Kekaisaran Toucouleur

Kekaisaran Toucouleur pada puncak kejayaannya, pada saat kematian El Hadj Umar Tall tahun 1864.

Kekaisaran Toucouleur (juga disbut negara Jihad Tijaniyya) didirikan pada abad ke-19 oleh El Hadj Umar Tall dari suku Toucouleur, di Mali.

Umar Tall kembali dari perjalanan haji pada tahun 1836 dengan gelar El Hadj dan khalifah Tijaniyya. Setelah tinggal lama di Fouta-Toro (Senegal), ia pindah ke Dinguiraye (Guinea), yang menjadi tempat jihadnya tahun 1850.

Setelah gagal dalam usahanya menyerang tentara kolonial Prancis tahun 1857 dalam Pengepungan Benteng Medina, Umar Tall menyerang kerajaan-kerajaan Bambara dan berhasil - pertama Kaarta dan lalu Segou. Setelah kemenangan pada Pertempuran Segou tanggal 10 Maret 1861, ia menjadikan Segou ibu kota kekaisarannya. Umar Tall lalu gagal menguasai Timbuktu dan mundur ke Deguembéré. Pada tahun 1864, ia meninggal akibat ledakan pada persediaan bubuk mesiunya.

Keponakannya Tidiani Tall meneruskannya dan menjadikan Bandiagara ibu kota. Di Segou, Ahmadu Tall meneruskan kekuasaannya.

Pada tahun 1890, Prancis, bersekutu dengan Bambara, memasuki Ségou, dan Ahmadu melarikan diri ke Sokoto di Nigeria, mengakhiri keberadaan kekaisaran ini.

Referensi

  • B.O. Oloruntimeehin. The Segu Tukulor Empire. Humanities Press, New York (1972). ISBN 391002066
  • Davidson, Basil. Africa in History. New York: Simon & Schuster, 1995.
  • Roberts, Richard L. Warriors, Merchants. and Slaves: The State and the Economy in the Middle Niger Valley, 1700-1914. Stanford, 1987. ISBN 0-8047-1378-2
  • Klien, Martin. Slavery and Colonial Rule in French West Africa. Cambridge University Press, 1998. ISBN 0-521-59678-5