Wijn mendapatkan gelar master dalam ekonomi dan hukum dari Universitas Amsterdam. Sebagai mahasiswa, ia ikut magang di Royal Dutch Shell di Jakarta, Indonesia. Ia juga bekerja sebagai guru ekonomi dan memulai perusahaannya sendiri, badan pencarian dan seleksi. Setelah lulus pada tahun 1994, ia bekerja di ABN Amro sebagai manajer investasi yang bertanggung jawab untuk pendanaan perusahaan inovatif dalam transisi, seperti start up, ekspansi, dan pembelian saham manajemen.
Pada tahun 1998, ia menjadi anggota parlemen untuk CDA). Sebagai anggota parlemen, ia berfokus pada dana umum, bisnis kecil, dan kebijakan imigrasi. Ia juga salah satu dari beberapa anggota parlemen CDA yang memberikan suara untuk pengesahan hukum mengenai pernikahan sesama jenis di Belanda.[1][2] Debat mengenai pernikahan sesama jenis menyebabkan konflik antara dirinya dan mitra politiknya, karena Wijn sendiri gay.[2]
Pada bulan Juli 2002, Wijn menjadi menteri muda (staatssecretaris) untuk urusan ekonomi di Kabinet Balkenende I yang bertanggung jawab untuk perdagangan luar negeri. Dalam Kabinet Balkenende II, ia menjadi menteri muda keuangan yang bertanggung jawab untuk berfungsinya Internal Revenue Service. Ia mengubahnya menjadi organisasi yang tak hanya mengumpulkan namun juga menyalurkan kembali dana, antara lain untuk pembiayaan kesehatan, dukungan sewa dan tunjangan anak. Kerangka kerjanya adalah pengurangan jalur birokrasi dan promosi tunjangan pajak untuk keluarga dengan anak.
Wijn meninggalkan politik setelah kabinet baru dibentuk. Tadinya ia sudah diminta untuk mewakili partainya CDA di parlemen, tetapi Wijn sudah menolak kedudukan itu di bulan Agustus.