12 September 2004 (2004-09-12) – 3 November 2006 (2006-11-3)
Hikmah adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 12 September 2004 pukul 18.00 WIB di RCTI dan Indosiar. Serial ini disutradarai oleh Emil G. Hampp dan Encep Masduki serta dibintangi oleh Tamara Bleszynski, Teuku Ryan, dan Gunawan.
13 September (2004-09-13) – 21 November 2004 (2004-11-21)
Ana adalah gadis yatim piatu, yang hidup bersama ibu tirinya, Ibu Eli, seorang peramal. Ibu Eli memperlakukan Ana sebagai anak tiri. Lebih dari itu Ana dianggap sebagai pembawa sial. Ana hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan uang. Tino, adik Ana satu ayah, selalu dihasut untuk membenci Ana. Tino yang masih kecil tak berdaya membela Ana dari perlakuan ibunya. Demikian pula halnya dengan Umi, pembantu yang menderita keterbelakangan mental. Sekalipun mereka tak mampu berbuat apa-apa untuk menolong Ana, tetapi mereka senantiasa mendoakan Ana, dan akhirnya doa mereka didengar Allah.
Sejak pertama kali melihat Ana, Adrian jatuh cinta pada pandangan pertama. Adrian adalah anak dari keluarga kaya raya. Sekalipun tidak mengenal agama, Adrian pada dasarnya baik hati. Adrian mencari cinta sejati dan tidak pernah mementingkan materi. Hal ini berbeda dengan pandangan keluarganya. Bu Ratna (ibu Adrian) dan Lika (kakak Adrian) sangat materialistis dan mementingkan bibit bebet bobot. Mereka menentang hubungan Adrian dan Ana.
Dengan bantuan Hasyim dan Vina (paman dan bibi Adrian) mereka mencoba menggagalkan percintaan Adrian dan Ana. Namun cinta mengalahkan segalanya. Adrian nekad meninggalkan kehidupannya, rela melarat dan menderita hidup bersama Surya (sahabatnya) di rumah susun, untuk merebut hati Ana. Dan ketulusan niat Adrian didengar oleh Allah, Adrian akhirnya berhasil meminang Ana. Pernikahan berjalan lancar berkat bantuan Arman, kakak Lika dan Adrian yang memegang kendali bisnis keluarga Adrian.
Arman adalah pria yang bijaksana, dewasa, dan bertanggung jawab. Arman amat menyayangi adiknya dan mengenal sifat adiknya. Berkat Arman lah keluarga Adrian akhirnya terpaksa menerima Ana. Namun kebencian keluarga Adrian tidak berhenti sampai disitu. Mereka tetap berusaha memisahkan Adrian dari Ana dengan berbagai macam cara. Dalam acara bulan madu, Adrian dan Ana mengalami kecelakaan. Ana selamat namun Adrian menghilang. Semua mengira Adrian sudah meninggal. Namun Ana dengan ketekunannya yakin bahwa Allah tidak akan memisahkannya dari suaminya. Adrian akhirnya ditemukan. Sayangnya setelah siuman Adrian kehilangan ingatannya. Adrian tidak ingat lagi akan masa lalunya.
Hal ini dimanfaatkan oleh keluarga Adrian. Bu Ratna, Lika, Hasyim dan Vina berhasil meracuni dan memengaruhi Adrian. Kedekatan Ana dan Arman dijadikan senjata untuk menjelek-jelekan Ana dan Arman dimata Adrian. Sampai akhirnya Adrian yang tadinya sangat dekat dengan Arman, menjadi membencinya. Bahkan cinta Adrian yang begitu dalam pada Ana berubah menjadi dendam karena Adrian merasa Ana mengkhianati dan memanfaatkannya hanya demi materi. Tapi kepercayaan dan keteguhan iman Ana mengalahkan segalanya. Ana melewati berbagai cobaan dengan tabah. Kebencian dan caci maki dibalasnya dengan senyum dan kepasrahan. Hanya pada Allah Ana berdoa dan menyerahkan segalanya. Dibalik semua cobaan, pasti ada hikmahnya. Segala penderitaan justru semakin membuat Ana kuat. Sebuah drama percintaan yang sarat dengan nilai nilai keagamaan. Hikmah mengajak pemirsa untuk berserah hanya kepada Allah dan untuk setia berada di jalanNya meski cobaan mendera. Di balik segala cobaan pasti ada hikmah yang menanti. Allah memberikan cobaan untuk membuat manusia menjadi lebih kuat dan semakin dekat kepada-Nya.
5 September (2005-09-05) – 6 November 2005 (2005-11-6)
Melanjutkan kisah kehidupan Ana dan Adrian dalam Sinetron Hikmah sebelumnya, Hikmah 2 mengisahkan kebahagiaan Ana, Adrian yang hidup bersama Ibu Ratna dan Arman, kakak Adrian. Kebahagiaan mereka bertambah lengkap dengan rencana pernikahan Arman dengan Livia, gadis pilihannya. Namun hidup selalu penuh cobaan. Satu persatu bencana mulai merenggut kebahagiaan mereka. Diawali dengan meninggalnya Ibu Eli, ibu tiri Ana, yang baru kembali dari menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, yang membuat Ana memboyong Tino, adik Ana yang pincang, dan Umi, pembantu setia Ana ke Jakarta dan ikut tinggal dirumah Bu Ratna. Bencana tragis lainnya menimpa Arman yang kehilangan istrinya dihari pernihakan mereka. Livia terjatuh dari tangga dan mengalami pendarahan hebat sehingga meninggal seketika.
