Kebijakan Satu Peta Nasional

Kebijakan Satu Peta Nasional atau lebih sering disebut One Map Policy adalah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dalam hal informasi geospasial. Kebijakan ini pertama kali dijalankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2010 dan dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo saat ini (2016). Koordinator utama kebijakan ini yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Badan Informasi Geospasial sebagai Ketua Pelaksana.

Sejarah

2010

Kebijakan Satu Peta, muncul pertama kali sejak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada Rapat Kabinet 23 Desember 2010. ketika Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menunjukkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono peta tutupan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Departemen Kehutanan yang berbeda dimana hal tersebut yang mendorong Presiden SBY memerintahkan penyusunan satu peta[1] "Saya ingin hanya satu peta saja sebagai satu-satunya referensi nasional!". Selain itu karena Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang dibangun tidak merujuk pada satu sumber rujukan Peta Dasar (Peta Rupabumi). Bisa dipastikan selama Informasi Geospasial Tematik tidak merujuk pada Peta Dasar yang dibangun oleh instansi yang berkompeten dan berkewenangan dalam hal ini Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) maka Informasi Geospasial Tematik yang dibangun tersebut akan menimbulkan kesimpangsiuran. Adanya perbedaan tersebut akan mempengaruhi penentuan keputusan berbagai kebijakan strategis nasional. Kebijakan One Map Policy hadir sebagai aturan yang mengharuskan adanya penyatuan informasi geospasial. Sehingga tumpang - tindih seperti yang telah terjadi tersebut, tidak terulang dan kebijakan yang diambil pemerintah dapat tepat sasaran.[2]

Selain daripada itu di dalam kenyataan penyelenggaraan informasi geospasial terdapat beberapa kenyataan bahwa (1) banyak peta yang dibuat oleh berbagai K/L dengan spesifikasi sesuai kebutuhan masing-masing, (2) kebutuhan yang berbeda menyebabkan perbedaan spesifikasi informasi peta tematik yang dapat menimbulkan kesimpangsiuran informasi, dan (3) masih diperlukan mekanisme untuk menyatukan keberagaman menuju kesatuan informasi geospasial dasar dan tematik nasional.

2011

Peta Indikatif Penundaan Izin Baru

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menerbitkan Instruksi Presiden no. 10 tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut. Melalui Inpres ini, Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional diinstruksikan melakukan pembaharuan peta tutupan hutan dan lahan gambut sesuai Peta Indikatif Penundaan Izin Baru pada kawasan hutan dan areal penggunaan lain setiap 6 (enam) bulan sekali melalui kerjasama dengan Menteri Kehutanan, Kepala Badan Pertanahan Nasional, dan lembaga lainnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menyeimbangkan dan menselaraskan pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan selia upaya penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yang dilakukan melalui penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. Lahirnya Inpres nomor 10 tahun 2011 (diperbaharui menjadi Inpres no 6 tahun 2013) tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut merupakan implementasi dari rencana aksi OMP. Produk utama Inpres tersebut adalah Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) yang direvisi setiap 6 bulan oleh tim OMP. PIPIB merupakan hasil tumpangsusun informasi hutan primer dan lindung, ijin pemanfaatan hutan, sebaran lahan gambut, dan informasi tentang hak guna usaha.[3]

Undang-Undang Informasi Geospasial

One Map Policy adalah amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (IG) Diarsipkan 2016-11-30 di Wayback Machine.. Informasi Geospasial diselenggarakan berdasarkan asas kepastian hukum, keterpaduan, keterbukaan, kemutakhiran, keakuratan, kemanfaatan, dan demokratis. Undang-Undang ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan Informasi Geospasial yang berdaya guna dan berhasil guna melalui kerja sama, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan mendorong penggunaan Informasi Geospasial dalam penyelenggaraan pemerintahan dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. BIG sebagai penyelenggara Informasi Geospasial Dasar yaitu Jaring Kontrol Geodesi dan Peta Dasar yang menjadi acuan untuk menjamin keterpaduan informasi nasional. BIG mengintegrasikan berbagai peta yang dimiliki sejumlah instansi pemerintah ke dalam satu peta dasar (One Map).[4]

Konsep One Map Policy adalah untuk menyatukan seluruh informasi peta yang diproduksi oleh berbagai sektor ke dalam satu peta secara integratif, dengan demikian tidak terdapat perbedaan dan tumpang tindih informasi dalam peta yang mana ditetapkan oleh satu lembaga dalam hal ini BIG untuk ditetapkan sebagai one reference, one standard, one database, dan one geoportal.[4]

