Nama kitab ini dalam SeptuagintaYunani adalah Leuïtikón (Λευϊτικόν, har. "terkait orang Lewi"), yang berasal dari kata Λευίτης (Leuī́tēs, har. "orang Lewi") dan kata Λευίς (Leuī́s, har. "Lewi"). Kedua istilah Yunani tersebut berasal dari kata לֵוִי (levi, har. "Lewi") dan הַלֵּוִי (ha-levi, har. "orang Lewi") dalam bahasa Ibrani. Nama Leuïtikón diserap menjadi Leviticus dalam Bahasa Latin dan Inggris.[1]
Istilah "Imamat" sebenarnya merupakan kependekan dari "Imamat Orang Lewi", yakni judul lengkap kitab ini dalam versi terjemahan Alkitab dalam bahasa Melayu (atau bahasa Indonesia) yang lebih lampau.[2][3] Nama "Imamat Orang Lewi", dan juga Leuïtikón, mendeskripsikan isi kitab yang memuat berbagai hukum agama dan ritual peribadatan, khususnya aturan imamat bagi para imamLewi, yang disebut torah kohanim (bahasa Ibrani: תּוֹרַת כֹּהֲנִים, har. "hukum para imam").[4][5]
Dalam bahasa Ibrani, judul וַיִּקְרָא (Waiyiqra) secara harfiah berarti "memanggil".[1][6] Istilah ini merupakan insipit yang diambil dari Imamat 1:1.
Isi dari kitab ini merupakan penyataan ilahi, yaitu perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel, yang diberikan di Sinai pada zaman Musa.[7][6] Kitab ini berisi rincian tentang peraturan-peraturan dalam ibadat dan upacara-upacara agama bangsa Israel pada zaman dahulu.[6][1] Juga untuk para imam (kaum Lewi) yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya.[6][1] Kitab ini menjadi petunjuk untuk bangsa imam dan wakil-wakil mereka, yaitu para imam.[6] Petunjuk tersebut menyangkut tentang ibadat dan upacara, sikap yang harus dipelihara oleh umat Allah jika mereka ingin adanya persekutuan yang tak terputus dengan-Nya, kekudusan Tuhan, bagaimana manusia harus hidup dan beribadat supaya tetap mempunyai hubungan baik dengan Allah, menjadi pokok dalam kitab ini.[6][1] Tema inti dari Kitab Imamat ini dapat diungkapkan melalui istilah kekudusan (qodesy) dan kudus (qadosy) (Lihat Imamat 19:2).[6]
Tokoh utama dalam kitab ini adalah Harun, seorang dari suku Lewi.[6] Tugas keimaman yang dilukiskan dalam kitab ini terbatas pada putra-putranya.[6] Kepada mereka diberikan tugas untuk melaksanakan pelayanan imam.[6]
Ayat yang paling terkenal dari buku ini ialah yang disebutkan oleh Yesus sebagai hukum yang terutama yang kedua,
Secara garis besar, kitab ini berisikan sebagai berikut.
Kurban dan upacara (Imamat 1–7).[8] Bangsa Israel memelihara upacara tradisional yang mereka warisi dari nenek moyang mereka, seperti persembahan hewan dan kemudian dilengkapi dengan sejumlah upacara baru yang diadakan pada masa kemudian, sewaktu Israel telah mengenal pertanian dan menetap di Palestina (seperti: persembahan hasil bumi).[8] Upacara tersebut juga tercampur dengan upacara bangsa-bangsa tetangga, seperti Kanaan, Asyur-Babel dan Mesir, sejak zaman Musa maupun sesudahnya.[8][9] Kesemuanya itu diseleksi dan dijiwai semangat iman dan disesuikan dengan hukum yang ditetapkan oleh Musa.[9] Dalam Imamat 1–3 dijelaskan ada tiga macam korban, yaitu: ola atau kurban bakaran, mincha atau kurban makanan dan sjelim atau kurban keselamatan.[8]Imamat 4:1 – 6:7, memberikan pembagian lain, yaitu chattat atau kurban dosa dan asjam atau kurban kesalahan.[8] Pada Imamat 6:8 – 7:38 memberi petunjuk kepada imam bagaimana memberi kurban bakaran, makanan, dosa, dan kurban keselamatan yang harus dipersembahkan dan bagian mana dari kurban tersebut yang menjadi hak imam.[8]
Imam (Imamat 8–10).[9] Perlu ada kewenangan yang menjamin lancar dan tepatnya pelaksanaan ibadat suci, sehingga harus ada Imamat yang berperan.[9] Para raja Israel mempercayakan tugas imamat tersebut pada para imam yang memiliki pendidikan khusus.[9] Bagian ini bersifat historis dan merupakan pelaksanaan dari Keluaran 29.[8] Di sini diterangkan tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya menjadi imam dan peristiwa kematian Nadab dan Abihu.[8]
Kekudusan bangsa (Imamat 11–15).[9] Kitab Imamat memberi keterangan bahwa Israel adalah jemaat yang kudus.[9] Orang Israel harus hidup bersih dan tahir, sehingga mereka harus memerhatikan peraturan yang menjamin ketahiranya tersebut.[9] Peraturan tentang ketahiran lahiriah bertumpu pada peringatan perlunya ketahiran batiniah; orang Israel harus setia pada Hukum Taurat.[9] Untuk menjaga kekudusan bangsa Israel, maka binatang-binatang dibagi atas yang haram dan yang halal (Imamat 11).[8] Ada juga perjanjian sesudah kelahiran anak (Imamat 12), persoalan sakit kusta (Imamat 13–14) dan kenajisan yang berhubungan dengan kelamin diatur. (Imamat 15).[8]
Hukum kesucian (Imamat 17–26)[8] Menyangkut hukum kesucian meliputi bermacam bidang, baik yang berhubungan dengan kebaktian maupun kehidupan masyarakat.[8] Intinya dapat dinyatakan dalam Imamat 19:2 “hendaklah kamu suci, karena sucilah aku, Tuhan Allahmu”.[8] Tentang hari raja-raja (Imamat 23), tahun Sabbat dan tahun Yobel juga menjadi hal yang penting, ini memiliki peranan sosial, yaitu membantu orang miskin dan budak.[8]
Kaul (Imamat 27).[8] Kitab ini merupakan suatu pasal tambahan tentang mengabulkan kaul.[8]
^Reuven Hammer Entering Torah: Prefaces to the Weekly Torah Portion 2009 Page 143 "Yet although it contains instructions for the priests, it is not intended solely for them. Rather it should be understood as a book of "Instruction by the Priests," ie, the concepts that the kohanim want to impart to the people."
^Nahum M. Sarna, Chaim Potok, The JPS Torah Commentary: Leviticus Jewish Publication Society 1989 "But torat kohanim can also be translated as "instructions of (or by) the priests," that is, the rulings and teachings of the priests that are addressed to the Israelite people. As Jeremiah put it (18:18): "For instruction (torah) ..."
^ abcdefghijLasor dkk, ‘’Pengantar Perjanjian Lama 1’’, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005). Hal 213-215.
^ abcdefghijklmnopqrD.C. Mulder, Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1963). Hal 66-72.
^ abcdefghiStefan Leks, Menuju Tanah Terjanji: ulasan beberapa tema pokok kitab-kitab Keluaran, Bilangan, Imamat dan Ulangan. (Ende-Flores: Nusa Indah, 1978). Hal 96-100.
^ abcdefg(Inggris) R. K. Harrison, Introduction To The Old Testament,(Grand Rapids: WILLIAM B. EERDMANS PUBLISHIING COMPANY, 1969. ISBN 08028-3107-9. Hal 598-592.