Sampul volume pertama manga Frieren: After "The End" edisi bahasa Indonesia oleh m&c! yang menampilkan (dari kiri ke kanan) Heiter, Frieren, Himmel, dan Eisen
Frieren: After "The End" (Jepang: 葬送のフリーレンcode: ja is deprecated , Hepburn: Sōsō no Furīren), juga dikenal dengan judul Frieren: Beyond Journey's End,[a] adalah seri manga Jepang yang ditulis oleh Kanehito Yamada dan diilustrasikan oleh Tsukasa Abe. Manga ini telah diserialisasikan di majalah Weekly Shonen Sunday terbitan Shogakukan sejak April 2020,dan bab-babnya dikumpulkan kedalam tiga belas volume tankōbon pada April 2024. Manga ini dilisensikan untuk dirilis bahasa Inggris di Amerika Utara oleh Viz Media serta dalam bahasa Indonesianya dilisensikan oleh penerbit m&c!.[3] Manga ini juga diadaptasikan menjadi seri anime yang diproduksi oleh Madhouse dan tayang perdana pada September 2023.
Per September 2023, manganya telah beredar lebih dari 10 juta eksemplar. Pada tahun 2021, manga ini memenangkan penghargaan Manga Taishō ke-14 dan Penghargaan Kreator Baru dari Penghargaan Kebudayaan Osamu Tezuka ke-25 yang diselenggarakan secara tahunan.[4]
Alur cerita
Berkisah tentang Frieren si penyihir elf, mantan anggota kelompok petualang yang mengalahkan Demon King dan mengembalikan kedamaian di dunia setelah 10 tahun berpetualang. Di kelompok petualang tersebut, selain Freiren, terdapat juga Himmel si pahlawan manusia, Eisen si prajurit dwarf, dan Heiter si pendeta manusia. Sebelum mereka berpisah, mereka mengamati Hujan Meteor Era, hujan meteor yang muncul 50 tahun sekali, bersama-sama. Frieren setuju untuk menemui mereka lagi 50 tahun ke depan dan menawarkan mereka tempat dengan pemandangan yang lebih baik untuk melihat kembali hujan meteor. Frieren lalu pergi berkelana mengelilingi dunia untuk memperkaya kekuatan sihirnya.
Setelah 50 tahun, Frieren kembali ke ibu kota. Namun, keadaan disana sudah berubah dan rekan-rekan petualangnya dahulu sudah tua renta. Freiren menepati janjinya 50 tahun lalu dengan mengajak teman-temannya untuk melihat Hujan Meteor Era sekali lagi di tempat yang berbeda. Setelah itu, Himmel akhirnya meninggal dunia. Saat pemakaman, Frieren menyesal karena tidak berusaha untuk mengenali Himmel lebih dalam lagi. Frieren kemudian pergi untuk berkelana lagi.
20 tahun sejak kematian Himmel, Frieren mengunjungi mantan rekannya yang lain. Dia menerima tawaran untuk mengajari dan mengasuh Fern, seorang anak yatim piatu yang diadopsi oleh Heiter. Dia juga menerima permintaan untuk melakukan perjalanan jauh ke utara, ke tempat peristirahatan para arwah untuk menemui arwah Himmel dan mengucapkan selamat tinggal sekaligus mengungkapkan perasaannya. Untuk memenuhi permintaan tersebut, Frieren memulai perjalanan bersama Fern sembari mengejar hasratnya untuk belajar sihir.
Frieren yang seorang elf memiliki umur yang sangat panjang, sehingga dia merasakan periode bertahun-tahun itu hanya berlangsung sebentar saja. Kisah manga ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dengan adegan kilas balik berkala yang disertai dengan perkembangan fisik dan mental tokoh-tokoh selain Frieren sendiri.