Kepala BIG mengatakan bahwa "One Map Policy" diyakini akan dapat mendukung kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien termasuk di dalamnya pengawasan dan pengelolaan lingkungan. Deforestasi yang tidak terkendali salah satunya adalah karena tidak tersedianya peta atau informasi geospasial yang terintegrasi pada setiap kementerian dan lembaga, sehingga terjadi tumpang tindih dalam pemberian ijin usaha. Permasalahan ini sangat terkait dengan pemetaan tataruang daerah. Keterbatasan ketersediaan informasi geospasial dan sumberdaya manusia yang memahami informasi geospasial dan analisis keruangan menjadi salah satu penyebab utama dari rendahnya kualitas penataan ruang.[4]

Kebijakan Open Map Policy juga bertujuan untuk mewujudkan tata kelola hutan yang baik (good forest governance), informasi geospasial untuk MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), mengkoordinasikan proyek-proyek MP3EI serta mendukung disaster management (penanganan bencana).[5]

2013

Menurut Kepala BIG, saat ini telah diselesaikan Peta Dasar skala kecil yaitu skala 1:250.000 untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan untuk skala besar yaitu skala 1:25.000 baru diselesaikan wilayah Sulawesi Selatan. “Saat ini sedang dikerjakan untuk wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Sulut, Sulteng, Sulbar, Sultra, Gorontalo, dan Papua. Adapun Pulau Jawa sudah terpetakan lebih dahulu pada skala 1:25.000 meskipun masih perlu diupdate,” kata Asep Karsidi sembari menyampaikan, kemungkinan peta dengan skala 1:25.000 itu baru bisa dituntaskan pada tahun 2015 mendatang. Diakui Kepala BIG, secara operasional peta dengan skala 1:250.000 belum memadai untuk menggambarkan objek di lapangan pada tingkat kabupaten/kota, sehingga kemungkinan terjadinya deviasi di lapangan akan sangat besar. “Untuk tujuan operasional di tingkat kabupaten/kota, IHT kawasan hutan harus dibangun pada skala yang lebih besar (minimal skala 1: 50.000),” tuturnya.[6]

Pokja Informasi Geospasial Tematik

Dalam rangka melaksanakan aksi gerakan menuju Satu Peta Indonesia 2013, maka dibentuklah Kelompok Kerja (Pokja) Nasional Informasi Geospasial Tematik Diarsipkan 2016-11-11 di Wayback Machine., yang terdiri dari 12 (dua belas) Sub Pokja.

  1. Sub Pokja Pemetaaan Sumberdaya Air dan Daerah Aliran Sungai
  2. Sub Pokja Pemetaaan Sumberdaya Lahan Pertanian dan Gambut
  3. Sub Pokja Pemetaaan Neraca Sumberdaya Alam
  4. Sub Pokja Pemetaaan Perubahan Iklim
  5. Sub Pokja Pemetaaan Ekoregion
  6. Sub Pokja Pemetaaan Monitoring Perijinan Sektoral, Penutup Lahan dan Status Lahan
  7. Sub Pokja Pemetaaan Transportasi
  8. Sub Pokja Pemetaaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
  9. Sub Pokja Pemetaaan Kebencanaan
  10. Sub Pokja Pemetaaan Tataruang
  11. Sub Pokja Pemetaaan Sosial Budaya dan Atlas

Informasi Geospasial Tematik Pesisir dan Laut

Tahun itu, BIG meluncurkan IGT Pesisir dan Laut. One map yang telah disepakati menunjukkan luas mangrove di Pulau Jawa adalah 36.088 ha dimana 60% (21.944 ha) berada di Provinsi Jawa Timur. Lahan seluas 93.280 ha diketahui berpotensi untuk rehabilitasi mangrove di Jawa. Mangrove di Jawa memiliki fungsi ekologis sebagai peredam gelombang dan penahan intrusi air laut. Sedang one map terumbu karang menunjukkan luas terumbu karang Indonesia adalah 2,5 juta ha. Sebanyak 34% luas terumbu karang di Indonesia berada di perairan Sulawesi yang merupakan jantung dari segitiga terumbu karang (Coral Triangle Area). Keberadaan one map untuk wilayah pesisir dan laut adalah untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga keutuhan NKRI bagi pengelolaan pulau kecil terluar dan implementasi blue economy pada pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Selain itu, diluncurkan buku populer Pemetaan Mangrove (Sumatera), Pemetaan Lahan Garam (Bali, NTB, NTT dan Sulsel), dan Pemetaan Karakteristik Perairan Dangkal (Gorontalo dan Sulteng). Salah satu hasil penting adalah luas mangrove di Sumatera sebesar 548.268 Ha, dimana mangrove terluas berada di provinsi Riau. Penyajian deskripsi peta dalam bentuk buku populer dapat dijadikan rujukan bagi pengambil keputusan untuk pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut dalam mendukung kebijakan pemerintah seperti swasembada garam, penurunan emisi karbon, dan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan.[7]

