PROFILPELAJAR.COM

Jeffrey Eugenides
Jeffrey Eugenides
	Eugenides ( 2012)
Lahir	8 Maret 1960 (umur 64); Detroit, Michigan, A.S.
Pekerjaan	Pengarang
Pendidikan	Universitas Brown (AB); Universitas Stanford (MA)
Genre	Fiksi
Karya terkenal	Middlesex (2002)
Penghargaan terkenal	Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi (2003)
Anak	2
Kerabat	Kallie Branciforte (keponakan perempuan)

Jeffrey Kent Eugenides (lahir 8 Maret 1960) adalah seorang pengarang dari Amerika Serikat. Ia telah menulis banyak cerita pendek dan esai, serta tiga novel salah satunya The Virgin Suicides yang diadaptasi menjadi film yang mendapat pujian kritis yang disutradarai oleh Sofia Coppola, sementara Middlesex menerima Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi tahun 2003 selain menjadi finalis untuk National Book Critics Circle Award, International Dublin Literary Award, dan Prix Médicis.

Biografi

Jeffrey Kent Eugenides lahir di Detroit pada tanggal 8 Maret 1960. Ia memiliki keturunan Yunani dari ayahnya dan keturunan Inggris dan Irlandia dari ibunya. Ia memiliki dua kakak laki-laki.^[1] Ia bersekolah di Sekolah Swasta Liggett di Grosse Pointe kemudian di Universitas Brown (di sana ia berteman dengan Rick Moody).^[2] Jeffrey lulus dari Brown pada tahun 1982 setelah mengambil cuti selama setahun untuk bepergian ke seluruh Eropa, selama waktu itu ia juga menjadi relawan bersama Mother Teresa di Calcutta.^[3] Mengenai keputusannya untuk belajar di Brown, Jeffrey berkata, "Aku memilih Brown terutama untuk belajar dengan John Hawkes, yang karyanya aku kagumi. Aku masuk program kehormatan dalam bahasa Inggris, yang memaksa aku untuk mempelajari seluruh tradisi bahasa Inggris, dimulai dengan Beowulf. Aku merasa bahwa karena aku akan mencoba untuk menambah tradisi, aku sebaiknya mengetahui sesuatu tentangnya."^[2] Pada tahun 1986, ia memperoleh gelar M.A. dalam Bahasa Inggris dan Penulisan Kreatif dari Universitas Stanford.^[4] Jeffrey tahu bahwa dia ingin menjadi seorang penulis sejak usia yang relatif dini, ia menyatakan,

"Aku telah memutuskan dari awal, ketika tahun ketiga SMA. Saat itu kami baca A Portrait of the Artist as a Young Man, dan buku itu memberikan efek besar pada diriku, meskipun sekarang rasanya lucu jika diingat-ingat. Aku ini setengah Irlandia, setengah Yunani—keluarga ibuku dari Kentucky, orang pegunungan Selatan, sementara kakek-nenek dari pihak ayahku imigran dari Asia Kecil—dan karena itu aku merasa terhubung dengan Stephen Dedalus. Seperti aku, dia anak kutu buku, jago dalam hal akademik, dan memiliki 'nama absurd, nama kuno Yunani.' [...] Aku ingat saat itu aku berpikir, menjadi penulis sepertinya hal paling indah yang dapat dilakukan orang-orang. Rasanya seperti kita dapat lebih peka terhadap kehidupan. Ibarat sesuatu yang suci, hampir sepenuhnya religius."^[2]

Tentang pengaruh sastra awalnya, ia bilang, "Para modernis hebat. James Joyce, Marcel Proust, William Faulkner. Dari situ aku kemudian menemukan Robert Musil, Virginia Woolf, dan lainnya. Tidak lama, aku dan teman-teman mulai mebaca Thomas Pynchon dan John Barth. Generasi kami seperti tumbuh terbalik. Kami diberikan tulisan-tulisan eksperimental duluan, bahkan sebelum membaca banyak karya sastra abad ke-19 yang menjadi bahan reaksi para modernisme dan postmodernis itu."^[2]

Jeffrey tumbuh besar di Detroit dan mengaku kalau kota itu, juga pengalaman masa sekolahnya yang banyak memengaruhi tulisan-tulisannya. Ia pernah mengatakan kalau dia punya "cinta yang agak aneh" terhadap tempat kelahirannya: "Menurutku, hampir semua elemen utama dalam sejarah Amerika tercermin di Detroit, mulai dari kejayaan industri otomotif dan jalur perakitan, sampai luka mendalam akibat rasisme. Belum lagi musiknya—Motown, MC5, house, techno—semua ada di sana."^[5] Ia juga mengatakan bahwa dia "dihantui" oleh kemunduran Detroit.^[6] Pada tahun 1983, setelah lulus dari Brown, ia pindah ke San Francisco dengan tujuan menjadi penulis dan tinggal di Haight Street.^[7]

