti…

كأس الاتحاد الإنجليزي 1900–01 تفاصيل الموسم كأس الاتحاد الإنجليزي  النسخة 30  البلد المملكة المتحدة  التاريخ بداية:22 سبتمبر 1900  نهاية:20 أبريل 1901  المنظم الاتحاد الإنجليزي لكرة القدم  البطل توتنهام هوتسبير  مباريات ملعوبة 51   عدد المشاركين 32   كأس الاتحاد ا…

Sebuah bolpoin. Pena atau Pulpen (bahasa Inggris: pen terdengar pene) adalah alat tulis yang digunakan untuk menyapukan tinta ke permukaan, seperti kertas, untuk menulis atau menggambar. Pena berbeda dari pensil karena umumnya tintanya tidak dapat dihapus, meski bisa ditutupi menggunakan penghapus khusus, seperti cairan koreksi dan pita koreksi . Kini ada pena yang tintanya bisa dihapus, dan ia tidak sesuai untuk surat penting seperti cek. Masyarakat Indonesia sering salah paham dengan penyebuta…

Tokyo Fuji University Tokyo Fuji University (東京富士大学, Tōkyō fuji daigaku) is a private university in Shinjuku, Tokyo, Japan. The predecessor of the school was founded in 1943. It was chartered as a junior college in 1951 and became a four-year college in 2002. In 2008 the Department of Psychology was established. External links Official website (in Japanese) 35°42′53.2″N 139°42′3.8″E / 35.714778°N 139.701056°E / 35.714778; 139.701056 Authority con…

Season of television series Naruto: ShippudenSeason 3Season 3 CoverCountry of originJapanNo. of episodes18ReleaseOriginal networkTV TokyoOriginal releaseApril 3 (2008-04-03) –August 14, 2008 (2008-08-14)Season chronology← PreviousSeason 2 Next →Season 4 List of episodes The third season of the Naruto: Shippuden anime series is directed by Hayato Date, and produced by Studio Pierrot and TV Tokyo. They are based on Part II for Masashi Kishimoto's manga series.[1&…

2002 Indian filmMaseehaDVD CoverDirected byPartho GhoshWritten byAnwar Khan,Praveen GhatakProduced byPravin ShahStarringSunil ShettyNamrata ShirodkarRajpal YadavMohan JoshiCinematographyAkram KhanEdited byA.R. RajendranAarif SheikhMusic bySongs:Anand Raj AnandBackground Score:Sanjoy ChowdhuryProductioncompanyTime MagneticsRelease date 13 December 2002 (2002-12-13) (India) Running time120 minsCountryIndiaLanguageHindi Maseeha (transl. Messiah), is a 2002 Indian action dra…

American comedy television series Big Time in Hollywood, FLGenreDark comedyCreated byAlex AnfangerDan SchimpfStarring Alex Anfanger Lenny Jacobson Jon Bass Kathy Baker Stephen Tobolowsky Opening themeRainbow by Bobby JealousyCountry of originUnited StatesOriginal languageEnglishNo. of seasons1No. of episodes10ProductionExecutive producers Alex Anfanger Dan Schimpf Ben Stiller Debbie Liebling Stuart Cornfeld Mike Rosenstein Lee Kernis Brian Stern Camera setupSingleRunning time22 minutesProduction…

2022 Canadian feature film ExileUSA posterDirected byJason JamesWritten byMichael BeatonProduced by Amber Ripley Jason James Sammie Astaneh Starring Adam Beach Camille Sullivan Garry Chalk Marshall Williams CinematographyStirling BancroftEdited byJason SchneiderMusic byAndrew HarrisProductioncompanies Service Street Pictures Goodbye Productions Resonance Films Distributed by Electric Entertainment Vortex Media Nicely Entertainment Release date December 1, 2022 (2022-12-01) (WF…

