Istana Djoen Eng, Rumah Khalwat Roncalli, atau Institut Roncalli adalah sebuah bangunan yang berada di Salatiga yang awalnya dimiliki oleh pengusaha Taiwan Kwik Djoeng Eng namun kemudian disita oleh Javaasche Bank pada 1930 saat sebuah krisis ekonomi membuat Kwik Djoeng Eng mengalami kebangkrutan.[1] Pada April 1940, bangunan tersebut ditawarkan oleh Javaasche Bank dengan harga rendah dan pada Mei 1940, bangunan tersebut dijadikan kamp tawanan. Pada 1942, tentara Jepang menjadikannya kamp interniran. Pada 1945, bangunan tersebut dijadikan markas polisi dan tentara Indonesia selama beberapa bulan. Dari 1946 sampai 1949, bangunan tersebut dijadikan tangsi Belanda.
Lihat pula
Rujukan
Daftar pustaka
Buku
- Prakosa, Abel Jatayu (2017). Diskriminasi Rasial di Kota Kolonial: Salatiga 1917-1942. Semarang: Sinar Hidoep. ISBN 978-602-6196-60-6.
- Raap, Olivier Johannes (2015). Kota di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-4243-61-6.
- Supangkat, Eddy (2020). Istana Djoen Eng: Jejak Etnis Tionghoa di Salatiga. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-602-6257-19-2.
- Supangkat, Eddy (2012). Salatiga: Sketsa Kota Lama. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-979-7290-68-9.
Jurnal ilmiah
Pranala luar