Djoko Suryo

Djoko Suryo atau KRT Suryohadibroto (lahir 30 Desember 1939) adalah guru besar sejarah di Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Namanya dikenal sebagai sejarawan yang telah berkiprah melalui penelitiannya, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Djoko Suryo merupakan salah satu tim perumus kurikulum pendidikan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, baik dalam lingkungan direktorat pendidikan tinggi/Dikti untuk kurikulum universitas, maupun kurikulum dasar dan menengah, termasuk untuk mata pelajaran sejarah. Atas pengabdiannya kepada Keraton Yogyakarta, dia mendapatkan gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT).

Masa kecil

Djoko Suryo lahir di Karanganyar, Pekalongan, Jawa Tengah, pada 30 Desember 1939. Pekalongan merupakan daerah yang identik dengan kultur santrinya, selain sebagai daerah penghasil batik. Di sana banyak berdiri pesantren. Kondisi itu turut memberikan pengaruh terhadap keseharian Djoko. Tidur di masjid, saling berebut alas kepala untuk tidur seusai mendaras kitab di malam hari, tinggal di pondok pesantren dan menyalami tangan kiai, adalah pengalaman-pengalaman yang menghiasi dunia masa kecilnya. Setiap pagi hari, Djoko kecil bersekolah di sekolah umum dan dilanjutkan di madrasah pada sore harinya.

Djoko mengikuti sekolah di sekolah umum karena dorongan sang ayah, Sjaba’an, dan ibunda, Siti Chodidjah. Sang ayah menekankan kepadanya untuk mengikuti sekolah umum dan juga sekolah madrasah karena memang sejak awal ia diharapkan dapat menjadi seorang guru yang berpendidikan. Sang ayah yang berprofesi sebagai petani merangkap pamong desa, selalu mendorongnya, satu dari enam anaknya, untuk terus belajar guna merealisasikan harapan mulia sang ayah.

Riwayat pendidikan Djoko Suryo dimulai di Sekolah Rakyat Karanganyar yang ditamatkan pada 1953. Setelah lulus dari Sekolah Rakyat, ia melanjutkan ke Sekolah Guru B (SGB) selama empat tahun di Wiradesa, Pekalongan, dan lulus pada 1956. Nilainya saat lulus dari SGB tergolong baik sehingga disarankan untuk melanjutkan ke Sekolah Guru A (SGA) di Yogyakarta. Ia berhasrat sekali melanjutkan belajar ke kota ini. Ia kemudian lulus dari SGA Yogyakarta yang saat itu bertempat di Jetis (kini menjadi SMA 11) pada tahun 1959. Segera setelah kelulusan ia memutuskan untuk mengajar.

Pengalaman mengajar pertama kali diperolehnya dengan menjadi guru Sekolah Dasar di Widoro, sebuah desa yang terletak di bukit di daerah Wates pada 1959-1962. Sekolah itu terletak di sebuah lereng bukit yang harus ditempuhnya dengan bersepeda sejauh sekitar 10 km dari kota Wates, ditambah 2 kilo berjalan kaki sambil menyeberangi sungai. Di daerah inilah ia menyelami benar kehidupan anak-anak dari keluarga miskin, yang meski dalam kondisi semacam itu, mereka sangat bersemangat belajar. Hal yang membanggakannya adalah ia mampu meluluskan 100% muridnya. Keberhasilan itu bukanlah hal yang mudah. Dengan menambah jam belajar hingga siang agar dapat menyampaikan pelajaran secara mendalam dan detail, serta penyampaian dibuat semenarik mungkin, adalah beberapa strategi yang dilakukannya.

Hanya dua tahun mengabdi di Widoro, Djoko Kemudian pindah ke Sekolah Dasar di Kulon Progo pada 1962-1964. Pada 1964 ia pindah tugas ke daerah Payak, Piyungan, Bantul, sekitar setahun setelah pernikahannya. Niatnya untuk pindah itu sempat menuai kesulitan. Saat ia mengajukan proposal kepindahan ke inspektur pendidikan, ternyata inspektur tersebut menerimanya dengan kurang baik. Padahal telah dijelaskan olehnya bahwa niatan itu muncul karena ia berniat melanjutkan kuliah dan berharap bisa dekat dengan kota Yogyakarta untuk kepentingannya itu. Inspektur tersebut malah berkata bahwa jika alasannya karena sakit, misalnya TBC, mungkin saja bisa diterima. Lebih jauh lagi, inspektur tersebut menantang Djoko untuk memilih salah satu, bersekolah atau bekerja.