Informasi Geospasial Tematik Ekoregion

Kementerian Lingkungn Hidup bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) meluncurkan peta dan deskripsi ekoregion 1: 500.000 di Jakarta, Selasa, 4 Mei 2013. Ekoregion adalah wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora dan fauna asli serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup. Saat ini sudah disusun peta dan deskripsi ekoregion pulau, kepulauan dan laut yang merupakan satu kesatuan dengan skala 1:500.000 mencakup Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Kepulauan Bali, Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku serta dikelilingi 18 ekoregion laut. Namun KLH masih menyusun peta ekoregion hingga skala lebih rinci yakni 1:50.000.[8]

Pemerintah daerah diingatkan agar menggunakan informasi geospasial dasar dalam pembuatan peta tematik untuk menghindari tumpang tindih menyangkut batas wilayah dan lahan. Kebijakan one map one policy mengamanatkan semua informasi geospasial bersumber pada peta BIG. Adapun peta bersumber pada informasi geospasial. Misalnya saja garis pantai dan pembuatan perizinan harus mengambil acuan dari geospasial dasar bukan dari sumber lain. Dalam rakorda yang dihadiri 600 peserta dari 33 provinsi tersebut hadir pula Menteri Riset dan Teknologi (menristek) Gusti Muhammad Hatta. Menurut Menristek, dalam pematangan pemanfaatan informasi geospasial dasar dibutuhkan sumber daya manusia (tenaga ahli), standardisasi pengamanan data dan standar pemanfaatan teknologi. "Tidak semua provinsi punya jurusan geografi untuk membangunnya, perlu memanfaatkan sumber yang terbatas. Daerah yang punya studi geografi membantu kabupaten-kabupaten yang perlu dibantu," ujarnya.[9]

2014

Tahun 2014, untuk memberikan kemudahan dalam berbagipakai dan penyebarluasan informasi geospasial, perlu mengoptimalkan jaringan informasi geospasial dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di bidang informasi geospasial, baik pusat maupun daerah, diterbitkanlah Perpres 27 tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional yang menggantikan Perpres 85 2007

Semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah saat ini wajib merujuk informasi geospasial dasar (IGD) yang dibuat Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai acuan pembuatan peta tematik. Kepala BIG Asep Karsidi mengatakan, IGD tidak hanya berisi peta dasar tetapi ada jaring kontrol geodesi seperti yang diundangkan melalui UU No 4/2011 tentang IGD. Setelah melewati masa transisi tiga tahun, setiap stakeholder atau pemangku kepentingan jika ingin membangun informasi geospasial tematik (IGT) kini harus merujuk IGD BIG dengan standar nasional. "Peta dasar skala 1:250.000 sudah bisa diakses melalui Ina geoportal. Hal ini sesuai dengan kebijakan one map policy," katanya di sela-sela Puncak Pekan Geospasial Nasional 2014, di Kantor BIG Cibinong, Bogor, Senin (21/4). Asep menambahkan jika ketentuan UU ini diabaikan ada sanksi berupa sanksi administratif, kurungan penjara tiga tahun, dan denda Rp 250 juta.[10]