Ana dan keluarganya menerima semua musibah itu dengan kesadaran penuh, bahwa pasti ada Hikmah dibalik semua musibah tersebut. Namun mereka tidak menyadari kalau dibalik semua musibah tersebut ada wajah-wajah lama yang masih menyimpan dendam kesumat kepada mereka, yaitu Hasyim dan Vina, paman dan bibi Adrian yang tetap berniat untuk menguasai semua kekayaan keluarga Adrian. Kali ini mereka dibantu oleh Eva, gadis cantik yang memainkan peranan sebagai istri Arman.
Sejak Livia meninggal, Eva muncul menjadi tempat pelipur lara bagi Arman dan akhirnya menjebak Arman untuk menikahinya. Dimata Arman, Eva adalah wanita lugu yang patut dikasihani dan dilindungi. Namun, setelah Arman mengalami kecelakaan dan lumpuh barulah Arman tahu siapa Eva sebenarnya. Eva mengambil alih perusahaan dan semua aset keluarga Arman. Akibatnya nasib Ana, Adrian dan Ibu Ratna menjadi terlunta lunta. Bu Ratna mengalami stres berat dan berkepanjangan, kini Bu Ratna harus merasakan dan menjalani hidup sebagai orang papa, demikian pula Adrian.
Dalam penderitaan itu, Ana mulai menderita sakit kepala yang cukup berat. Namun dia tidak mau menambah beban keluarganya dan menyimpan rasa sakitnya sampai akhirnya terancam kebutaan bahkan mungkin akan kehilangan nyawanya akibat penyumbatan pembuluh darah diotaknya.
Dalam penderitaan Ana itu, muncullah seorang pria bernama Hendra yang kemudian menjadi sahabat Ana, bahkan menjadi pahlawan dalam kesulitan-kesulitan Ana. Hendra ternyata menginginkan lebih dari sekadar persahabatan, dia berharap Ana sudi memberikan cintanya sebagai balas budi atas semua kebaikan yang diberikannya. Hendra berniat merebut Ana dari Adrian.
Pada akhir cerita, Ana dengan segala kesulitan pribadinya masih mampu memberikan kekuatan bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk bertahan dan kembali kejalan yang benar, yang diridhoi Allah. Cobaan tidak menipiskan kepercayaan Ana pada Allah melainkan justru membuatnya meningkatkan ibadahnya guna mendekatkan diri pada Allah yang Maha Kuasa. Berpuasa memberikan Hikmah berupa ketebalan iman, bekal untuk menghadapi kehidupan yang selalu penuh cobaan.
28 Agustus (2006-08-28) – 3 November 2006 (2006-11-3)
Keluarga Anna dan Adrian kembali menghadapi cobaan di bulan suci Ramadhan ini. Kedatangan adik bungsu mereka, Adit dari Amerika merupakan awal dari bencana. Adit dan kekasihnya Marla menganut gaya hidup serba bebas ala dunia barat. Mereka tinggal bersama tanpa berniat menikah. Peringatan dan nasihat keluarga, malah membuat Adit menjauhkan diri dan meninggalkan rumah Bu Ratna untuk hidup bersama kekasihnya di rumahnya sendiri.
Namun kisah cinta Adit dan Marla tak berumur panjang. Kehamilan Marla menipiskan dinding asmara di antara keduanya. Hubungan semakin retak tatkala Marla berubah pikiran dan tak mau menggugurkan kandungannya lantaran takut mengalami risiko aborsi. Aditpun meninggalkan Marla karena merasa tak siap menjadi seorang ayah. Marla yang terlunta lunta akhirnya menerima uluran tangan Anna yang mengajaknya tinggal bersama dirumah Bu Ratna. Bu Ratna dan seluruh keluarga menolak rencana Anna namun setelah melihat perubahan Marla menjadi gadis yang soleh, perlahan hati Bu Ratnapun terenyuh dan ikut mengasihi Marla.
Petualangan membuat Adit berjumpa dengan Amanda. Gadis cantik impian semua laki laki itupun membuat Adit yang dulunya playboy menjadi serius dan ingin menikahi Amanda. Tak seorangpun tau bahwa Amanda dan keluarganya hanyalah penipu yang ingin mendapatkan harta dan keuntungan materi dengan mempergunakan kecantikan Amanda sebagai senjata.
Merekapun membuat Adit semakin terpisah jauh dari keluarganya bahkan membenci Anna dan Adrian. Kembalinya Arman dari tugasnya di luar negri membawa sedikit pencerahan. Tak disangka Arman yang diharapkan membantu keluarganya untuk menyadarkan Adit, malah memihak kepada Adit dan Amanda serta keluarganya. Adit kini mendapatkan dukungan Arman. Mereka berdua menuduh Adrian dan Anna ingin merebut hak mereka.
Untuk melepaskan pengaruh Anna dan Adrian pada Bu Ratna, Arman mengajak dit bersandiwara. Pulang ke rumah seolah-olah sudah bertobat. Sesungguhnya semua hanya sandiwara Arman belaka untuk memisahkan Adit dari Amanda dan keluarganya serta mengembalikannya ke tengah kehangatan dan cinta kasih keluarganya. Adit mengalami kecelakaan fatal, dan saat itulah ia melihat siapa sebenarnya Amanda. Amanda dan keluarganyapun meninggalkan Adit setelah mereka mengetahui sandiwara Arman. Mereka tau mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Merekapun berpaling mencari mangsa dan korban lainnya. Penyesalan Adit membawa hikmah untuk seluruh keluarga pada hari yang suci.