Peristiwa itu sangat membekas dalam hati Djoko muda. Ia menjadi berpikir apakah demikian seharusnya sikap seorang pembesar terhadap bawahannya yang justru berniat melanjutkan sekolah. Dalam hati ia berujar untuk tidak akan bersikap seperti itu jika nantinya menjadi “orang besar”. Kejadian itu tidak membuatnya menyerah. Ia tetap mengajukan proposal tersebut, dan akhirnya ia dapat pindah mengajar di Sekolah Dasar di Payak, Piyungan, Bantul.

Selama mengajar di sekolah, ia sekaligus belajar di bangku kuliah. Jurusan sejarah dipilihnya sebab alasan senang. Tiga mata pelajaran yang disukainya semasa sekolah adalah sejarah, sastra Indonesia, dan ilmu pendidikan. Ia sempat dihadapkan atas dua pilihan, sejarah ataukah sastra Indonesia, ketika hendak masuk ke UGM. Namun segera dipilihnya sejarah.

Ia mula-mula masuk di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan selama satu tahun, selanjutnya pindah ke jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Selama menjadi guru-mahasiswa, ia sangat setia mengayunkan sepeda sebagai alat transportasinya ulang-alik menuju sekolah-kampus. Ia berangkat subuh ke Sekolahnya di Wates, segera selepas mengajar melesatkan sepedanya ke Yogyakarta guna mengikuti kuliah. Sore harinya ia kembali lagi ke Wates agar esok paginya dapat menjumpai murid-muridnya yang ceria di sekolah. Enam puluh kilometer pulang-pergi ditempuhnya setiap hari. Demikian juga saat mengajar di Payak, Piyungan. Beristirahat di tengah jalan sambil menikmati semilir angin di pinggir sawah, makan di sebelah irigasi, dimanfaatkannya juga untuk membaca buku. Ia berusaha memanfaatkan waktu dengan cermat di tengah kesibukan belajar-mengajarnya.

Gelar sarjana muda diperolehnya pada tahun 1965, dan dengan ijazah itu ia diangkat menjadi asisten dosen di jurusan tersebut bersamaan dengan Kuntowijoyo. Sementara Suhartono yang dua angkatan sebelum mereka juga bersamaan menjadi asisten di jurusan Sejarah, yang kala itu berkampus di Yudonegaran. Lulus Sarjana pada tahun 1970 Djoko menulis tugas akhirnya dengan judul “Perdagangan Candu di Indonesia pada Abad XIX”, Kuntowijoyo menulis tentang Borjuasi Eropa, dan Suhartono sejarah Indonesia periode Jepang. Tiga orang generasi muda inilah yang selalu “runtang-runtung” dan dikader benar oleh Sartono Kartodirdjo. Bersama dosen-dosen yang lain seperti Ibrahim Alfian, Darsiti, Tjipto, dan Sudharmono, mereka memiliki tradisi diskusi setiap bulan terutama dari buku-buku baru yang dibawa oleh Sartono setiba dari studinya di Belanda tahun 1966.

Ketika pada awal tahun 1970-an berdiri Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan yang diprakarsai oleh Sartono, Djoko ditarik ke lembaga tersebut guna membantunya dalam penelitian. Di lembaga inilah ia diarahkan mendalami sejarah Pedesaan, sejarah Pembangunan, dan sejenisnya. Beberapa nama seangkatannya di lembaga ini adalah Nasikun, Nopirin, dan Suhardjo dari Fakultas Sospol. Mereka ini kemudian diorientasikan meneruskan studinya keluar negeri.

Pengalaman Djoko dalam mengasisteni Sartono semakin intens ketika pada tahun 1972 dilaksanakan Kongres Sejarah. Ia bertugas di bagian reproduksi. Kelanjutan dari itu adalah penulisan buku berjilid Sejarah Nasional Indonesia yang dikoordinatori oleh Sartono. Kembali dalam proses penyusunan buku tersebut, Djoko membantunya. Di sinilah ia belajar bagaimana menyusun program, menyusun paradigma, visi sejarah, dan bagaimana semua desain itu diterapkan dalam penulisan. Demikian juga saat Sartono menulis buku Protest Movement in Rural Java, Djoko diminta untuk membantu mencarikan bahan-bahannya di berbagai perpustakaan.

