Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) adalah fakultas ilmu sosial dan ilmu politik pada Universitas Andalas, sebuah perguruan tinggi negeri di Padang, Sumatera Barat. Pada saat ini, FISIP Unand dipimpin oleh Dr. Azwar, M.Si. dan menyelenggarakan pendidikan di tingkat sarjana, magister, dan doktoral.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sudah direncanakan untuk dibentuk sejak didirikannya Universitas Andalas pada tanggal 13 September 1956. Hal ini dicantumkan dalam Rencana Induk Pengembangan Sepuluh Tahun Universitas Andalas periode 1980-1989. Sesudah itu diadakan lokakarya persiapan pembukaan fakultas tersebut pada awal tahun 1980 melalui kerja sama dengan Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial Jakarta dan Volkswagen Stiftung Jerman Barat. Atas rekomendasi lokakarya ini, diusulkan pembukaan Fakultas Sosial Budaya ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Andalas akhirnya secara resmi mulai berdiri pada tanggal 13 Mei tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0202/0/1993.[1]
Pada tahun 1982, Fakultas Sastra didirikan dan mulai menerima mahasiswanya untuk angkatan pertama. Pada awalnya fakultas ini bernama Fakultas Sastra dan Sosial Budaya kemudian berganti nama menjadi Fakultas Sastra karena Jurusan Sosiologi dengan Program Studi Sosiologi dan Antropologi yang juga baru dibuka "dititipkan" di fakultas ini. Kedua program studi tersebut menjadi cikal bakal untuk mendirikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada tahun 1993. Fakultas Sastra kemudian juga berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya pada tahun 2011. Kampus kedua fakultas ini pertama kali terletak di Jl. Situjuh, Jati, Padang, yang sebelumnya merupakan Labor Fisiologi Fakultas Kedokteran (sekarang rumah dinas rektor dan gedung percetakan Unand).[3]
Untuk keperluan seleksi masuk mahasiswa baru melalui Seleksi Nasional, Seleksi Bersama maupun ujian mandiri yang diselenggarakan oleh Unand, FISIP Unand memiliki enam departemen yang menyelenggarakan kegiatan akademik, yaitu Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Administrasi Publik, Hubungan Internasional, dan Ilmu Komunikasi.
Program untuk tingkat sarjana adalah program studi Sarjana Sosial (S.Sos.) untuk Sosiologi dan Antropologi, Sarjana Ilmu Politik (S.I.P.) untuk Ilmu Politik dan Hubungan Internasional, Sarjana Administrasi Publik (S.A.P.) untuk Administrasi Publik, dan Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.) untuk Ilmu Komunikasi. Seluruh kegiatan akademik dipusatkan di kampus Limau Manis. Akreditasi program-program studi berikut ini adalah dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).[4]
Program studi Administrasi Publik (sebelum 2017 bernama Administrasi Negara) merupakan salah satu program studi yang paling ketat penerimaannya di Unand, dengan total lebih dari empat ribu orang pendaftar lewat ketiga jalur masuk pada tahun 2016.[5]
Terdapat lima program untuk tingkat magister, yaitu program studi Magister Sosial (M.Sos.) untuk Sosiologi dan Antropologi Sosial, Magister Sains (M.Si.) untuk Ilmu Politik, Magister Ilmu Komunikasi (M.I.Kom.) untuk Ilmu Komunikasi, dan Magister Administrasi Publik (M.A.P.) untuk Administrasi Publik. Kegiatan riset dan pengajaran dipusatkan di kampus Jl. Situjuh, Jati Baru. Akreditasi program-program studi berikut ini adalah dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).[4]
Program utama tingkat doktoral adalah program studi Doktor Kebijakan Publik (Dr.) dan program studi Doktor Sosiologi (Dr.). Program studi S3 Kebijakan Publik dibuka pada 2020, sementara program studi S3 Sosiologi dibuka pada 2022. Menurut Dekan Dr. Azwar, program studi S3 Sosiologi merupakan yang pertama dan satu-satunya di Sumatra.[6] Seperti program magister, kegiatan riset dan pengajaran dipusatkan di kampus Jl. Situjuh.[4][7] Akreditasi program-program studi berikut ini adalah dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).[4]
Kehidupan kemahasiswaan diselenggarakan melalui Negara Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (NM FISIP Unand), yang menaungi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Perwakilan Mahasiswa (LPM); yang terakhir terdiri atas Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). BEM dipimpin oleh seorang Presiden dan Wakil Presiden.[8]
NM FISIP Unand bersifat independen dan tidak mengakui kewujudan Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (KM Unand), yaitu lembaga yang menyelenggarakan kehidupan kemahasiswaan di tingkat universitas, dan tercatat mengambil sikap bertentangan dengan KM Unand dalam setidaknya satu isu nasional, yaitu mengenai pengesahan Rancangan Undang-Undang Pencegahan Kekerasan Seksual pada bulan November 2020.[9]
FISIP Unand dipimpin oleh seorang Dekan yang dibantu oleh dua orang Wakil Dekan. Jurusan dipimpin oleh Kepala dan Sekretaris Jurusan. Pada 15 Juni 2020, Azwar terpilih menjadi dekan ketujuh sepanjang sejarah FISIP Unand, menggantikan Alfan Miko, dan dilantik pada 18 Agustus 2020.[10][11][12] Wakil Dekan I dan II masing-masing dijabat oleh Dr. Lucky Zamzami, S.Sos., M.Soc.Sc., dan Haiyyu Darman Moenir, S.I.P., M.Si.[13]
Pada tanggal 24 Juni 2011, rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.S. mengangkat dua guru besar FISIP Unand, Prof. Dr. Bustanuddin Agus, M.A. dan Prof. Dr. rer.soz. Nursyirwan Effendi, setelah lebih dari 20 tahun tidak mengangkat guru besar tetap dari kalangan dosennya. Guru besar tetap dari kalangan dosen sebelumnya adalah, Prof. Dr. Abdul Azis Saleh, M.A. Namun Prof. Abdul Azis Saleh sebagai guru besar, FISIP masih tergabung dalam Fakultas Sastra (kini FIB Unand).[19]
Selain itu telah diangkat guru besar yaitu Prof. Dr. rer.soz. Damsar, M.A., Prof. Dr. Afrizal, M.A. dan Prof. Dr. Erwin.[10]
Pada 1 Oktober 2022, Prof. Dr. Asrinaldi, M.Si. diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Politik FISIP Unand.[20] Ia diyakini sebagai profesor politik pertama di Sumatera Barat.[21]
Lokasi Pengunjung: 3.238.180.174