هذه المقالة بحاجة لصندوق معلومات. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة صندوق معلومات مخصص إليها. يفتقر محتوى هذه المقالة إلى الاستشهاد بمصادر. فضلاً، ساهم في تطوير هذه المقالة من خلال إضافة مصادر موثوق بها. أي معلومات غير موثقة يمكن التشكيك بها وإزالتها. (فبراير 2016) الطريق …

  Phormium tenax Melífago de Nueva Holanda (Phylidonyris novaehollandiae), su cabeza está cubierta por polen, posándose en un tallo floral de P. tenax.TaxonomíaReino: PlantaeDivisión: Fanerógama MagnoliophytaClase: LiliopsidaOrden: AsparagalesFamilia: XanthorrhoeaceaeSubfamilia: HemerocallidoideaeGénero: PhormiumEspecie: Phormium tenaxJ.R.Forst. y G.Forst., 1776[editar datos en Wikidata] Phormium tenax (harakeke en maorí, lino de Nueva Zelanda o formio) es una planta siemp…

Untuk nama dalam Alkitab, lihat Elam dalam Alkitab. Untuk Elam putra Sem dan cucu Nuh, lihat Elam bin Sem. ElamNama lainElamit, SusianaJangkauangeografisIranPeriodePra-IranTanggal3200 BC - 539 BCDidahului olehProto-ElamDiikuti olehAchemenides Bagian dari seri mengenai Sejarah Iran Mitos Sejarah Wangsa Pisydadi Wangsa Kayani Zaman Kuno SM Peradaban Kura-Aras 3400–2000 Proto-Elam 3200–2700 Elam 2700–539 Kekaisaran Akadia 2400–2150 Bangsa Kass ca.1500 – ca.1155 Kekaisaran Asiria Baru 911…

Highway in Brazil This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Rodovia Presidente Dutra – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2013) (Learn how and when to remove this template message) BR-116Rodovia Presidente DutraRoute informationMaintained by CCR RioSP (since 2022)Length402 km (250 mi)Existe…

В Википедии есть статьи о других людях с фамилией Шишков. Николай Георгиевич Шишков Дата рождения 30 марта 1920(1920-03-30) Место рождения Шарапово, Егорьевский уезд, Рязанская губерния, РСФСР Дата смерти 29 августа 1999(1999-08-29) (79 лет) Место смерти Москва, Российская Федерация Пр…

International athletics championship eventSenior men's race at the 1996 IAAF World Cross Country ChampionshipsOrganisersIAAFEdition24thDateMarch 23Host cityStellenbosch, Western Cape, South Africa VenueDanie Craven StadiumEvents1Distances12.15 km – Senior menParticipation281 athletes from 56 nations← 1995 Durham 1997 Torino → The Senior men's race at the 1996 IAAF World Cross Country Championships was held in Stellenbosch, South Africa, at the Danie Craven Stadium on March 23, 1996…

American actress (1900–1974) Agnes Moorehead20th Century Fox publicity photograph, c. 1964BornAgnes Robertson Moorehead(1900-12-06)December 6, 1900Clinton, Massachusetts, U.S.DiedApril 30, 1974(1974-04-30) (aged 73)Rochester, Minnesota, U.S.Resting placeDayton Memorial Park, Dayton, Ohio, U.S.OccupationActressYears active1933–1974Spouses John Griffith Lee ​ ​(m. 1930; div. 1952)​ Robert Gist ​ ​(m. 1954;…

Japanese female samurai Otsuya no Kataおつやの方Castellan of Iwamura castle(De facto Toyama clan head)IncumbentAssumed office 1572Preceded byTōyama Kagetō Personal detailsDiedDecember 1575Spouse(s)Tōyama KagetōAkiyama NobutomoRelativesOda Nobunaga (nephew)Oichi (niece)Military serviceAllegiance Oda clan Takeda clanUnit Toyama clanBattles/warsSiege of Iwamura castleLady Otsuya (おつやの方 Otsuya no Kata) was a Japanese female samurai (onna-musha) from the Sengoku period. She was…

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 18.117.81.240