Satu Peta Tematik Nasional

Diakhir 2014, Badan Informasi Geospasial (BIG) meluncurkan Satu Peta Tematik Nasional, yang terdiri dari Peta Tematik Penutup Lahan Nasional, Mangrove Nasional, Habitat Lamun Nasional dan Karakteristik Laut Nasional. Peluncuran Satu Peta yang meliputi empat tema diantaranya Satu Peta Penutup Lahan Nasional untuk menyusun kebijakan dalam perencanaan pembangunan nasional. IG penutup lahan mempresentasikan kondisi biofisik suatu wilayah atau ruang. K/L yang terlibat dalam penyusunan ini diantaranya Kementerian LH dan Kehutanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta BIG. Untuk sektor kelautan, One Map IGT diwakili dengan Satu Peta Mangrove Nasional, Padang Lamun Nasional dan Karakteristik Laut Nasional. K/L yang terlibat diantaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, LIPI, Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan, LAPAN, TNI-AL, BPPT dan BPS.[11]

Informasi Geospasial Tematik Penutupan Lahan Nasional

Satu Peta untuk Penutupan Lahan Nasional dengan skala kecil (skala 1:250.000 km) dan menengah (skala 1:50.000 km) sebagai referensi utama merupakan hasil kelompok kerja nasional IGT pada Sub Kerja Monitoring Perijinan Sektoral, Penutup Lahan, dan Status Lahan. Informasi penutup lahan merepresentasikan kondisi biofisik suatu wilayah atau ruang dalam berbagai nomenklatur nama dan skala sesuai dengan kebijakan dan peruntukan masing-masing sektor. Rekapitulasi nasional atas perhitungan hasil integrasi IGT Penutup Lahan Nasional didominasi oleh penutup lahan hutan, meliputi kelas hutan lahan rendah, hutan lahan tinggi, hutan rawa gambut serta hutan tanaman. Luas keseluruhan pada semua kelas hutan mencapai 105.025.216 hektare (ha) atau setara dengan 55.5 persen dari luas wilayah nasional yang dihitung. Sedangkan luas penutup lahan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pertanian dan perkebunanan seluas 45.967.769 ha. Penutup lahan sawah atau dipadankan dengan kelas Tanaman Semusim Lahan Basah mempunyai luas 8.132.642 ha.[12]

Peta Sektor Kelautan

Sedangkan untuk sektor kelautan yang diwakili dengan satu peta mangrove, padang lamun, dan karakteristik laut nasional. Pemetaan dikerjakan secara paralel dalam sub tim mangrove, lamun, dan karakteristik perairan melibatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, LIPI, Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan, LAPAN, TNI AL, BPPT, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Sebelumnya BIG, ia mengatakan sudah meluncurkan Satu Peta tematik Mangrove Jawa, Terumbu Karang Nasional, dan 21 pulau-pulau kecil terluar.[13]

2016

Tahun 2016, diluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi VIII oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian diantaranya yaitu percepatan kebijakan satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data dan satu geoportal untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan nasional menjadi salah satu prioritas pemerintah.[14]

Melalui Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta ini, menurut Darmin Nasution, kementerian dan lembaga akan menyiapkan peta tematik skala 1:50.000 sesuai rencana aksi masing-masing dengan batas akhir tahun 2019. Karena itu Menko Perekonomian meyakini, kebijakan satu peta ini akan mempermudah dan mempercepat penyelesaian konflik tumpang tindih pemanfaatan lahan, penyelesaian batas daerah seluruh Indonesia.

Kebijakan satu peta ini didukung oleh Pemerintah melalui Kelompok Kerja Nasional IGT dengan meluncurkan Satu Peta Informasi Geospasial Tematik. Satu Peta tersebut meliputi 6 tema Informasi Geospasial Tematik, yaitu:

  1. Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG),
  2. Multirawan Bencana,
  3. Karakteristik Laut Nasional,
  4. Mangrove Nasional,
  5. Penutup Lahan Nasional dan
  6. Sedimen Dasar Laut Nasional.

Dasar Hukum

  • Instruksi Presiden (Inpres) No.10 Tahun 2011 tentang penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam dan lahan gambut
  • Undang Undang no. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
  • Peraturan Presiden no. 94 tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial
  • Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Tata Ruang
  • Peraturan Presiden no. 27 tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional
  • Peraturan Presiden no. 9 tahun 2016 tentang tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000

Lihat Pula

Pranala luar

Referensi

Read other articles:

CimahiKelurahanNegara IndonesiaProvinsiJawa BaratKotaCimahiKecamatanCimahi TengahKode Kemendagri32.77.02.1006 Kode BPS3277020006 Luas-Jumlah penduduk-Kepadatan- Cimahi adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia. Kelurahan ini bisa dikatakan sebagai salah satu pusat pemerintahan Kota Cimahi, karena di sini terdapat Kantor DPRD, pusat perbelanjaan, pusat hiburan/bioskop (dahulu), mesjid Agung/Raya, dsb. lbsKecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimah...