Studi ke luar negeri

Masuknya Djoko ke dalam jaringan internasional para sejarawan bermula dari sebuah seminar International Association of Historians of Asia (IAHA) pada tahun 1974. Ia menyajikan paper yang kemudian diterbitkan oleh LIPI dengan judul, “Some Notes on the Tiga Daerah Affair: a Local Event in The Early Indonesian Revolution”. Paper ini merupakan hasil risetnya ketika mendampingi Anton Lucas meneliti untuk kepentingan disertasi. Sartono lah yang memintanya mendampingi ketika Anton Lucas meminta saran kepadanya dalam pemilihan tema tentang “Peristiwa Tiga Daerah” itu. Paper itu menarik perhatian Prof. John D. Legge sehingga menawarinya agar mendaftar studi ke Monash, Australia.

Kurun waktu 1977 hingga 1982 Djoko menjalani studi di Monash University untuk S2 sekaligus diteruskan S3. Ia mengambil topik sosial ekonomi dalam sejarah Semarang, tidak terlepas dari perhatiannya ketika berada di lembaga asuhan Sartono, LSPK. Pada periode inilah beberapa staf LSPK meneruskan studinya ke luar negeri dengan beasiswa dari Rockefeller Foundation, yang tentu saja tidak terlepas dari prakarsa Sartono. Di antaranya adalah Moeljarto Tjokrowinoto (Pittsburg), Loekman Soetrisno (Cornell), Kuntowijoyo (Yale), Nasikun (Michigan), Djoko Suryo (Monash), Soegijanto Padmo (ANU), dan Soegihardjo (Paris).

Kontribusi untuk UGM dan dunia keilmuwan

Sekembali dari Australia, Djoko mengabdi kembali di UGM. Sekitar setahun aktif lagi di Jurusan, ia langsung menjabat sebagai Ketua Jurusan Sejarah UGM hingga tahun 1991. Keberadaannya sebagai staf LSPK masih bertahan. Saat itu juga ia menjadi staf ahli di Pusat Antar Universitas (PAU) Studi Sosial. Di lembaga inilah ia bertemu (kembali) dengan beberapa koleganya, seperti Ichlasul Amal, Nasikun, dan Mochtar Masoed. Pada tahun 1984-1994 ia menjadi ketua Divisi studi Pedesaan PAU, bertanggung jawab dalam mengorganisasi latihan penelitian para dosen muda dan penelitian-penelitian yang diselenggarakan di lembaga itu.

Di bawah naungan lembaga PAU itulah, pada tahun 1988 disertasinya di diterbitkan dengan judul Sejarah Sosial Pedesaan Karesidenan Semarang, 1830-1900. Penerjemahannya dilakukan oleh kolega mudanya di Jurusan Sejarah UGM, Andry L Nurtjahjo dan Machmoed Effendhie. Disertasi itu satu dari beberapa disertasi para sejarawan di Jurusan Sejarah Universitas Gadjah Mada dalam bidang sosial(-ekonomi). Selain pendekatan multidimensional, aspek ini memberi ciri khas pada studi sejarah di UGM.

Untuk menyebut beberapa nama mereka yang telah mengembang-tradisikan studi sejarah sosial-ekonomi atau secara umum sejarah agraria adalah dimulai dari Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo (alm), berlanjut dengan Prof. Dr. Djoko Suryo, Prof. Dr. Suhartono, Prof. Dr. Kuntowijoyo (alm), Prof. Dr. Soegijanto Padmo (alm), dan beberapa penerus mudanya, Dr. Harlem Siahaan, Prof. Dr. Bambang Purwanto, Dr. Nur Aini Setyawati, Dr. Sri Margana dan Drs. Machmoed Effendhie, M.Hum.

Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo telah membawa perubahan baru dalam historiografi Indonesiasentris. Tidak hanya mengajukan pendekatan dan perspektif baru, namun tema-tema kajiannya juga dinilai rintisan dalam sejarah kaum tani di Indonesia. Prof. Dr. Djoko Suryo melihat bagaimana pengaruh ekonomi modern dan segenap modus kapital masuk dan mengubah sebuah wilayah (Semarang), penduduk dan kehidupan sosial-ekonominya. Prof. Dr. Kuntowijoyo menunjukkan pentingnya geographic-historical process (perpaduan politik dan ekologi) di atas ranah spesifik agraria Madura. Prof. Dr. Suhartono berkonsentrasi pada hubungan antara struktur penguasaan tanah dalam model tradisional dan apa perubahannya terhadap struktur kekuasaan desa ketika sistem penguasaan tanah model modern diterapkan. Sementara Prof. Dr. Soegijanto Padmo telah menyajikan narasi sejarah tentang dinamika gerakan sosial (kaum tani) dalam merespon kebijakan agraria level lokal. Dalam perkembangannya, status pengetahuan (state of the art) disiplin ilmu sejarah di UGM telah demikian berkembang melalui berbagai tema/aspek, perspektif, dan pendekatan yang berbeda-beda.

