Duku

Duku
Lansium domesticum
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Sapindales
Famili: Meliaceae
Genus: Lansium
Spesies:
L. domesticum
Nama binomial
Lansium domesticum
Corrêa
Sinonim
Daftar[1]
    • Aglaia aquea (Jacq.) Kosterm.
    • Aglaia domestica (Corrêa) Pellegr.
    • Aglaia dookoo Griff.
    • Aglaia intricatoreticulata Kosterm.
    • Aglaia merrillii Elmer nom. inval.
    • Aglaia sepalina (Kosterm.) Kosterm.
    • Aglaia steenisii Kosterm.
    • Amoora racemosa Ridl.
    • Lachanodendron domesticum (Corrêa) Nees
    • Lansium domesticum Corrêa
    • Melia parasitica Osbeck

Duku atau Lansium domesticum (kerap kali diidentifikasi dengan salah sebagai Lansium parasiticum) adalah jenis buah-buahan dari anggota suku Meliaceae. Tanaman yang berasal dari Asia Tenggara sebelah barat ini memiliki kemiripan dengan buah langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain dengan berbagai variasinya. Nama-nama yang beraneka ragam ini sekaligus menunjukkan adanya aneka kultivar yang tercermin dari bentuk buah dan pohon yang berbeda-beda.

Pemerian botani

Pohon yang berukuran sedang, dengan tinggi mencapai 30 m dan gemang hingga 75 cm. Batang biasanya beralur-alur dalam tak teratur, dengan banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah. Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung getah kental berwarna susu yang lengket (resin).[2]

Daun majemuk menyirip ganjil, gundul atau berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling, anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9–21 cm × 5–10 cm, mengilap di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip (meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.[2]

Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut.[3] Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, berkelamin dua. Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan. Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2–3 mm × 4–5 mm, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran. Putiknya tebal dan pendek.[2]

Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5–5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun kelopak yang tidak rontok. Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam.[2] Kultivar-kultivar yang unggul memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), tetapi arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.

Perbanyakan duku yang dilakukan menggunakan biji mengakibatkan lambannya tanaman dalam menghasilkan buah. Tanaman baru berbunga pada umur 10 sampai 15 tahun.[4] Perkecambahan tumbuhan ini memiliki perilaku poliembrioni (satu biji menghasilkan banyak embrio atau semai): satu embrio hasil pembuahan, dan sisanya embrio apomiktik,[5]. Embrio apomiktik berkembang dari jaringan pohon induk sehingga keturunannya memiliki karakter yang serupa dengan induknya. Biji bersifat rekalsitran, penyimpanan lebih daripada tujuh hari akan menyebabkan kemunduran daya kecambah yang cepat.[6]

Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan pencangkokan dan sambung pucuk.[4]

Keanekaragaman

Langsat, dijual dalam tandannya di lapak tepi jalan, Kutai Barat.

Duku amat bervariasi dalam sifat-sifat pohon dan buahnya; sehingga ada pula ahli yang memisah-misahkannya ke dalam jenis-jenis (spesies) yang berlainan. Pada garis besarnya, ada dua kelompok besar buah ini, yakni yang dikenal sebagai duku, dan yang dinamakan langsat. Kemudian ada kelompok campuran antara keduanya yang disebut duku-langsat, serta kelompok terakhir yang di Indonesia dikenal sebagai kokosan.[2]

Kelompok yang dikenal sebagai duku (L. domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah, dengan tandan yang relatif pendek dan berisi sedikit buah. Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun cenderung tidak bergetah bila masak, umumnya berbiji kecil dan berdaging tebal, manis atau masam, dan berbau harum.[2][7]

Langsat (L. domesticum var. domesticum) kebanyakan memiliki pohon yang lebih kurus, berdaun kurang lebat yang berwarna hijau tua, dengan percabangan tegak. Tandan buahnya panjang, padat berisi 15–25 butir buah yang berbentuk bulat telur dan besar-besar. Buah langsat berkulit tipis dan selalu bergetah (putih) sekalipun telah masak. Daging buahnya banyak berair, rasanya masam manis dan menyegarkan.[2][7] Tak seperti duku, langsat bukanlah buah yang bisa bertahan lama setelah dipetik. Dalam tiga hari setelah dipetik, kulit langsat akan menghitam sekalipun itu tidak merusak rasa manisnya. Hanya saja tampilannya menjadi tidak menarik.

