Bidang terkait untuk dipelajari yaitu pembelajaran lingkungan dan teknik lingkungan. Pembelajaran lingkungan menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia, persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim. Masalah lingkungan sering kali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif dan aktif pada tahun 1960-an dan 1970-an, didorong oleh:
kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan
National Center for Education Statistics di Amerika Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan sebagai:
Program yang fokus pada aplikasi prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam. Termasuk kaidah permodelan dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan matematika.[7]
Sudut pandang
Ilmu lingkungan merupakan ilmu murni dengan sudut pandang yang tunggal. Sudut pandang llmu lingkungan berkaitan dengan pertahanan kehidupan manusia yang kompleks di dalam lingkungan alam dengan menggunakan metode ilmiah. Ilmu lingkungan menggabungkan antara hukum manusia dan hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan penerapannya. Landasan yang digunakan dalam penerapannya ialah nilai kemanusiaan melalui keterampilan profesional dan sistematika ilmiah. Ilmu lingkungan mengatur sikap atau perilaku manusia dalam berbagai disiplin ilmiah yang saling berkaitan satu sama lain. Sudut pandang keilmuannya berkaitan dengan persoalan lingkungan yang dihadapi oleh manusia. Ilmu lingkungan dapat diarahkan ke dalam berbagai disiplin ilmiah.[8]
Prinsip dasar
Interaksi
Interaksi di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai hubungan timbal-balik yang terjadi antara lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Kualitas interaksi di dalam lingkungan hidup didasarkan pada keberadaan interaksi itu sendiri. Adanya interaksi menandakan tingginya kualitas lingkungan. Sebaliknya, kualitas lingkungan rendah bila tidak terjadi interaksi di dalam lingkungan.[9]
Ketergantungan
Ketergantungan di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai kebutuhan secara timbal-balik antara lingkungan biotik dan lingkungan abiotik dalam interaksi yang terjadi. Tingginya kualitas lingkungan ditandai dengan adanya ketergantungan antara lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Sebaliknya, kualitas lingkungan rendah bila tidak ada ketergantungan antara keduanya.[10]
Keanekaragaman
Keanekaragaman di dalam ilmu lingkungan diartikan sebagai tingkat keankekaragaman hayati dan non-hayati. Daya tahan dan ketahanan dari keberadaan suatu lingkungan ditentukan oleh keanekaragaman yang ada. Daya tahan dan ketahanan yang kuat terjadi jika semakin beragam keberadaan hayati dan non-hayati pada suatu lingkunga. Sebaliknya, lingkungan dengan keberadaan hayati dan non-hayati yang tidak beragam menandakan lemahnya daya tahan dan ketahanan lingkungan tersebut.[11]
Keselarasan
Keselarasan di dalam ilmu lingkungan berkaitan dengan hubungan baik antara komponen-komponen penyusun suatu lingkungan. Semakin baik hubungan antarkomponen penyusun lingkungan, maka semakin baik kualitas lingkungan tersebut. Sebaliknya, hubungan yang buruk antarkomponen penyusun lingkungan menandakan buruknya kualitas lingkungan.[11]
Kegunaan
Kegunaan di dalam ilmu lingkungan berkaitan dengan fungsi dari komponen-komponen penyusun lingkungan. Masing-masing komponen dianggap memiliki kegunaan yang berkaitan dengan pembentukan lingkungan. Informasi tentang kegunaan ini dapat digunakan dalam pengelolaan dan perlindungan keadaan suatu lingkungan.[11]
Arus informasi aktual
Arus informasi aktual merupakan informasi yang berkaitan dengan peristiwa-peritiwa terbaru yang terjadi di dalam suatu lingkungan. Kegunaan dari informasi terbaru adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam pembentukan teori baru. Teori yang dikembangkan kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas suatu lingkungan.[12]
Keberlanjutan
Keberlanjutan merupakan lamanya keberadaan prinsip interaksi, ketergantungan, keanekaragaman, keselarasan, dan kegunaan komponen penyusun lingkungan. Upaya keberlanjutan merupakan bagian dari pertahanan suatu lingkungan terhadap prinsip penyusunnya secara positif.[12]
Ekologi adalah studi interaksi antara organisme dan lingkungannya. Ahli ekologi menginvestigasi hubungan antara populasi organisme dan karakteristik fisik dari lingkungan mereka, seperti konsentrasi bahan kimia; atau menginvestigasi interaksi antara dua populasi organisme yang berbeda melalui hubungan simbiotik atau kompetisi.
