Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 30 Oktober 2021 (2021-10-30), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.
Everything Tastes Better with Bacon: 70 Fabulous Recipes for Every Meal of the Day adalah sebuah buku memasak masakan dengan daging bakon yang ditulis oleh Sara Perry. Ia adalah seorang penulis, kritikus makanan, dan kolumnis untuk surat kabar The Oregonian. Buku tersebut diterbitkan di Amerika Serikat pada tanggal 1 Mei, 2002, oleh Chronicle Books, dan edisi dalam bahasa Prancis pada tahun 2004 oleh Les Éditions de l'Homme di Montreal. Dalam buku tersebut, Perry menjelaskan konsep asli berupa resep-resep dalam mencampurkan gula dengan daging bakon. Buku tersebut juga memasukkan resep-resep hidangan rasa bakon dan bakon dalam hidangan penutup.
Buku tersebut mendapatkan ulasan positif dan resep-resepnya terpilih dalam daftar The Best American Recipes 2003–2004 (Resep-resep Amerika Terbaik 2003-2004). Surat kabar St. Petersburg Times menyebutnya sebagai salah satu "buku masak paling menarik dan unik" yang pernah diterbitkan, surat kabar Pittsburgh Post-Gazette menyorotnya dalam artikel "Favorite Cookbooks for 2002" dan surat kabar The Denver Post memasukkannya dalam daftar buku masak terbaik tahun 2002. Sebuah ulasan di surat kabar Toronto Star mengkritik kekurangan kreativitas dari Sara Perry dalam pilihan resepnya.
Latar belakang
Sara Perry adalah seorang perempuan yang berasal dari Portland, Oregon, dan merupakan seorang kolumnis untuk surat kabar The Oregonian,[1][2] seorang pengulas restoran di radio[3] dan penulis buku masak. Sebelum diterbitkannya buku Everything Tastes Better with Bacon ia telah menulis empat buku: The New Complete Coffee Book, The New Tea Book, Christmastime Treats dan Weekends with the Kids.[3] Editornya di Chronicle Books menyarankan daging bakon sebagai bahan utama dalam buku masak. Popularitas daging bakon dan pengunaannya meningkat, tetapi Perry percaya sedikitnya resep akan membuat penulisan buku menjadi sulit. Teringat akan kesukaannya akan ham yang dipanggang dengan madu, ia mencampurkan gula dan bakon dalam membuat hidangan.[4] Perry menyadari bahwa bakon dapat digunakan sebagai bumbu dalam memberi rasa pada hidangan, termasuk salad dan pasta.[5] Ia mengamati bahwa bakon menambah rasa manis dan asin dalam makanan.[6]Everything Tastes Better with Bacon diterbitkan dalam bahasa Inggris dalam format paperback oleh Chronicle Books pada tanggal 1 Mei, 2002.[7][8] Buku tersebut dijual seharga US$18,95 pada cetakan pertama.[9][10] Edisi bahasa Prancis kemudian diterbitkan pada tahun 2004 oleh Les Editions de l'Homme, sebagai bagian seri "Tout un plat!".[11][12]
Isi
Perry menjelaskan perasaannya terhadap daging bakon pada pembukaan bukunya, mengamati bahwa bau bakon ketika dimasak dapat membantunya memulai hari dan memberikan rasa tenang.[13] Di pembukaan buku terdapat latar belakang akan kalimat "bringing home the bacon", pengenalan akan jenis-jenis daging bakon kepada pembaca dan penjelasan cara penyimpanannya.[14] Buku tersebut menampilkan 70 resep hidangan bakon,[15][16] dalam sembilan bagian yang disusun menurut topik, seperti sarapan, sayur daun, hidangan pasta, lauk, hidangan pesta, hidangan penutup dan hidangan pembuka.[17][18][19] Resep-resep termasuk sandwich daging bakon dengan bahan-bahan lainnya,[20] taburan bakon garing untuk es krim,[21] campuran daging bakon dan keripik buah,[16] dan kulit pai yang menggabungkan bakon.[22] Metode-metode yang digunakan untuk memasak daging bakon termasuk dimasak pada kompor, dengan oven, dan pemanggang untuk memaksimalkan rasa dan penampilan.[19][23][24] Buku ini diisi dengan fotografi karya Sheri Giblin.[25]
Tanggapan
Everything Tastes Better with Bacon ditanggapi secara positif oleh pengulas dan kritikus kuliner. Surat kabar Chicago Tribune melaporkan bahwa telah terjual 30.000 pada bulan pertama.[22] Janet F. Keeler dari surat kabar St. Petersburg Times berkomentar secara positif pada judul buku.[26] Ia mencatat bahwa karya tersebut diliput oleh kritikus-kritikus kuliner, yang memasukkan resep-resep dalam artikel-artikel yang berkenaan.[26] Keeler mewawancara Fran McCullough, penulis dari The Best American Recipes 2003–2004, yang menyebut bahwa diet Atkins (yang menekankan konsumsi daging lebih banyak sebagai bagian dari mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat[27]) telah meningkatkan popularitas daging bakon.[26] Ia menggolongkannya sebagai "buku masak paling menarik dan unik" yang pernah diterbitkan.[28] Fotografi karya Giblin mendapatkan tanggapan yang baik dari Cindy Hoedel dari The Kansas City Star.[25] Literer Dwight Garner dari surat kabar The New York Times memasukkan buku tersebut dalam daftar buku masak favoritnya.[29] Ulasan tersebut mengkritik resep-resep hidangan penutup penulis, tetapi setuju dengan uraian keseluruhan untuk meningkatnya penggunaan bakon dalam masakan.[29]