Memanen duku di Mandi Angin, Rawas Ilir, Musi Rawas. Perhatikan tandannya yang renggang, berbeda dengan langsat yang rapat.

Kokosan (L. domesticum var. aquaeum) dibedakan oleh daunnya yang berbulu, tandannya yang penuh butir buah yang berjejalan sangat rapat, dan kulit buahnya yang berwarna kuning tua. Butir-butir buahnya umumnya kecil, berkulit tipis dan sedikit bergetah, tetapi sukar dikupas. Sehingga buah dimakan dengan cara digigit dan disedot cairan dan bijinya (maka disebut kokosan),[2] atau dipijit agar kulitnya pecah dan keluar bijinya (maka dinamai pisitan, pijetan, bijitan).[7] Berbiji relatif besar dan berdaging tipis, kokosan umumnya berasa masam sampai masam sekali.

Kultivar duku yang paling terkenal di Indonesia adalah duku palembang, terutama karena manis rasanya dan sedikit bijinya. Sebetulnya penghasil utama duku ini bukanlah Kota Palembang, melainkan daerah Komering (Kabupaten OKU dan OKI) serta beberapa wilayah lain yang berdekatan di Sumatra Selatan. Tempat lain yang juga menghasilkannya adalah kawasan Kumpeh, Muaro Jambi, Jambi. Duku dari wilayah-wilayah ini dipasarkan ke pelbagai daerah di Sumatra dan Jawa, dan bahkan diekspor.[8][9]

Di samping duku palembang, berbagai daerah juga menghasilkan dukunya masing-masing. Di Jawa, beberapa yang terkenal secara lokal adalah duku condet (dahulu juga duku menteng dan duku depok) dari seputaran Jakarta; duku papongan dari Tegal; duku kalikajar dari Purbalingga; duku karangkajen dan duku klaten dari Yogyakarta; duku matesih dari Karanganyar; duku woro dari Rembang; duku sumber dari Kudus, dan lain-lain.[7][10][11][12] Di Kalimantan Selatan, dikenal duku Padang Batung dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan.[13]

Mengingat daya tahan buahnya yang tak seperti duku, langsat umumnya dikenal secara lebih terbatas dan lokal. Beberapa kultivar yang populer, di antaranya adalah langsep singosari dari Malang,[9] langsat tanjung dari Kalsel,[13] langsat punggur dari Kalbar, dan sebagainya. Dari Thailand dikenal langsat uttaradit, dan dari Luzon, Filipina, dikenal langsat paete.[2]

Manfaat

Buah duku yang dikupas, memperlihatkan arilus (selubung biji) yang putih bening.

Duku terutama ditanam untuk buahnya, yang biasa dimakan dalam keadaan segar. Ada pula yang mengawetkannya dalam sirup dan dibotolkan.[2] Kayunya keras, padat, berat, dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai bahan perkakas dan konstruksi rumah di desa, terutama kayu pisitan.[7]

Beberapa bagian tanaman digunakan sebagai bahan obat tradisional. Biji duku yang pahit rasanya, ditumbuk, dan dicampur air untuk obat cacing dan juga obat demam. Kulit kayunya dimanfaatkan sebagai obat disentri dan malaria; sementara tepung kulit kayu ini dijadikan tapal untuk mengobati gigitan kalajengking. Kulit buahnya juga digunakan sebagai obat diare; dan kulit buah yang dikeringkan, di Filipina biasa dibakar sebagai pengusir nyamuk.[2][7] Kulit buah langsat terutama, dikeringkan dan diolah untuk dicampurkan dalam setanggi atau dupa.[7]

Wanatani duku di Mandi Angin, Rawas Ilir, Musi Rawas.