Pada tahun 1986, ia menerima Beasiswa Nicholl Academy of Motion Picture Arts and Sciences untuk ceritanya "Here Comes Winston, Full of the Holy Spirit." Setelah tinggal beberapa tahun di San Francisco, ia pindah ke Brooklyn, New York dan bekerja sebagai sekretaris untuk Academy of American Poets. Saat berada di New York, ia berteman dengan banyak penulis yang juga mengalami kesulitan yang sama, termasuk Jonathan Franzen.^[8]

Dari tahun 1999 hingga 2004, Eugenides tinggal di Berlin, tempat ia pindah setelah mendapat hibah dari Layanan Pertukaran Akademik Jerman]l untuk menulis di Berlin selama satu tahun.^[9]^[10] Sejak tahun 2007, ia tinggal di Princeton, New Jersey, tempat ia pindah setelah ia bergabung dengan fakultas Program Penulisan Kreatif Universitas Princeton.^[11]^[12]

Mengenai pengajaran menulis kreatif, Jeffrey berkomentar dalam sebuah wawancara dengan The Paris Review, "Aku memberi tahu murid-muridku bahwa ketika kau menulis, kau harus berpura-pura sedang menulis surat terbaik yang pernah kay tulis kepada teman terpintarmu. Dengan cara ini, kau tidak akan pernah meremehkan sesuatu. Kau tidak perlu menjelaskan hal-hal yang tidak perlu dijelaskan. Kau akan mengasumsikan keintiman dan singkatan alami, yang bagus karena pembaca cerdas dan tidak ingin diremehkan. Aku memikirkan pembaca. Aku peduli dengan pembaca. Bukan 'penonton'. Bukan 'jumlah pembaca' Hanya pembaca."^[2]

Pada tahun 2018, Jeffrey bergabung dengan Program Penulisan Kreatif Universitas New York sebagai profesor tetap dan Profesor Lewis dan Loretta Glucksman dalam Sastra Amerika.^[13]

Eugenides bertemu dengan mantan istrinya, fotografer dan pematung Karen Yamauchi, di program seniman MacDowell.^[14] Mereka menikah pada tahun 1995 lalu memiliki seorang putri bernama Georgia Eugenides.^[15]^[16]^[17]

Setelah dibesarkan di rumah yang menganut agama Ortodoks Yunani, pada tahun 2022 Eugenides diterima di Gereja Katolik bersama istrinya Marlene Morgan di Gereja St. Joseph di Greenwich Village, yang mereka hadiri bersama putri keduanya Helen.^[18]

Karier

The Virgin Suicides

Novel Jeffrey tahun 1993, The Virgin Suicides, telah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa. Pada tahun 1999, novelnya diadaptasi menjadi sebuah film yang mendapat pujian kritis dan disutradarai oleh Sofia Coppola. Grosse Pointe, Michigan, bercerita tentang kehidupan dan kematian akibat bunuh diri dari lima saudara perempuan selama tahun-tahun yang semakin terisolasi, seperti yang diceritakan dari sudut pandang anak-anak tetangga yang terobsesi menonton mereka.^[2]

1996–2001

Jeffrey menerbitkan cerita pendek dalam sembilan tahun antara The Virgin Suicides dan Middlesex, terutama di The New Yorker. Cerita pendeknya tahun 1996 "Baster" diadaptasi menjadi film berjudul The Switch. Jeffrey untuk sementara waktu mengesampingkan Middlesex di akhir tahun 90-an untuk mulai mengerjakan novel yang pada akhirnya akan menjadi dasar untuk novel ketiganya.^[2]

Middlesex

Novelnya tahun 2002, Middlesex, memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi tahun 2003 selain menjadi finalis untuk National Book Critics Circle Award, International Dublin Literary Award, dan Prix Médicis.^[19] Mengikuti kehidupan dan penemuan jati diri dari Calliope Stephanides, atau lebih baru, Cal, seorang interseks membesarkan seorang anak perempuan, namun secara genetik laki-laki, Middlesex juga secara luas membahas pengalaman imigran Yunani Amerika di Amerika Serikat, kebangkitan dan kejatuhan Detroit, dan mengeksplorasi pengalaman orang interseks di Amerika Serikat.