Pada tahun 1991 ia mendapat amanat menjadi Dekan Fakultas Sastra UGM. Ia menjabat dalam dua periode hingga tahun 1997. Kesemua wakilnya di dekanat saat itu untuk periode berikutnya juga menjadi dekan. Mereka adalah Prof. Dr. Chamamah Soeratno, Prof. Dr. Sjafri Sairin, dan Prof. Dr. Syamsul Hadi. Prof. Dr. Djoko Suryo memilih stafnya berurutan dari yang muda di bawahnya, hingga yang lebih muda lagi. Dengan pemilihan semacam itu regenerasi yang diharapkannya dapat berjalan baik.

Untuk mendukung dan memperluas perkuliahan, pada periode ketika ia menjadi dekan, dibukalah perkuliahan bahasa Korea pada tahun 1995. Mengingat bahwa Fakultas Sastra sebenarnya telah mempunyai hubungan lama dengan Hankuk University sejak 1966, maka kerja sama membuka program studi Korea relatif tidak mendapat kendala bahkan memperoleh dukungan positif. Tenaga pengajar dari Korea diperbantukan di program studi yang masih baru ini. Selepas menjadi dekan, pada tahun 1998 ia menempati posisi sebagai ketua pada Pusat Studi Korea, UGM, lembaga yang ikut didirikannya pada tahun 1996.

Sejak tahun 2003 Djoko Suryo dipercaya sebagai Ketua Bidang Humaniora Pascasarjana UGM. Ia bertanggung jawab atas penyelenggaraan studi mahasiswa S2-S3 dalam berbagai program yang tercakup dalam bidang humaniora: sejarah, antropologi, arkeologi, lingustik, sastra, filsafat, seni pertunjukan, American Studies.

Di tingkat rektorat ia terpilih menjadi anggota Majelis Wali Amanah (MWA) ketika status kelembagaan UGM ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Periode transisi ini memberi tantangan yang cukup berat bagaimana di satu sisi mempertahankan visi sebagai universitas nasional yang berorientasi kerakyatan dan di sisi lain UGM tumbuh sebagai universitas yang mandiri. Salah satu kontribusi Prof. Dr. Djoko Suryo dalam kelembagaan ini adalah menjadi ketua panitia seminar pelurusan reformasi.

Keterlibatannya di level nasional adalah dalam penyusunan kurikulum pendidikan di Depdiknas, baik yang ada di dalam direktorat pendidikan tinggi/DIKTI untuk kurikulum universitas maupun kurikulum dasar (termasuk untuk mata pelajaran sejarah). Untuk pendidikan dasar hingga SMA ia telah aktif sejak tahun 1980-an hingga 1990-an. Ia misalnya turut bertanggung jawab dalam penyusunan kurikulum pendidikan 1994 untuk mata pelajaran sejarah tingkat SMP dan SMA. Dalam penyempurnaan kurikulum 2004 terkait bidang sejarah pula, ia diminta dan ditunjuk kembali agar terlibat oleh Depdiknas. Beberapa tema/isu dalam mata pelajaran itu tidak henti-hentinya memunculkan kontroversi.

Untuk perguruan tinggi, ia menjadi anggota konsorsium bidang sastra dan filsafat sejak tahun 1988. Kelembagaan ini, yang kemudian namanya berubah menjadi Dewan Disiplin llmu, menangani masalah kurikulum di perguruan tinggi khususnya bidang filsafat dan sejarah. Penyusunan (kembali) buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV yang dilakukan sejak 2003 juga merupakan tanggung jawab yang diembannya. Ia duduk sebagai editor sekaligus penulis.

Gelar kehormatan

Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat menganugerahi gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) kepada Prof. Dr. Djoko Suryo atas jasa dan kontribusinya terhadap Keraton dan Yogyakarta. Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat memberikan nama paringan (pemberian) KRT Suryohadibroto.

Pranala luar

Read other articles:

Об экономическом термине см. Первородный грех (экономика). ХристианствоБиблия Ветхий Завет Новый Завет Евангелие Десять заповедей Нагорная проповедь Апокрифы Бог, Троица Бог Отец Иисус Христос Святой Дух История христианства Апостолы Хронология христианства Ран�...