Ekologi

Sebagai tanaman bertajuk menengah, duku tumbuh baik dalam kebun-kebun campuran (wanatani). Tanaman ini, terutama varietas duku, menyukai tempat-tempat yang ternaung dan lembap. Di daerah-daerah produksinya, duku biasa ditanam bercampur dengan durian, petai, jengkol, serta aneka tanaman buah dan kayu-kayuan lainnya, meski umumnya duku yang mendominasi.[2][10]

Duku biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 mdpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500–2.500 mm per tahun. Tanaman ini dapat tumbuh dan berbuah baik pada berbagai jenis tanah, terutama tipe tanah latosol, podsolik kuning, dan aluvial.[10] Duku menyenangi tanah bertekstur sedang dan berdrainase baik, kaya bahan organik dan sedikit asam, tetapi dengan ketersediaan air tanah yang cukup. Sementara itu varietas langsat lebih tahan terhadap perubahan musim, dan dapat menenggang musim kemarau asalkan cukup ternaungi dan mendapatkan air.[2] Duku tidak tahan penggenangan.[14]

Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar-daerah, tetapi umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.

Perbanyakan

Langsat di Filipina.

Duku biasanya diperbanyak dengan biji, yang sengaja disemaikan atau dengan mengumpulkan cabutan semai yang tumbuh spontan di bawah pohon induknya. Akan tetapi menunggu hingga pohon baru ini menghasilkan, memakan waktu yang lama (20–25 tahun) dan belum pasti pula kualitasnya sama dengan induknya.[15]

Cara lain yang juga populer adalah dengan mencangkoknya. Meskipun proses mencangkok ini memakan waktu yang relatif lama (8–9 bulan, akar keluar setelah 134 hari[4]) namun pohon baru hasil cangkokan sudah dapat berbuah pada umur sekitar dua tahun.[11] Kelemahannya, persen kematian anakan hasil cangkokan cukup besar.[2] Lagi pula pertumbuhannya tidak seberapa kuat.[10]

Perbanyakan secara modern yang kini banyak dilakukan adalah dengan sambung pucuk (grafting). Teknik ini memungkinkan sifat-sifat genetik batang atas anakan yang dihasilkan sama dengan induknya, sementara waktu tunggunya dipersingkat menjadi 5–6 tahun. Anakan hasil sambung pucuk ini juga lebih kuat perakarannya daripada anakan hasil cangkokan.[15]

Memilah duku yang baru dipanen.

Penyebaran dan nama-nama lokal

Wilayah asal-usul duku membentang dari sekitar Siam, Semenanjung Tanah Melayu hingga Borneo di timur, termasuk pula Filipina. Di daerah-daerah itu, duku ditanam sebagai salah satu buah-buahan yang penting. Bahkan varietas-varietas liar atau yang meliar dapat dijumpai di alam. Kini duku juga dibudidayakan, walau tidak besar, di Vietnam, Burma, Srilanka, India, Australia, Hawaii, Suriname, dan Puerto Rico.[2][14]

Duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones, lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam); langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat dan duku.[14][16]

Di Indonesia sendiri duku disebut dengan berbagai nama, yang mirip maupun yang tidak. Misalnya langsat (umum); lansat, lancat (Aceh dan Sumut); lasé (Nias); langsék (Min.); Tebel Gelat (Empat Lawang) langsak (Komering) langsak, lasak, rarsak, rasak (Lampung); lansét, lasat, losot, léhat, lihat, rihat, richat (Kal.); lansa, lasat, lasot, lansot, dansot, ranso, lantat (Sulut); lansa, lasa, lasé, lésé (Sulsel); lasat, lasaté, lasété, nasaté, lasato, lalasat, lasa (Maluku) dan sejenisnya. Serta langsat, langsep dan duku, dukuh (Jw.); kokosan, pisitan, bijitan (Sd.); pijetan, celuring (Jw.); celoréng (Md.; celoring, ceroring (Bali); dan lain-lain.[7]

