Kemaharajaan Sikh adalah sebuah negara besar di anak benua India yang didirikan oleh Maharaja Ranjit Singh sebagai negara sekuler.[4] Negara ini terletak di wilayah Punjab. Kemaharajaan Sikh berdiri dari tahun 1799 (ketika Ranjit Singh merebut Lahore) hingga tahun 1849 dan dilandaskan pada Khalsa dari berbagai misl Sikh yang otonom.[5][6] Pada puncak kejayaannya pada abad ke-19, wilayah kemaharajaan ini terbentang dari Celah Khyber di barat hingga Tibet barat di sebelah timur, dan dari Mithankot di selatan hingga Kashmir di utara. Wilayah Kemaharajaan Sikh merupakan wilayah besar terakhir di anak benua India yang ditaklukan oleh Britania.
Fondasi Kemaharajaan Sikh dapat ditilik kembali ke tahun 1707, ketika Aurangzeb meninggal dunia dan Kemaharajaan Mughal mulai mengalami kemunduran. Dengan melemahnya Mughal, pasukan Sikh yang disebut Dal Khalsa melancarkan ekspedisi melawan Mughal dan orang-orang Afghan di barat. Akibatnya, pasukan-pasukan ini bertambah jumlahnya dan kemudian terpecah menjadi beberapa konfederasi atau misl semi-independen. Setiap misl menguasai wilayah dan kota yang berbeda. Namun, antara tahun 1762 hingga 1799, komandan-komandan misl menjadi pemimpin perang independen.
Kemaharajaan Sikh berdiri setelah Lahore direbut oleh Ranjit Singh dari penguasa Afghan Zaman Shah Durrani. Setelah itu, Afghan mulai diusir dari Punjab dan misl-misl Sikh disatukan. Ranjit Singh dinyatakan sebagai Maharaja Punjab pada 12 April 1801. Ranjit Singh naik ke puncak kekuasaan dalam waktu yang sangat singkat, dari pemimpin satu misl hingga menjadi Maharaja Punjab. Ia mulai memodernisasi angkatan bersenjatanya dengan menggunakan teknik pelatihan, persenjataan, dan artileri terbaru. Setelah kematian Ranjit Singh, kemaharajaan ini melemah akibat perpecahan internal dan kesalahan urus. Akhirnya, pada tahun 1849 negara ini dibubarkan setelah mengalami kekalahan dalam Perang Inggris-Sikh.
Kemaharajaan Sikh terbagi menjadi empat provinsi: Lahore, Multan, Peshawar, dan Kashmir dari tahun 1799 hingga 1849.