Hong Yi (23 Oktober 1880 – 13 Oktober 1942; Hanzi: 弘一; Pinyin: Hóngyī), nama lahir Li Shutong (李叔同) adalah seorang biksuTiongkok, seniman, dan guru seni. Dia juga menggunakan nama Wen Tao, Guang Hou, dan Shu Tong, tapi paling umum dikenal dengan nama Buddhisnya, Hong Yi. Dia adalah seorang maestro, pemusik, dramawan, kaligrafer, pengukir segel, penyair, dan biksu.
Pada tahun 1898 Li pindah ke Shanghai dan bergabung dengan "Asosiasi Lukis dan Kaligrafi Shanghai", dan "Lembaga Keilmuan Shanghai" ketika dia belajar di Sekolah Negeri Nanyang (kemudian menjadi Universitas Chiao Tung). Pada tahun 1905, Li pergi ke Jepang untuk belajar di Sekolah Seni Rupa Tokyo di Taman Ueno di mana dia mengambil spesialisasi dalam lukisan dan musik Barat, dan bertemu dengan seorang kekasih dengan nama Yukiko yang adalah untuk menjadi selirnya.[2][3]
Pada tahun 1910, Li kembali ke Tiongkok dan ditunjuk untuk Sekolah Industri Lanjutan Beiyang, Tianjin. Tahun berikutnya dia ditunjuk sebagai guru musik di sekolah perempuan di Shanghai. Dia pergi ke Hangzhou pada tahun 1912 dan menjadi dosen di Kolese Keguruan Menengah Zhejiang (kini Universitas Keguruan Hangzhou). Dia mengajar tidak hanya lukisan dan musik Barat namun juga sejarah seni. Pada tahun 1915, Jiang Qian mempekerjakannya sebagai guru di Sekolah Keguruan Tinggi Nanjing (namanya diganti pada tahun 1949 menjadi Universitas Nanjing), di mana dia mengajar melukis dan musik. Dia juga mengajar di Sekolah Keguruan Menengah Zhejiang (浙江兩級師範學堂), pendahulu dari Sekolah Tinggi Hangzhou yang terkenal itu.
Selama tahun-tahun berikutnya ini, reputasi Li tumbuh, saat ia menjadi pendidik Tiongkok pertama yang menggunakan model telanjang di kelas melukisnya, belum lagi sebagai guru musik Barat pertama di Tiongkok. Beberapa siswanya, seperti artis Singapura Chen Wen Hsi (陳文希) yang dia latih secara pribadi, menjadi master seni yang ulung di masa-masa mereka kemudian. Li Shutong sendiri juga seorang penggubah dan penulis lirik yang ulung. Banyak gubahannya yang masih diingat dan dipentaskan saat ini.
Pada tahun 1916, Li menjalani puasa selama 21 hari di sebuah kuil di Hangzhou, dan merasakan manfaat dari kehidupan spiritual. Tahun berikutnya, dia berlindung dalam Tiga Mustika Agama Buddha. Setelah menghabiskan satu tahun lagi di sana, Li memulai sebuah babak baru dalam hidupnya dengan memilih untuk ditahbiskan sebagai seorang biksu, dan dengan demikian mulai kehidupan holistik yang didedikasikan untuk menyebarkan Agama Buddha dan kode etiknya. Setelah menjadi seorang biksu, dia hanya mempraktikkan kaligrafi, mengembangkan suatu gaya yang sederhana dan tanpa hiasan, namun unik, yang dihargai oleh setiap orang yang menerima sampelnya. Dia menjadi dikenal oleh semuanya sebagai Master Hong Yi. Pada tahun 1942, Master Hong Yi meninggal dunia dengan tenang dalam usia 63 tahun di Quanzhou, Provinsi Fujian.
Peringatan dan Eksibisi
Kelompok musik cadas metal progresif yang berpusat di Beijing, Tang Dynasty merekam sebuah versi cadas dari balada romantis Master Hong Yi yang terkenal, Lagu Perpisahan (送别歌) dalam album kedua mereka, Epic.[4][5]
Sebuah perayaan ulang tahun ke-130 Master Hong Yi menampilkan karya-karya kaligrafi dan lukisannya yang berlangsung pada tahun 2010 di Shanghai, sebagian disponsori oleh Pemerintah Munisipal Pinghu, dan dihadiri oleh seorang cucu perempuan dari Hong Yi.[6]