Perdagangan

Negara-negara penghasil utama duku adalah Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Namun umumnya duku habis dikonsumsi di dalam negeri masing-masing, kecuali sedikit yang diekspor ke Singapura dan Hongkong. Duku belum menembus pasar buah-buahan di Eropa dan Amerika.[2]

Referensi

  1. ^ "The Plant List: A Working List of All Plant Species". Diakses tanggal May 16, 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 232-237.
  3. ^ Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 255.
  4. ^ a b c Polo D.C. 1926. Propagation of the lanzon by marcotage and by cuttings. The Phillippine Agriculturists 14(9): 613-623.
  5. ^ R. Kiew, L.L. Teo and Y.Y. Gan. 2003. Assessment of the hybrid status of some Malesian plants using Amplified Fragment Length Polymorphism]. Telopea 10:225–233
  6. ^ Suharyono UHY. 1981. Penelitian daya tumbuh biji duku (Lansium domesticum var. duku).
  7. ^ a b c d e f g h Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1126-1128.
  8. ^ Suparwoto dan Yanter Hutapea. 2005. Keragaan buah duku dan pemasarannya di Sumatera Selatan[pranala nonaktif permanen], Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 8(3) :436-444, Nopember 2005.
  9. ^ a b Daud, I. 2000. Pohon duku berakar papan. Artikel pada Majalah Intisari, bulan Januari 2000.
  10. ^ a b c d Duku Condet Diarsipkan 2009-10-30 di Wayback Machine., dan artikel-artikel sejenis pada laman IptekNet. Diakses 27/10/08.
  11. ^ a b Anonim. Duku Sleman Dipelintir Pedagang Jadi Duku Palembang[pranala nonaktif permanen], artikel pada Harian Umum Pelita. Diakses 27/10/08.
  12. ^ Garhan, D.A. Duku Woro Diakui Sebagai Duku Palembang[pranala nonaktif permanen], artikel pada Harian Umum Suara Merdeka, 14 April 2003. Diakses 27/10/08.
  13. ^ a b Langsat Padang Batung Saingi Palembang[pranala nonaktif permanen], diakses 27/10/08.
  14. ^ a b c Morton, Julia F. (1987). Fruits of warm climates. Miami, FL.: Florida Flair Books. hlm. p. 201–203. ISBN 0961018410. 
  15. ^ a b Suparwoto. tt. Teknik perbanyakan duku dengan sambung pucuk.[pranala nonaktif permanen]
  16. ^ Lansium domesticum Diarsipkan 2011-11-06 di Wayback Machine. pada ICRAF AgroforestryTree Database[pranala nonaktif permanen]. diakses 27/10/08.

Pranala luar

Read other articles:

This article is about the scooter sharing company. For the low-cost airline, see Scoot. For other uses, see Scoot (disambiguation). Scoot RidesTypeSubsidiaryIndustryPublic transportFounded2011FounderMichael Keating, Matt Ewing and Dan RiegelHeadquartersSan Francisco, California, United StatesArea servedSan Francisco Bay Area, Santiago and BarcelonaKey peopleMichael Keating(Founder, former CEO & President)ServicesPublic electric scooter sharing systemsParentBirdWebsitescoot.co Scoot Networ...

هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (سبتمبر 2017) الألعاب الأولمبية الشتوية 1956 إيطاليا  الرياضيون المشاركون 32 [1]،  و821 ...

Si ce bandeau n'est plus pertinent, retirez-le. Cliquez ici pour en savoir plus. Cet article présente des problèmes à corriger. Vous pouvez aider à l'améliorer ou bien discuter des problèmes sur sa page de discussion. Il ne cite pas suffisamment ses sources. Vous pouvez indiquer les passages à sourcer avec {{référence nécessaire}} ou {{Référence souhaitée}}, et inclure les références utiles en les liant aux notes de bas de page. (Marqué depuis janvier 2019) Il ne s’appuie pa...

