Pada 4 November 2023, gempa bumi dangkal berkekuatan 5,7 (Mw) melanda Provinsi Karnali, Nepal, pada pukul 23:47 waktu setempat. Gempa dirasakan hampir seluruh wilayah Nepal, dan India Utara. Gempa menewaskan 154 orang dan melukai 375 orang.[2][3][4]
Nepal terletak di Pegunungan Himalaya, yang tercipta akibat tumbukan antara Lempeng India dengan Lempeng Eurasia, membentuk sebuah Dorongan tektonik.
Gempa bumi besar terjadi di Nepal, dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2015, gempa berkekuatan 7,8 Mw menewaskan lebih dari 9.000 orang di Nepal, berpusat dekat ibu kota Kathmandu.[5]
Berdasarkan studi yang dipublikasikan tahun 2014, tentang Zona Main Frontal Thrust, rata-rata gempa besar terjadi setiap 750 ± 140 dan 870 ± 350 tahun di wilayah timur Nepal. Sebuah studi pada tahun 2015 menemukan adanya jeda 700 tahun di wilayah tersebut.[6] Studi ini juga menunjukkan bahwa terjadi penumpukan tekanan tektonik, gempa bumi besar seperti contoh yang terjadi pada gempa tahun 1934 dan 2015, akan terjadi kembali dimasa mendatang. Gempa besar di Himalaya, kemungkinan akan terjadi di wilayah Tiongkok barat dekat perbatasan Nepal dalam beberapa dekade mendatang.[7]
Survei Geologi Amerika Serikat menyatakan gempa bumi itu berkekuatan Mw 5.7 dengan kedalaman relatif dangkal, 32,6 kilometer (20,3 mil), dengan skala intensitas maksimum mencapai VIII (Parah) berpusat di Distrik Jajarkot, Gempa dirasakan sejauh Bihar, dan Utara India. Sebuah gempa susulan berkekuatan 4,0 Ms terjadi beberapa jam kemudian.[8]
Kerusakan parah terjadi di Distrik Jajarkot dengan 105 korban tewas, disusul dengan Distrik Barat Rukum dengan 36 korban meninggal, ratusan orang dibawa ke rumah sakit dengan luka sedang hingga ringan.[9] Lima anggota satu keluarga tewas ketika sebuah rumah runtuh di Aathbiskot. Sekitar 13.429 rumah rusak atau hancur di sepuluh distrik di Nepal, dimana 3.073 rumah rusak total, 5.795 rumah rusak sebagian, dan 4.760 rumah rusak sedang.[10][11]
Total korban tewas mencapai 153 orang, 375 orang juga mengalami luka-luka.[12] Meskipun kekuatan gempa relatif sedang, tingginya tingkat kerusakan dan korban jiwa disebabkan oleh konstruksi di wilayah tersebut yang di bawah standar, dan karena gempa terjadi pada malam hari ketika masyarakat sedang tidur, sehingga banyak korban berjatuhan.[13]
Sedikitnya 85 orang terluka di Distrik Rukum Barat. Dengan total 200 orang terluka akibat gempa tersebut. Rumah sakit daerah Jajarkot dilaporkan penuh dengan pasien yang terluka.[14] Gempa juga dirasakan warga di ibukota Kathmandu.[15]
Gempa juga dirasakan beberapa kota besar di India, seperti Patna, Lucknow, dan New Delhi. Beberapa rumah dan hotel di Jaipur mengalami retak-retak pada dinding.[16]
Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal menyatakan "kesedihannya yang mendalam atas kerusakan manusia dan fisik yang disebabkan oleh gempa bumi". Pada tanggal 4 November, ia mengunjungi daerah tersebut dengan helikopter didampingi oleh tim medis tentara yang beranggotakan 16 orang. Helikopter juga dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan dan staf, sementara tentara dikirim untuk membersihkan jalanan yang tertimbun oleh tanah longsor.[17]
Presiden Ram Chandra Poudel menyatakan kesedihannya atas banyaknya korban, dan harta benda akibat gempa, dia menghimbau kepada pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk melakukan upaya penyelamatan dan bantuan di daerah yang terkena dampak gempa.[18]
Operasi pencarian dan penyelamatan berakhir 36 jam setelah gempa bumi, pada tanggal 5 November.[19] Di Distrik Jajarkot, seorang pejabat mengatakan penekanannya adalah memberikan bantuan kepada para penyintas. Nepal Telecom mengatakan layanan suara, SMS, dan Wi-Fi akan gratis bagi korban gempa di Distrik Rukum Timur, Rukum Barat, dan Jajarkot selama lima hari untuk memfasilitasi pertukaran informasi.[20]
|url-status=
|Language=
|language=
|s2cid=
|access-date=
Lokasi Pengunjung: 3.12.136.3