Frobelschool

TK ABA Kauman merupakan TK pertama kali yang didirikan di Indonesia (Suratmin 1990, hlm. 79). Sekolah ini dirintis oleh Sangidu dan angkatan muda wanita Siswa Praya Wanita (SPW) dengan nama awal Frobelschool (Seniwati & Lestari 2019, hlm. 225).

Frobelschool adalah embrio dari Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA).[1] Taman Kanak-Kanak yang diselenggarakan untuk anak-anak berusia minimal empat tahun ini merupakan TK pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia.[2] Adapun materi pelajaran bagi anak-anak tersebut adalah bimbingan dasar-dasar agama Islam melalui nyanyian dan cerita. Selain itu, pelajaran di sekolah ini juga diselingi dengan permainan anak-anak di dalam maupun di luar ruangan. Dalam perkembangan selanjutnya, amal usaha rintisan Muhammad Sangidu dan para wanita muslim Kampung Kauman tersebut diteruskan sebagai pedoman gerak langkah organisasi Aisyiyah.[3]

Pada tahun 1924, Siti Djuhainah (sekretaris SPW) dan Siti Zaibijah (bendahara SPW) merintis kelanjutan pendidikan anak-anak ini menjadi sekolah TK dengan nama TK ABA Kauman. Adapun Bustanul Athfal sendiri berarti “kebun anak-anak”.[4] TK yang didirikan oleh Muhammad Sangidu dan para anggota SPW ini lantas diserahkan kepada Aisyiyah sejak tahun 1926, sedangkan nama SPW diganti dengan Nasyiatul Aisyiyah pada tahun 1931.[5]

Rujukan

  1. ^ Setyowati & Mu'arif (2014), hlm. 152
  2. ^ Suratmin (1990), hlm. 79
  3. ^ Suratmin (1990), hlm. 78
  4. ^ Seniwati & Lestari (2019), hlm. 225
  5. ^ Pimpinan Pusat Aisyiyah (tanpa tanggal). "Siti Umniyah". Pimpinan Pusat Aisyiyah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 11 Agustus 2019. 

Daftar pustaka

Buku

  • Anshoriy, Muhammad Nasruddin (2010). Matahari Pembaruan: Rekam Jejak K.H. Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher. 
  • Arifin, MT (1990). Muhammadiyah Potret yang Berubah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 
  • Baha'uddin, dkk (2010). Aisyiyah dan Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia: Sebuah Tinjauan Awal. Yogyakarta: Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. 
  • Benda, Harry J. (1985). Bulan Sabit dan Matahari Terbit: Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: Pustaka Jaya. 
  • Darban, Ahmad Adaby (2000). Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah. Yogyakarta: Tarawang. 
  • Dzuhayatin, Siti Ruhaini (2015). Rezim Gender Muhammadiyah: Kontestasi Gender, Identitas, dan Eksistensi. Yogyakarta: Suka Press UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 
  • Hidayat, Irin, dkk (2013). Belajar dari Abah: Mengenang Seorang Bapak, Guru, Dai, dan Sejarawan Muslim Ahmad Adaby Darban. Yogyakarta: Pro-U Media. 
  • Lembaga Pustaka dan Informasi PP. Muhammadiyah (2010). 1 Abad Muhammadiyah: Gagasan Pembaruan Sosial-Keagamaan. Jakarta: Penerbit Kompas. 
  • Mulkhan, Abdul Munir (1990). Warisan Intelektual K.H. Ahmad Dahlan dan Amal Muhammadiyah. Yogyakarta: Percetakan Persatuan. 
  • Nakamura, Mitsuo (1983). Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin: Studi Tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 
  • Noer, Deliar (1988). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES. 
  • Pijper, Guillaume Frédéric (1984). Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950. Jakarta: Universitas Indonesia Press. 
  • Ricklefs, Merle Calvin (2006). Mystic Synthesis in Java: A History of Islamization from the Fourteenth to the Early Nineteenth Centuries (Signature Books Series). Cambridge: Norwalk East Bridge Books. 
  • Setyowati, Hajar Nur; Mu'arif (2014). Srikandi-Srikandi Aisyiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. 
  • Soeratno, Siti Chamamah, dkk (2009). Muhammadiyah Sebagai Gerakan Seni dan Budaya: Suatu Warisan Intelektual yang Terlupakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 
  • Sudja (1989). Muhammadiyah dan Pendirinya. Yogyakarta: PP. Muhammadiyah Majelis Pustaka. 
  • Suratmin (1990). Nyai Ahmad Dahlan Pahlawan Nasional: Amal dan Perjuangannya. Yogyakarta: PP. Aisyiyah Seksi Khusus Penerbitan dan Publikasi. 
  • Widyastuti (2010). Sisi Lain Seorang Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Yayasan K.H. Ahmad Dahlan. 

Jurnal ilmiah

Lihat pula