『ザ・レスト・オブ・ニュー・オーダー』ニュー・オーダー の ベスト・アルバムリリース 1995年8月21日ジャンル オルタナティヴ・ロック、エレクトロニカ、ハウス時間 79分59秒レーベル ロンドン・レコードプロデュース ニュー・オーダー、ステファン・ヘイグ、アーサー・ベイカー専門評論家によるレビュー Allmusic [1]ニュー・オーダー アルバム 年表 ザ・ベスト・オブ

Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: Sri Jayendra Dyah Dewi Prajña Paramita – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Untuk kegunaan lain, lihat Prajnaparamita (disambiguasi). Sri Jayendra Dyah Dewi Prajña Paramita atau sering d...

American historian of science (1942–2023) Ronald NumbersNumbers in 2008Born(1942-06-03)June 3, 1942DiedJuly 24, 2023(2023-07-24) (aged 81)NationalityAmericanEducationSouthern Missionary College (BA)Florida State University (MA)University of California, Berkeley (PhD)AwardsGeorge Sarton MedalScientific careerFieldsHistory of scienceInstitutionsUniversity of Wisconsin–Madison WebsiteAcademic homepage Ronald Leslie Numbers (June 3, 1942 – July 24, 2023) was an American historian of sc...

Founded1964Headquarters711 Grand Avenue, Suite 110, San RafaelService areaMarin County, CaliforniaService typetransit bus, school bus, paratransitRoutes30HubsSan Rafael Transit CenterStationsMarin City: Donahue & TernersNovato: Redwood & GrantSan Anselmo: San Anselmo Hub (Center & Sir Francis Drake)Daily ridership8,400 (weekdays, Q2 2023)[1]Annual ridership2,628,800 (2022)[2]OperatorGolden Gate TransitMV TransportationMarin AirporterWhistlestopWebsiteMarin Tra...

Leah DizonInformasi latar belakangNama lahirLeah Donna DizonLahir24 September 1986 (umur 37)AsalLas Vegas, Nevada, Amerika SerikatGenreJ-popPekerjaanModel, penyanyiTahun aktif2006–sekarangLabelVictor EntertainmentSitus webOfficial Website Leah Dizon atau Leah Donna Dizon (リア・ディゾンcode: ja is deprecated , Ria Dizon)(lahir 24 September 1986) adalah model sekaligus penyanyi Jepang. campuran Prancis-Cina-Filipina, dan lahir di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Ia sudah mulai...

فرانز شوبرت (بالألمانية: Franz Schubert)‏  معلومات شخصية اسم الولادة (بالألمانية: Franz Peter Schubert)‏  الميلاد 31 يناير 1797(1797-01-31)فيينا الوفاة 19 نوفمبر 1828 (31 سنة)فيينا سبب الوفاة حمى التيفوئيد[1]  مكان الدفن مقبرة فيينا المركزية  مواطنة النمسا الإمبراطورية النمساوية أرشيدوق�...

Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini) Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. Harap penuhi kelayakan artikel dengan: menyertakan sumber-sumber tepercaya yang independen terhadap subjek dan sebaiknya hindari sumber-sumber trivial. Jika tidak dipenuhi, artikel ini harus digabungkan, dialihkan ke cak...

مجزرة عائلة ملكة (19 نوفمبر 2023) جزء من عملية طوفان الأقصى المعلومات البلد  فلسطين الموقع الزيتون (غزة) التاريخ 19 تشرين الثاني/نوفمبر 2023 (توقيت فلسطين) نوع الهجوم ضربة جوية الأسلحة طائرة حربية الخسائر الوفيات أكثر من 40 فلسطينيًا (أغلبهم أطفال) المنفذون القوات الجوية الإسرائ...