Seorang penyihir elf yang merupakan anggota dari kelompok petualang yang mengalahkan Demon King. Walaupun terlihat sangat muda, dia sebenarnya telah hidup lebih dari ribuan tahun karena elf adalah ras yang berumur sangat panjang. Karena telah hidup selama ribuan tahun, waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun (yang dirasakan manusia adalah waktu yang panjang) tidaklah masalah baginya, bahkan dianggap hanya berlangsung sebentar. Setelah kematian Himmel, salah satu mantan rekan di kelompok petualangnya dulu, Frieren menyesal karena tidak mengenali dia lebih jauh selama 10 tahun petualangan mereka. Oleh karena itu, dia memulai petualangan baru untuk memepelajari lebih dalam tentang manusia. Dia ditemani oleh gadis muda yang juga seorang penyihir, Fern, semenjak dia menjadikannya sebagai murid atas saran dari Heiter, mantan rekannya yang lain. Ribuan tahun sebelumnya, Frieren diselamatkan oleh penyihir agung Flamme ketika tempat tinggalnya diserang oleh gerombolan demon. Pengalaman mengerikan itulah yang menanamkan kebencian yang amat mendalam terhadap demon di dalam diri Frieren, sehingga dia bertekad untuk menghabisi seluruh keberadaan demon di dunia. Setelah kematian Demon King, Frieren mengabdikan dirinya untuk penelitian sihir pembunuh demon sembari terus membunuh mereka selama dia bisa hingga ras demon tidak semenakutkan dulu. Sebagai seorang penyihir menyebabkan kematian demon paling banyak sepanjang sejarah, dia mendapatkan julukan "Frieren sang Pengantar Kematian" dan ditakuti oleh ras demon. Terlepas dari pencapaiannya, Frieren telah mengalami berbagai kekalahan dan memiliki beberapa kekurangan. Sebagai seorang elf, dia sering dinilai tidak peka akan perasaan manusia. Dia juga terkadang canggung ketika berinteraksi, sehingga banyak orang secara salah menganggapnya sebagai penyendiri, walaupun pada kenyataannya Frieren memilki sikap yang baik dan peduli.
Murid Frieren satu-satunya. Dia adalah anak yatim piatu yang kehilangan kedua orang tuanya akibat peperangan di kontinen selatan. Awalnya, dia berniat untuk bunuh diri dengan melompat dari jurang, sebelum diselamatkan dan diadopsi oleh Heiter. Dia meulai mempelajari sihir di bawah bimbingan Heiter agar dia menjadi mandiri. Dia bertemu Frieren yang sedang mengunjungi Heiter ketika masih berusia sembilan tahun. Heiter meminta Frieren untuk mengajari Fern ilmu sihir agar dia menjadi seorang penyihir penuh. Setelah kematian Heiter, Fern memulai petulangannya sebagai murid Frieren pada umur 15 tahun.
Seorang prajurit muda yang dilatih oleh Eisen dan menjadi penggantinya untuk menemani Frieren dalam petualangan barunya. Semenjak Eisen menolak permintaan dari Frieren untuk bergabung karena usianya yang sudah tua, Stark, atas permintaan Eisen, diminta untuk menemani Frieren sebagai petarung di garis depan, peran yang tidak cocok dilakukan oleh Frieren dan Fern karena keduanya adalah penyihir. Terlepas dari sifat penakutnya, Stark membuktikan dirinya sebagai seorang prajurit yang kuat dan dapat diandalkan, serta setia terhadap rekan-rekannya.
Anggota manusia dari kelompok petualang yang mengalahkan Demon King. Dia berperan sebagai pahlawan di kelompoknya dan merasa dirinya seorang pemuda yang tampan. Setelah menyaksikan penampakan hujan meteor bersama-sama, dia Frieren berjanji untuk bertemu kembali. Dia meninggal tak lama setelah keduanya kembali bertemu 50 tahun kemudian.
Anggota manusia lain dari kelompok petualang yang mengalahkan Demon King. Dia berperan sebagai pendeta di kelompoknya. Walaupun seorang pendeta, dia memiliki kebiasaan untuk mabuk sehingga Frieren sering memanggilnya "pendeta gadungan". Setelah bubarnya kelompok petualang, Heiter mengadopsi dan membesarkan Fern di usia tuanya, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Anggota dari kelompok petualang yang mengalahkan Demon King yang masih hidup selain Frieren. Eisen adalah seorang prajurit dwarf yang juga memiliki masa hidup yang lebih panjang dari manusia, walaupun tidak sepanjang masa hidup seorang elf. Namun, Eisen tidak sekuat dulu walaupun berumur lebih panjang dan sudah tua renta, bahkan untuk seukuran dwarf. Oleh karena itu, dia menolak ajakan dari Frieren untuk memulai petualangan yang baru dan memilih untuk menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan damai.
Seorang penyihir manusia legendaris dan pencipta sihir untuk manusia. Dia dianggap sebagai sosok mitologi dan keberadaannya sering dipertanyakan. Banyak beredar kitab sihir palsu yang dikaitkan kepadanya dirinya. Namun pada kenyataannya, dia benar-benar ada dan hidup ribuan tahun sebelum dimulainya cerita. Dia adalah guru Frieren dan juga murid dari penyihir agung Seria.