Kimia lingkungan adalah studi perubahan kimia di dalam lingkungan. Prinsip studi mencakup kontaminasi tanah dan polusi air. Topik analisis mencakup degradasi kimia di dalam lingkungan, transportasi multi-fase kimiawi (evaporasi pelarut bahan kimia yang mencemari lingkungan) dan efek bahan kimia terhadap biota.
Ilmu lingkungan merupakan disiplin ilmiah yang berasal dari pemikiran para ilmuwan dan para pemerhati masalah lingkungan . Perkembangan ilmu lingkungan sejalan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Sumbangan baru dalam ilmu lingkungan berasal dari karya ilmiah hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, orasi ilmiah maupun demonstrasi. Pengelolaan sumber daya dalam ilmu lingkungan mencakup materi, manusia dan keterampilan menggunakan teknologi, seni dan budaya. Penelitian ilmu lingkungan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Pemikiran positivisme menjadi landasan dalam metodologi kuantitatif, sedangkan metode kualitatif dilandasi oleh pemikiran fenomenologi. Metode kuantitatif membahas fakta kehidupan dengan melihat pada kenyataan objektif serta teori sebagai asumsi. Sedangkan metodologi kualitatif membahas objektivitas berdasarkan pada situasi atau keadaan tertentu yang dialami dalam kehidupan manusia. Metode kuantitatif maupun metode kualitatif digunakan secara seimbang dalam penelitian ilmu lingkungan. Perumusan kesimpulan penelitian didasarkan kepada perumusan kualitatif, sedangkan perumusan prosedur didasarkan kepada perumusan kuantitatif.[15]
Ciri-ciri pokok penelitian dalam ilmu lingkungan yaitu:[16]
Perumusan masalah lingkungan dilakukan dengan memberi penjelasan lengkap terhadap persoalan yang ada.
Penyelesaian masalah lingkungan dilakukan dengan mengkaji secara cermat dan memperhatikan kausalitas serta mengutamakan kegiatan pencegahan dibandingkan dengan kegiatan penanggulangan.
Seluruh tindakan pengelolaan dilakukan dengan perilaku ramah lingkungan.
Pengelolaan lingkungan dilandasi oleh kewajiban menaati perintah Tuhan selaku pencipta alam semesta.
Referensi
^Environmental Science: Iowa State University. Environmental Sciences provides an integrated and interdisciplinary approach to understand and mitigate hazards arising from anthropogenic and natural activities by focusing on key areas of environmental chemistry, earth sciences, environmental engineering, atmospheric sciences, and sustainable systems. http://www.ensci.iastate.edu (Accessed 17 February 2010)
^Carson, Rachel. Silent Spring (Boston: Houghton Mifflin, 1962), Mariner Books, 2002, ISBN 0-618-24906-0
^National Center for Education Statistics. Classification of Instructional Programs. United States Department of Education, Institute of Education Sciences, 2000. (Accessed 29 January 2010)
Rizal, Reda (2017). Analisis Kualitas Lingkungan(PDF). Jakarta: Penerbit Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. ISBN978-602-19087-6-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Wiryono (2013). Pengantar Ilmu Lingkungan(PDF). Bengkulu: Pertelon Media. ISBN9786029071054. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2021-01-10. Diakses tanggal 2020-12-12.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)