 

 

Distrik Sassandra-Marahoué District du Sassandra-MarahouéDistrikNegara Pantai GadingDibentuk2011Ibu kotaDaloaLuas[1] • Total23.950 km2 (9,250 sq mi)Populasi (2021)[2] • Total2.720.876 • Kepadatan110/km2 (290/sq mi) Distrik Sassandra-Marahoué (Prancis: Distrik du Sassandra-Marahouécode: fr is deprecated ) adalah salah satu dari empat belas distrik administratif di Pantai Gading. Distrik ini terletak di bagian...

 

 

4th Miss Grand Malaysia pageant Miss Grand Malaysia 2019Miri, the host city of the contestDateApril 28, 2019PresentersDan LingShannen TottenEntertainmentPete KallangClinton ChuaVenueMeritz Hotel, Miri, SarawakBroadcasterYouTubeEntrants23Placements12WinnerMel Dequanne Abar (Sabah)← 20182020 → Miss Grand Malaysia 2019 was the fourth edition of the Miss Grand Malaysia pageant, held on April 28, 2019,[1][2] at the Meritz Hotel, Miri, Sarawak.[2][...

Genus of beetles This article is about the genus of fireflies. For the computer protocol, see Photuris (protocol). Photuris P. lucicrescens Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Arthropoda Class: Insecta Order: Coleoptera Family: Lampyridae Subfamily: Photurinae Genus: PhoturisDejean, 1833 Species See text Photuris is a genus of fireflies (beetles of the family Lampyridae). These are the femme fatale lightning bugs of North America. This common name refers to a...

 

 

Functional segment of the large intestine This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Anal canal – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2018) (Learn how and when to remove this message) Anal canalAnatomy of the anus and rectumCoronal section through the anal canal. B. Cavity of urinary b...

 

 

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada November 2022. Avi Maoz Faksi yang diwakili dalam Knesset Informasi pribadiLahir6 Juli 1956 (umur 67)Haifa, IsraelSunting kotak info • L • B Avigdor Maoz (Ibrani: אביגדור מעוז, lahir 6 Juli 1956)[1] adalah seorang pegawai ne...

Kipfenberg. Kipfenberg adalah kota yang terletak di distrik Eichstätt di Bayern, Jerman. Kota Kipfenberg memiliki luas sebesar 81.43 km². Kipfenberg pada tahun 2006, memiliki penduduk sebanyak 5.678 jiwa. Mayor Tahun Nama Partai 1996–1996 Christian Weiß CSU 1996–2014 Rainer Richter SPD 2014- Christian Wagner SPD lbsKota dan kotamadya di EichstättAdelschlag | Altmannstein | Beilngries | Böhmfeld | Buxheim | Denkendorf | Dollnstein | Egweil ...

 

 

В Википедии есть статьи о других людях с именем Георгий III. В Википедии есть статьи о других людях с фамилией Дука. Георгий Дукамолд. Георге Дука Молдавское княжество 11 сентября 1665 — 21 мая 1666 Молдавское княжество 8 ноября 1668 — 10 августа 1672 Валахия ноябрь 1674 — 29 нояб...

 

 

Warren Leight nel 2010 Warren Leight (Queens, 17 gennaio 1957) è un drammaturgo, sceneggiatore, produttore televisivo e regista statunitense, vincitore di un Tony Award per il suo dramma Side Man. Indice 1 Biografia 2 Filmografia parziale 2.1 Produttore 2.2 Regista 2.3 Sceneggiatore 2.3.1 Cinema 2.3.2 Televisione 3 Teatro (parziale) 4 Note 5 Altri progetti 6 Collegamenti esterni Biografia Figlio di un trombettista jazz, Warren Leight è cresciuto in ristrettezze economiche a New York prima d...

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Pieris angelika – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Pieris angelika Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Arthropoda Kelas: Insecta Ordo: Lepidoptera Famili: Pieridae Subfamili: Pi...

 

 

1938 Combined Scottish Universities by-election ← 1936 21–25 February 1938 1945 → Constituency of Combined Scottish UniversitiesTurnout52.1% (2.7%)   First party Second party   Candidate John Anderson Frances Melville Party National Independent Popular vote 14,042 5,618 Percentage 48.8% 19.5% Swing 7.7% New   Third party Fourth party   SNP Candidate Andrew Dewar Gibb Peter Chalmers Mitchell Party SNP Independent Progressive Popular vote 5...