Di masa lalu, sebuah desa elf diserang oleh gerombolan demon atas perintah dari Demon King. Flamme dapat menyelamatkan satu-satunya yang selamat, yaitu Frieren. Dengan sekejap mata, dia dapat memusnahkan para demon pengejar yang lebih kuat dari jenderal pasukan Demon King. Flamme mengajari Frieren cara bertarung sihir yang mangkus, yaitu selalu menyembunyikan kekuatan sihirnya untuk membuat musuh menjadi lengah sehingga dapat dikalahkan hanya dengan sedikit usaha. Dia menyuruh Frieren untuk menekan kekuatan sihirnya seumur hidup. Sihir kesukaan Flamme adalah sihir menumbuhkan ladang bunga cantik. Setelah Flamme meninggal karena usia tua, Frieren menggunakan sihir itu untuk menghiasi kuburannya sebagai permintaan terakhir.
Sosok demon yang berhasil dikalahkan dan disegel oleh kelompok petualang terdahulu. Qual juga dikenal dengan julukan "Elder Sage of Corruption" dan memiliki sihir kuat, yaitu Zoltraak, sihir pembunuh manusia. 80 tahun kemudian, Frieren melepas segel Qual untuk menghabisinya. Sihir Zoltaak andalan Qual ternyata sudah tidak ampuh lagi karena sudah ditemukan penolaknya. Qual akhirnya tewas ditangan Frieren dengan menggunakan sihir Zoltraak, sihir andalannya sendiri.
Sosok demon yang memiliki sihir kuat dan merupakan salah satu dari "Seven Sages of Destruction", serta memiliki julukan "Aura si Guillotine". Dia memiliki timbangan yang disebut "The Scales of Obedience" (Timbangan Kepatuhan) yang menimbang dua jiwa berdasarkan energi sihir. Energi sihir yang kuat akan lebih berat dan dapat memanipulasi yang lemah. Ketika menghadapi Frieren, Frieren yang selama ini menyembunyikan energi sihirnya akhirnya menunjukkan energi sihir yang lebih besar dari Aura, sehingga Aura dimanipulasi untuk mematuhi perkataan Frieren. Aura kemudian bunuh diri atas perintah Frieren.
Sosok demon yang merupakan salah satu bawahan Aura. Lügner memiliki kekuatan memanipulasi darah lewat sihir. Dia tewas di tangan Fern dalam pertarungan sihir satu lawan satu.
Sosok demon yang merupakan salah satu bawahan Aura. Linie memiliki kekuatan untuk memindai energi sihir seseorang dan meniru gerakannya. Dia tewas dalam pertarungan satu lawan satu menghadapi Stark.
Sosok demon yang merupakan salah satu bawahan Aura. Draht memiliki kekuatan untuk mengendalikan benang dengan sihir. Dia tewas di tangan Frieren.
Produksi
Katsuma Ogura selaku editor yang bertanggung jawab atas manga Frieren memberitahukan bahwa karya
Kanehito Yamada sebelumnya, Bocchi Hakase to Robot Shoujo no Zetsubou Teki Utopia (Profesor Penyendiri dan Gadis Robot dalam Kesengsaraan Utopia) yang ia anggap mahakarya, ternyata kurang laku di pasaran, sehingga muncul saran untuk mendatangkan seorang ilustrator. Awalnya mereka ingin membuat manga lelucon, sebelum akhirnya Yamada memperlihatkan papan cerita buatannya yang nantinya dijadikan one-shot-nya Frieren. Ketika Ogura membaca papan ceritanya, ia tertawa karena merasa itu tidak memiliki unsur komedi sama sekali. Setelah Yamada menyelesaikan papan cerita pertama sebelum mengirimkannya ke departemen redaksi, Ogura menghubungi Tsukasa Abe dan memintanya untuk menggambar sebuah bagan tokoh. Yamada terkesan dengan bagan tokohnya dan Ogura meminta Yamada untuk segera menyerahkan proyeknya kepada redaksi. Abe juga sebelumnya menggambar ilustrasi pertama dari Frieren, sang tokoh utama, yang diminta oleh Ogura. Ogura terkesan dengan gambar Abe dan menyarankannya untuk bekerja dengan Yamada. Yamada terkesan dengan ilustrasi pertama dari Frieren dan merasa sang tokoh memiliki semacam aura kemanusiaan dari ilustrasi tersebut.[12]
Awal mula dari judul manga ini sendiri berawal hasil diskusi dari pertemuan Yamada dengan Ogura beserta para pimpinan redaksi. Ogura menawarkan hadiah 10.000 Yen jika seseorang berhasil menentukan judul yang cocok. Dari pimpinan redaksi, wakil pemred memberikan ide judul, yaitu Sōsō no Furīren (Pemakaman Frieren atau Frieren dari Pemakaman). Setelah kembali berdiskusi, akhirnya judul tersebut ditetapkan menjadi judul utama.[13]
Media
Manga
