kai eiden o theos to fos, oti kalon· kai diekhorisen o theos ana meson tou fotos kai ana meson tou skotous
Naskah kuno yang memuat ayat ini dalam bahasa Yunani adalah versi Septuaginta yang dibuat sekitar abad ke-3 SM. Salinan yang terlestarikan antara lain adalah Papirus 12 (~ 285 M) yang memuat Kejadian 1:1–5.
And God saw the light, that it was good: and God divided the light from the darkness.
Analisis
Terang itu baik
Rujukan pada "baik" di sini mencerminkan fakta bahwa pada pemikiran Ibrani tidak ada kepercayaan bahwa alam semesta jasmaniah itu jahat dari sendirinya.[3]
Pemisahan terang
Gerald Schroeder, dalam bukunya The Science of God: The Convergence of Scientific and Biblical Wisdom, menyatakan bahwa ayat ini menggambarkan gejala jasmaniah di dalam kosmologi fisika, membandingkannya dengan "inflasi" dalam kosmologi.[4]
Komentator Paul Kissling menulis bahwa bagian pertama ayat ini mengindikasikan bahwa "alam semesta jasmaniah adalah baik, tidak jahat; impersonal, bukan personal"[5] dan bagian kedua mencerminkan sifat keteraturan alam semesta jasmaniah.
Franz Delitzsch dan yang lain melihat ayat ini sebagai permulaan pergantian terang dan gelap,[6][7] atau penciptaan "waktu" itu sendiri.[8][9]
^McKenzie, Steven L. and Graham, Matt Patrick, The Hebrew Bible Today: An Introduction to Critical Issues, Westminster John Knox Press, 1998, ISBN 0-664-25652-X, p. 39.
^Rudavsky, Tamar, Time Matters: Time, Creation, and Cosmology in Medieval Jewish Philosophy, SUNY Press, 2000, ISBN 0-7914-4453-8, p. 7.