Perang Salib ke-2 dipimpin oleh Kaisar Conrad III dari Jerman, saudara kaisar Otto dari Freising dan Ernestus yang memimpin para imam dan biarawan. Perang tersebut tidak berhasil. Di antara dua atau tiga lakh tentara Kristen yang berangkat berperang, hanya beberapa ratus yang dapat kembali dua tahun kemudian.
Santo Ernestus sendiri tidak pernah mencapai Yerusalem. Ia tertangkap dalam perjalanan ke Yerusalem pada tahun 1148 dan dibawa sebagai tawanan ke Mekah oleh seorang komandan dari raja Persia. Disana ia diberi pilihan; masuk Islam atau dibunuh. Dia menolak murtad. Karena itu ia disiksa dan dibunuh sebagai seorang martir Kristus.[1]