The Arizona Daily Star menyorot buku tersebut dalam bagian buku-buku rekomendasi bernama "Hot Reads".[30] Editor asisten Texas Taste untuk surat kabar The Dallas Morning News Laura H. Ehret menulis bahwa buku tersebut berhasil menyampaikan pengalaman dalam mengonsumsi daging bakon.[31] Marty Meitus menulis bagi surat kabar Rocky Mountain News bahwa buku tersebut meningkatkan nafsu makannya terhadap hidangan-hidangan daging bakon.[32] Meitus merekomendasikan pula resep-resep hidangan penutup, termasuk Hazelnut-Bacon Candy Crunch, Peanut Butter Cookies with Bacon Brittle, Pear-Apple Crisp with Brown Sugar-Bacon Topping dan Ruby Raisin Mincemeat Tart.[32] Steve Smith, koki eksekutif dari Dixon's Downtown Grill di Denver, terinspirasi oleh resep Perry "Maple Sundae" dan menggunakannya dalam membuat resep miliknya sendiri yaitu es krim kacang makadamia dan bakon.[33]
Menulis untuk surat kabar Pittsburgh Post-Gazette, Marlene Parrish memberi buku tersebut tanggapan yang baik, menyorot dalam artikel sebagai "Favorite Cookbooks for 2002" (Buku Masak Favorit Tahun 2002).[34] Ia menulis bahwa ia menikmati resep-resep dari buku tersebut.[34] Parrish menambahkan Robert Atkins, pencetus diet Atkins, mungkin akan menanggap baik terhadap hidangan "Burger kejugorgonzola dengan bakon".[34] Surat kabar The Denver Post menambahkan buku tersebut dalam daftar buku masak terbaik pada tahun 2002.[35] Artikel lain untuk surat kabar yang sama menyorot resep-resep dalam buku, seperti Spaghetti alla Carbonara dan Salad cobb, Pear-Apple Crisp with Brown Sugar-Bacon Topping dan Bacon Brittle.[36] Sebuah ulasan dari surat kabar Toronto Star mengkritisi kurangnya kreativitas Perry dalam pilihan resep-resepnya.[37] Ulasan tersebut kemudian menyimpulkan walau bukunya cukup sepadan dibandingkan buku-buku memasak lain, juga mencatat akan kurang komprehensifnya dengan sedikitnya total resep yang ada.[37] Michele Anna Jordan dari surat kabar The Press Democrat merekomendasikan buku karya Perry tersebut, dan berkomentar bahwa gairah sang penulis dalam subjek tersebut memiliki sifat menular.[38] Sehingga menambah semangat penonton untuk menyaksikan karya ini.
Pengaruh
Menurut surat kabar Chicago Sun-Times dan St. Petersburg Times, Everything Tastes Better with Bacon adalah sebuah buku memasak yang merupakan karya istimewa.[18][28] Perry menjelaskan bahwa daging bakon mengalami periode "renaisans" (kelahiran kembali).[10]Christian Science Monitor mencatat pada sebuah artikel pada tahun 2003 bahwa bakon mulai banyak digunakan sebagai bahan masakan, walaupun ahli gizi memiliki pandangan buruk terhadap bahan tersebut.[10] Resep-resep dari buku tersebut kemudian dipilih untuk dimasukkan ke dalam buku The Best American Recipes 2003–2004: The Year's Top Picks from Books, Magazines, Newspapers and the Internet.[39][40] Salah satu resep Perry "Succulent Bacon-Wrapped Shrimp" direferensikan di buku keluaran 2003 Smoke & Spice: Cooking with Smoke, the Real Way to Barbecue.[41] Fran McCullough, penulis dari buku The Best American Recipes, berkomentar bahwa buku tersebut merupakan sebuah tambahan yang mengagetkan dalam bidang kuliner.[26] Majalah The Atlantic menyebutkan bahwa tiga tahun setelah peluncurannya, bakon mulai sama populernya dengan cokelat dan minyak zaitun.[42] Leah A. Zeldes menyatakan dalam sebuah artikel tahun 2006 untuk Chicago Sun-Times bahwa buku tersebut berkontribusi pada bidang kuliner dengan menampilkan penyesuaian daging bakon dalam resep-resep.[18] Dalam buku tahun 2009 Hungry Monkey, penulis Matthew Amster-Burton berkomentar tentang fenomena penggunaan bakon dan buku-buku dengan tema tersebut dalam beberapa tahun setelah, menyebutkan buku tersebut bersama dengan buku The Bacon Cookbook dan Seduced by Bacon.[43] Sebuah artikel tahun 2013 dari surat kabar Inggris The Independent menyebut buku tersebut sebagai contoh meningkatnya perhatian terhadap daging babi.[44]
Browning-Blas, Kristen (December 1, 2002). "Italian cookbooks saucy stuff 'Sopranos' remains hot seller for stores". The Denver Post. The Denver Post Corp. hlm. M–07.
Browning-Blas, Kristen (February 26, 2003). "Aficionados tell why everybody loves bacon; Breakfast meat back in style as high-end treat". The Denver Post. The Denver Post Corp. hlm. F–01.
Jordan, Michele Anna (May 1, 2002). "Smoking your own bacon offers flavorful reward". The Press Democrat. Santa Rosa, California. hlm. D1 – via NewsBank. ((Perlu berlangganan (help)).
Lawson, Kate (July 10, 2003). "Bacon's back in favor – Low-carb diets, adventurous cooks have more people living high on the hog". Detroit News. MediaNews Group; Detroit Media Partnership. hlm. 12D.