 

 

WolofWolofParlato in Senegal Gambia Guinea Guinea-Bissau Mali Mauritania LocutoriTotale12,3 milioni (Ethnologue, 2022) ClassificaNon nelle prime 100 (hanno almeno 5,5 milioni di parlanti L1) Altre informazioniTipoSVO TassonomiaFilogenesiLingue niger-kordofaniane Lingue congo-atlantiche  Lingue atlantiche   Lingue atlantiche settentrionali    Lingue senegambiane     Lingue fula-wolof &...

 

 

American film and television writer, director and producer David MirkinMirkin at the 2012 San Diego Comic-ConBorn1956 or 1957 (age 66–67)Philadelphia, Pennsylvania, U.S.Occupation(s)Director, writer, producer, comedianYears active1982–present David Mirkin (born 1956 or 1957)[1] is an American feature film and television director, writer and producer. Mirkin grew up in Philadelphia and intended to become an electrical engineer, but abandoned this caree...

Гарпунная пушка старого образца (дульнозарядная) Гарпу́нная пушка — орудие китобойного промысла. Представляет собой короткоствольную пушку, укреплённую на палубе судна-китобойца, стреляющую гарпуном, который, как правило, имеет в головной части заряд взрывчатого веще�...

 

 

Ikatan Motor IndonesiaOlahragaBalap mobilBalap motorYurisdiksiIndonesiaSingkatanIMIBerdiri27 April 1906; 117 tahun lalu (1906-04-27) (KNIMC)1950; 74 tahun lalu (1950) (IMI)AfiliasiFIAFIMAITKOIKONIKantor pusatGedung Elevated Parking A Unit Parkir Timur GBK, JakartaKetua umumBambang SoesatyoSekretarisAhmad SahroniMenggantikanHet Koningklije Nederlands Indische Motor Club (KNIMC)Situs web resmiimi.id Ikatan Motor Indonesia (IMI) adalah organisasi induk dari olahraga bermotor baik mobil...

 

 

American football player (1924–2005) American football player Glenn DavisDavis on the 1947 West Point yearbookNo. 41Position:HalfbackPersonal informationBorn:(1924-12-26)December 26, 1924Claremont, California, U.S.Died:March 9, 2005(2005-03-09) (aged 80)La Quinta, California, U.S.Height:5 ft 9 in (1.75 m)Weight:175 lb (79 kg)Career informationHigh school:Bonita (La Verne, California)College:Army (1943–1946)[a]NFL draft:1947 / Round: 1 /...

GijjhakutaPuncak Burung NasarPuncak Burung Nasar dari atasTitik tertinggiKoordinat25°00′06.0798″N 85°26′47.3022″E / 25.001688833°N 85.446472833°E / 25.001688833; 85.446472833Koordinat: 25°00′06.0798″N 85°26′47.3022″E / 25.001688833°N 85.446472833°E / 25.001688833; 85.446472833 GeografiGijjhakutaPegununganPerbukitan Rajgir Wikimedia Commons memiliki media mengenai Vulture Peak. Puncak Burung Nasar (Pali: Gijjhakuta, ...

 

 

Main airport serving Paris, France Paris Charles de Gaulle AirportAéroport de Paris-Charles-de-GaulleRoissy AirportAéroport de RoissyIATA: CDGICAO: LFPGWMO: 07157SummaryAirport typePublicOwnerGroupe ADPOperatorParis AéroportServesParis metropolitan areaLocationRoissy-en-France, FranceOpened8 March 1974; 50 years ago (1974-03-08)Hub forAir FranceAir France CargoFedEx ExpressOperating base forAir France HopeasyJetNorse Atlantic AirwaysElevation AMSL119 m / 392...

 

 

County in Tennessee, United States County in TennesseeGiles CountyCountyGiles County courthouse in Pulaski SealLocation within the U.S. state of TennesseeTennessee's location within the U.S.Coordinates: 35°12′N 87°02′W / 35.2°N 87.04°W / 35.2; -87.04Country United StatesState TennesseeFoundedNovember 14, 1809Named forWilliam B. Giles[1]SeatPulaskiLargest cityPulaskiArea • Total611 sq mi (1,580 km2) • Land...

Childbirth in human females under the age of 20 Medical conditionTeenage pregnancyOther namesTeen pregnancy, adolescent pregnancyA US government poster on teen pregnancy. Over 1,100 teenagers, mostly aged 18 or 19,[1] give birth every day in the United States.SpecialtyObstetricsSymptomsPregnancy under the age of 20[2]ComplicationsEclampsiapostpartum infectionpreterm birth[3]PreventionComprehensive sex educationbirth control[4]AbstinenceFrequency23 million per y...