Series of gaming mice Razer NagaTop (from left to right): Naga Hex, Naga (2012), Naga Epic, NagaMiddle left (from closest to farthest): Naga Molten, Naga and Naga EpicMiddle right: Naga ChromaBottom: Naga Hex v2 side-onManufacturerRazer Inc.Introduced2009TypeGaming mousePortsUSB DPI DPINaga, Naga Epic, Naga Hex5,600Naga 2014, Naga Epic Chroma8,200Naga Chroma, Naga Hex v2, Naga Trinity16,000Naga Pro, Naga Left-Handed Edition20,000 The Razer Naga is a series of gaming mice released by Razer Inc...

This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) The topic of this article may not meet Wikipedia's general notability guideline. Please help to demonstrate the notability of the topic by citing reliable secondary sources that are independent of the topic and provide significant coverage of it beyond a mere trivial mention. If notability cannot be shown, the article is likely to be merged,...

Si ce bandeau n'est plus pertinent, retirez-le. Cliquez ici pour en savoir plus. Cet article ne cite pas suffisamment ses sources (juillet 2017). Si vous disposez d'ouvrages ou d'articles de référence ou si vous connaissez des sites web de qualité traitant du thème abordé ici, merci de compléter l'article en donnant les références utiles à sa vérifiabilité et en les liant à la section « Notes et références » En pratique : Quelles sources sont attendues ? Co...

German chemist (born 1937) Dieter SeebachDieter SeebachBorn (1937-10-31) 31 October 1937 (age 86)Karlsruhe, GermanyNationalityGermanAlma materUniversity of Karlsruhe (TH)Harvard UniversityAwardsMarcel Benoist Prize (2000)The Ryoji Noyori Prize (2004)Tetrahedron Prize (2003)Arthur C. Cope Award (2019)Scientific careerInstitutionsUniversity of Karlsruhe (TH)University of GiessenETH ZurichDoctoral advisorRudolf CriegeeDoctoral studentsDieter Enders, Paul Knochel Dieter Seebach is a Ger...

Overview about polyandry in India Draupadi and her five husbands, the Pandavas. Top down, from left to right: the twins Nakula and Sahadeva stand either side of the throne on which Yudhishthira and Draupadi sit between Bhima and Arjuna. Part of a series on theAnthropology of kinship Basic concepts Family Lineage Affinity Consanguinity Marriage Incest taboo Endogamy Exogamy Moiety Monogamy Polygyny Polygamy Concubinage Polyandry Bride price Bride service Dowry Parallel / cross cousins...

Slovenian architect This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Edvard Ravnikar – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2013) (Learn how...

Genus of lemur Sifakas Coquerel's sifaka (P. coquereli) Conservation status CITES Appendix I (CITES)[2] Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Mammalia Order: Primates Suborder: Strepsirrhini Family: Indriidae Genus: PropithecusBennett, 1832[1] Type species Propithecus diademaBennett, 1832 Diversity 9 species Combined distribution of Propithecus[3] Synonyms Macromerus A. Smith, 1833 A sifaka (/sɪˈfɑːkə/; Mal...

American mathematician (born 1936) Ronald JensenJensen giving a lecture in 2007Born (1936-04-01) April 1, 1936 (age 87)NationalityAmericanAlma materUniversity of BonnKnown forSet theory, mathematical logicScientific careerFieldsMathematicianInstitutionsHumboldt University of BerlinDoctoral advisorGisbert HasenjaegerDoctoral studentsAdrian MathiasBenedikt Löwe Ronald Björn Jensen (born April 1, 1936) is an American mathematician who lives in Germany, primarily known for his wo...

1979 studio album by Billie Jo SpearsI Will SurviveStudio album by Billie Jo SpearsReleasedMay 1979 (1979-05)RecordedFebruary 1979 (1979-02)StudioJack Clement Recording StudioGenreCountry[1]Disco[2]pop[2]LabelUnited ArtistsProducerLarry ButlerBillie Jo Spears chronology Love Ain’t Gonna Wait For Us(1978) I Will Survive(1979) The Billie Jo Spears Singles Album(1979) Singles from I Will Survive I Will SurviveReleased: March 1979 Livin' Our L...