Galatia 2 (disingkat Gal 2) adalah bagian dari Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]
Teks
- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
- Pasal ini dibagi atas 21 ayat.
- Berisi pengajaran bahwa hanya satu Injil dan riwayat bagaimana Paulus menjadi rasul.
Struktur
Pembagian isi pasal:
Ayat 1
Terjemahan Baru
- Kemudian setelah lewat empat belas tahun, aku pergi pula ke Yerusalem dengan Barnabas dan Tituspun kubawa juga.[4]
Paulus menceritakan bahwa 14 tahun setelah pertobatannya (tahun 48 M) ia masuk kembali ke Yerusalem. Tidak diketahui sepenuhnya apa yang terjadi selama 14 tahun ini, karena Kisah Para Rasul maupun Surat Galatia tidak memberikan detail jelas.[5] Namun, hal ini diyakini bersamaan dengan kepentingan untuk berdiskusi dengan para penatua di Yerusalem dalam suatu pertemuan sebagaimana dalam bagian "Paulus dan Barnabas di Yerusalem" di bawah.
Ayat 5
- Terjemahan Baru: Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.[6]
Apa yang dituliskan Paulus kepada jemaat di Galatia ini sesuai dengan catatan dalam Kisah Para Rasul pasal 15:1 dan 5:
- Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."[7]
- Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."[8]
Ayat 9
- Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat; (TB)[9]
Paulus menyatakan "pilar-pilar gereja" ("pillars of the Church") atau para "sokoguru jemaat" -- Yakobus, Kefas dan Yohanes -- tidak memiliki perbedaan pendapat dengannya. Sebaliknya, mereka memberikan kepadanya posisi "tangan kanan persaudaraan" ("jabat tangan sebagai tanda persekutuan"), ia terikat pada misi bagi "yang tidak disunat" dan mereka bagi "yang disunat", dan mereka hanya meminta agar ia selalu ingat akan yang "miskin".[10]
Ayat 20
- Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. (TB)[11]
Paulus dan Barnabas di Yerusalem
Dalam pasal ini Paulus menceritakan pengalamannya ketika pergi lagi ke Yerusalem, melengkapi dengan sejumlah detail peristiwa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 15, yaitu suatu pertemuan yang kemudian disebut sebagai Konsili Yerusalem:
- Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.[12]
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|