 

 

Israeli political party Zehut זהותFounderMoshe FeiglinFounded2015; 9 years ago (2015)Split fromLikudHeadquartersTel AvivIdeologyRight-libertarianism[1]Economic liberalism[2]Ultranationalism[3][4][5][6]One-state solution[7]Zionism[1]Political positionRight-wing[8] to far-right[9][10]Colours  Light blueKnesset0 / 120Election symbolז‎Websitezehut.org.ilPolitics of I...

 

 

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...

Disambiguazione – Se stai cercando l'opera di Vivaldi, vedi L'Atenaide. Atenaide è un nome proprio di persona italiano femminile[1]. Indice 1 Varianti in altre lingue 2 Origine e diffusione 3 Onomastico 4 Persone 4.1 Varianti 5 Note 6 Bibliografia Varianti in altre lingue Catalano: Atenaida[2] Francese: Athénaïs[3] Greco antico: Αθηναις (Athenais)[3] Polacco: Atenaida Spagnolo: Atenais[4] Origine e diffusione Statua di Pallade Atena davanti...

 

 

Brig in the United States Navy For other ships with the same name, see USS Somers. USS Somers History United States NameUSS Somers Launched16 April 1842 Commissioned12 May 1842 FateSank, 8 December 1846 General characteristics Displacement259 long tons (263 t) Length100 ft (30 m) Beam25 ft (7.6 m) Draft14 ft (4.3 m) PropulsionSail Complement13 officers and 180 men[1] Armament10 × 32 pdr (15 kg) carronades The second USS Somers was a brig i...

 

 

Questa voce o sezione sull'argomento calcio è ritenuta da controllare. Motivo: la metà di questi derby non esistono... Partecipa alla discussione e/o correggi la voce. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Nel corrente utilizzo giornalistico e popolare, si definisce derby una partita di calcio giocata tra due squadre della stessa città o regione. Il termine italiano corrispondente è partita stracittadina o, più comunemente, anche solo stracittadina.[1][2]...

この項目では、コルク抜きの道具について説明しています。コルクスクリューおよびコークスクリューのその他の用法については「コークスクリュー (曖昧さ回避)」をご覧ください。 コルク抜き コルクスクリュー(コークスクリュー、英: corkscrew[1])またはコルク抜き[2]は、主に飲料用の瓶の封をしているコルク栓を抜きとるために用いられる道具[2&...

 

 

State park in Minnesota, US Cascade River State ParkThe Cascade RiverLocation of Cascade River State Park in MinnesotaShow map of MinnesotaCascade River State Park (the United States)Show map of the United StatesLocationCook, Minnesota, United StatesCoordinates47°42′35″N 90°31′20″W / 47.70972°N 90.52222°W / 47.70972; -90.52222Area5,050 acres (20.4 km2)Elevation732 ft (223 m)[1]Established1957Governing bodyMinnesota Department of ...

 

 

Earthquake in western China 2015 Pishan earthquakeUTC time2015-07-03 01:07:47ISC event611459998USGS-ANSSComCatLocal dateJuly 3, 2015Local time09:07Magnitude6.4 MwDepth20.0 km (12.4 mi)Epicenter37°27′32″N 78°09′14″E / 37.459°N 78.154°E / 37.459; 78.154Areas affectedChinaMax. intensityMMI VII (Very strong)Casualties3 dead 71 injured A magnitude 6.4 earthquake struck in Pishan County, Hotan Prefecture, Xinjiang, China 95 km (...

Gilead Sciences, Inc. Тип Публичная компания Листинг на бирже NASDAQ: GILD Основание 1987 Основатели Майкл Риордан Расположение  США: Фостер-сити, Калифорния Ключевые фигуры Дэниэл О’Дэй (председатель совета директоров и CEO)[1] Отрасль Фармацевтическая промышленность Продукция Desc...

 

 

British actor (born 1949) Simon CallowCBECallow in 2009BornSimon Phillip Hugh Callow (1949-06-15) 15 June 1949 (age 75)Streatham, London, EnglandOccupations Actor director author musician singer Years active1973–presentSpouse Sebastian Fox ​(m. 2016)​ Simon Phillip Hugh Callow CBE[1] (born 15 June 1949) is an English actor. Known as a character actor on stage and screen, he has received numerous accolades including an Olivier Award and Screen A...