Manga Frieren: After "The End" dikarang oleh Kanehito Yamada dan diilustasikan oleh Tsukasa Abe. Seri manga ini pertama kali terbit di majalah Weekly Shōnen Sunday, majalah khusus manga shōnen terbitan Shogakukan, pada 28 April 2020.[14] Pada Januari 2020, manga ini diumumkan hiatus dan dilanjutkan kembali pada bulan Maret di tahun yang sama.[15][16] Shogakukan telah mengumpulkan seluruh bab ceritanya menjadi volume tankōbon. Volume pertama diterbitkan pada 18 Agustus 2020.[17] Per 17 April 2024, sudah 13 volume yang telah diterbitkan.[18]
Pada Februari 2021, penerbit Viz Media melisensi seri manga Frieren dan menerbitkan edisi bahasa Inggris volume pertamanya pada 9 November 2021 untuk wilayah Amerika Utara.[19][20] Di Indonesia, manga Frieren telah dilisensi dan diterbitkan oleh penerbit m&c! sejak 25 Mei 2022.[21][22]
Anime
Pada September 2022, sampul volume kesembilan manga Frieren mengumumkan bahwa manga ini akan diadaptasikan menjadi anime.[23] Kemudian terungkap bahwa seri animenya akan dikerjakan oleh studio Madhouse yang disutradarai oleh Keiichirō Saitō, serta untuk pengerjaan naskah diawasi oleh Tomohiro Suzuki, desain tokoh ditangani oleh Reiko Nagasawa, dan penggubahan musik oleh Evan Call.[24] Seri anime ini tayang perdana pada 29 September 2023 dengan durasi 2 jam pada blok acara Kin'yō Road Show (yang biasanya menayangkan film-film panjang) di Nippon TV dan episode-episode berikutnya ditayangkan di blok acara Friday Anime Night.[25][26] Penayangannya akan dibagi menjadi dua cour dengan masing-masing menayangkan 13 episode.[27] Grup musik Yoasobi membawakan lagu tema pembukanya yang berjudul "Yūsha" (勇者, "Pahlawan") dan grup Milet membawakan lagu tema penutupnya yang berjudul "Anytime Anywhere".[28] Milet juga membawakan lagu tema penutup khusus episode pertama yang berjudul "Bliss".[29]Crunchyroll melisensi seri anime ini untuk penayangan di luar Asia.[30]Muse Communication melisensi seri anime ini untuk ditayangkan di Asia Tenggara.[31] Saat ini Muse Communication mendapatkan sulih suara berbahasa indonesia dalam serial anime ini[32]
Penerimaan
Manga
Pada Maret 2021, manga ini telah beredar lebih dari 2 juta kopi;[33] lebih dari 5.6 juta eksemplar beredar pada Februari 2022;[34] lebih dari 6 juta eksemplar beredar pada Juni 2022;[35] lebih dari 7,2 juta eksemplar beredar pada September 2022;[36] lebih dari 8 juta eksemplar beredar pada Maret 2023;[37] dan lebih dari 10 juta eksemplar beredar pada September 2023.[38]
Adaptasi anime ini dipuji oleh Digital Spy sebagai salah satu anime fantasi terbaik tahun 2023 karena tema yang mereka gambarkan dan suasana yang digunakan versi untuk mewakilinya seperti beberapa tema latar belakang yang terkadang menghasilkan adegan bisu. Terdapat peerpaduan elemen fantasi dan petualangan yang dialami oleh karakter utama.[53]IGN juga memuji nilai-nilai produksi karena dipadukan dengan narasi yang "sederhana namun mengharukan".[54]
Catatan
^Frieren: Beyond Journey's End adalah judul versi anime yang diterbitkan Muse Indonesia.
^Tokyo Manga Reviewers (March 5, 2021). 第一位は“文句なしの新世代王道漫画”!新刊マンガ大賞2021ランキングを発表します. note.com (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal October 8, 2022. Diakses tanggal September 14, 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^第1回ebookjapanマンガ大賞受賞作が決定!. PR Times (dalam bahasa Jepang). March 1, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 10, 2021. Diakses tanggal March 22, 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ebookjapanマンガ大賞2021. ebookjapan (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal June 25, 2022. Diakses tanggal August 27, 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^第46回講談社漫画賞の最終候補作14作品が決定. Comic Natalie (dalam bahasa Jepang). Natasha, Inc. April 7, 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 7, 2022. Diakses tanggal April 7, 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Taniguchi, Ryuichi (September 18, 2020). 『葬送のフリーレン』魔王を倒した後の世界、不老長寿の魔法使いが抱いた思いとは?. Real Sound (dalam bahasa Jepang). Blueprint Co., Ltd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Oktober 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)