 

 

المطبخ الكاريبي هو نتاج انصهار المطابخ الأفريقية والأوروبية[1] والهندية والصينية والاميركية التي جلبها المستعمرون معهم وقام الشعب الكاريبي بإضافة خليطهم الخاص ونكهاتهم المفضلة لخلق مأكولات كاريبية مميزة. ومن أشهر الأطباق الكاريبية خارج منطقتهم هي اللحوم المقددة، و...

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...

 

 

American woodworking magazine Fine WoodworkingAugust 2000 cover, 25th anniversary yearFrequencyMonthlyPublisherTaunton PressFounded1975CountryUnited StatesBased inNewtown, ConnecticutLanguageEnglishWebsitehttp://www.finewoodworking.com/ Fine Woodworking is a woodworking magazine published by Taunton Press in Newtown, Connecticut, USA. History and profile The magazine began publication in 1975, with simple monochrome printing and stapled monochrome covers. Founded by Paul and Jan Roman, the ma...

 

 

Second ruling dynasty of Magadha Shishunaga Dynasty413 BCE–345 BCEApproximate extent of the Shisshunaga dynasty.[1]CapitalRajgir (primary) Vaishali (secondary)later PataliputraCommon languagesSanskritMagadhi PrakritOther PrakritsReligion Hinduism[2]BuddhismJainismGovernmentMonarchyRaja • 413–395 BCE Shishunaga• 395–367 BCE Kalashoka• 367–355 BCE Nandivardhana• 355–345 BCE Mahanandin History • Established 413 BCE•...

Disused railway station in Cumbria, England Abbey JunctionThe station site years after closureGeneral informationLocationAbbey Town, AllerdaleEnglandPlatforms?Other informationStatusDisusedHistoryOriginal companySolway Junction RailwayPre-groupingCaledonian RailwayKey dates1856Station opened as Abbeyholme31 August 1870Station opened as Abbey Junction1 January 1917Closed2 March 1919Reopened1 September 1921Closed vteCarlisle and SillothBay Railway OverviewLocaleCumbriaDates of operation1854R...

 

 

Puerto Rican racing driver NASCAR driver Victor Gonzalez Jr.Gonzalez at Road America in 2012Born (1975-07-18) July 18, 1975 (age 48)San Juan, Puerto RicoNASCAR Cup Series career2 races run over 1 year2013 position48thBest finish48th (2013)First race2013 Toyota/Save Mart 350 (Sonoma)Last race2013 Cheez-It 355 at The Glen (Watkins Glen) Wins Top tens Poles 0 0 0 NASCAR Xfinity Series career7 races run over 3 years2018 position76thBest finish60th (2012)First race2009 NAPA Auto Parts 200 (Mo...

 

 

Clothing that is worn in the exercise of a service profession, a craft or an engineering profession Workwear is clothing worn for work, especially work that involves manual labour.[1] Often those employed within trade industries elect to be outfitted in workwear because it is built to provide durability and safety. Locomotive repair crew, 1948. The workwear clothing industry is growing[2] and consumers have numerous retailers to choose from. Chains that have made a commitment ...

Le Fujian La structure administrative du Fujian, province de la république populaire de Chine (RPC), est constituée des trois niveaux suivants : 9 subdivisions de niveau préfecture ce sont toutes des villes-préfectures 85 subdivisions de niveau district 14 villes-districts 45 xian 26 districts 1111 subdivisions de niveau canton 608 bourgs 334 cantons 18 cantons ethniques 151 sous-districts Les îles de Jinmen (Quemoy) et Matsu sont administrées par la république de Chine à Taïwan...

 

 

Copa Colombia 1950-51 I ediciónDatos generalesSede  ColombiaAsociación ConmebolFecha 14 de octubre de 195026 de febrero de 1951Organizador División Mayor del Fútbol (Dimayor)PalmarésCampeón Boca Juniors de CaliSubcampeón Santa FeDatos estadísticosParticipantes 16 equiposPartidos 61Mayor anotador Germán Antón (8) Stuka Ávila Cronología Copa Colombia1950-51 1952-53 [editar datos en Wikidata] La Copa Colombia 1950-51 fue la primera edición[1]​ del torneo de Copa...