Pemenang kompetisi Yayasan Morgan
Bendera saat ini dan beberapa alternatif terkenalnya
Selandia Baru memiliki sejarah debat tentang apakah bendera nasional harus diganti. Selama beberapa dekade, rancangan-rancangan alternatif diusulkan dengan berbagai dukungan. Tidak seperti di Australia, debat bendera di Selandia Baru adalah independen dari berbagai debat tentang menjadi sebuah republik.[1][2]
Alasan
Alasan untuk pengubahan
Pendukung pengubahan tersebut menyatakan bahwa:
- Bendera nasional terlalu mirip dengan bendera Australia dan kedua negara tersebut sering disama-samakan.[3] Contohnya, pada 1984 Perdana Menteri Australia Bob Hawke disambut dengan bendera Selandia Baru ketika berkunjung ke Ottawa,[4][5] dan perdana menteri Selandia Baru saat ini John Key duduk di bawah bendera Australia dalam beberapa pertemuan internasional.[6]
- Karena menampilkan Tanda Biru, beberapa orang merasa bahwa bendera tersebut tidak mewakili status Selandia Baru pada saat ini sebagai sebuah negara berdaulat yang independen. Selain itu, bendera tersebut membuat anggapan bahwa Selandia Baru merupakan sebuah koloni atau sub-bagian dari Britania Raya, yang merupakan sebuah anakronistik.[7][8]
- Bendera nasional tersebut menampilkan warisan Inggris secara eksklusif sementara mengabaikan penduduk Māori dan kelompok etnis lainnya di Selandia Baru[9] Beberapa orang menganggapnya sebagai sebuah ke-tidak pantas-an karena Perjanjian Waitangi dan warisan Māori adalah bagian signifikan dari sejarah Selandia Baru, dan karena Selandia Baru adalah sebuah masyarakat multi-etnis dengan demografi yang beragam.[8] Contohnya, sensus 1961 melaporkan bahwa 92% dari jumlah penduduknya memiliki darah Eropa,[10] namun pada sensus 2013 persenan tersebut berubah menjadi 74%; dan menurun menjadi 59.3% di Auckland.[11]
Alasan menentang pengubahan
Penentang pengubahan tersebut menyatakan bahwa:
- Union Jack dalam bendera tersebut mewakili hubungan saat ini dan masa lampau Selandia Baru yang kuat dengan Britania Raya[12] dan sejarahnya sebagai bagian dari Kekaisaran Inggris. dan Salib Selatan mewakili letaknya yang berada di Pasifik Selatan.[8][13]
- Pengusulannya terlalu berfokus pada rancangan Māori dan Pasifik ketika kebanyakan institusi politik, latar belakang linguistik, budaya, warisan di Selandia Baru berasal dari Inggris.[14]
- Generasi-generasi Selandia Baru telah bertarung dan menumpahkan darah dibawah bendera tersebut pada beberapa pertempuran.[4] Pengubahan bendera tersebut dianggap merupakan pengabaian usaha-usaha dan jasa-jasa mereka. Perlu dicatat bahwa Bendera Selandia Baru pertama kali dikibarkan dalam pertempuran dari HMS Achilles pada saat Pertempuran Lempeng Sungai pada 1939.[15] Namun, bendera-bendera Selandia Baru yang dikibarkan pada masa Perang Dunia I, seperti bendera Quinn milik Selandia Baru pada masa lampau, dikibarkan pada masa kampanye Gallipoli.[16] Rhys Jones, mantan ketua Pasukan Pertahanan Selandia Baru, menyatakan bahwa bendera tersebut siap diubah pada sejarah Selandia Baru, dan warisan dari kampanye Gallipoli adalah perwakilan dari identitas independen dari negara tersebut.[17]
Sejarah debat
Perang Dunia II
Pada Perang Dunia II, Perdana Menteri Peter Fraser memberikan usulan untuk memasukkan sebuah lambang Māori pada bendera tersebut. Ia mengangkat usulan tersebut sampai setelah perang tersebut, namun usulan tersebut tidak pernah diangkat kembali.[18]
1970an
Debat tentang mempertahankan atau mengubah Bendera Selandia Baru dimulai sebelum Mei 1973, ketika usulan pengubahan bendera tersebut disepakati oleh Partai Buruh di konferensi nasional mereka.[19] Pada November 1979, Menteri Urusan Dalam Negeri, Allan Highet, berkata bahwa rancangan bendera tersebut harus diubah, dan meminta seorang artis untuk merancang sebuah bendera baru dengan sebuah pakis perak yang sedang melayang. Usulan tersebut mendapatkan usulan yang sedikit.[20]
1980an
Pada 1988, Menteri Urusan Luar Negeri Russell Marshall membuat sebuah panggilan untuk pengubahan bendera, yang juga memiliki efek yang sedikit.[4]
Majalah New Zealand Listener mengadakan kontes perancangan bendera pada 1989, yang mempertontonkan sekitar 600 entri. Tujuh entri diantaranya menjadi semi-finalis, yang meliputi bendera nasional tersebut dan Bendera Persukuan Serikat, bendera nasional tersebut menang dengan jumlah suara minoritas sejumlah 45.6%.[4]
1990an
Pada Februari 1992, mantan Menteri Urusan Māori, Matiu Rata, meminta pengubahan bendera "untuk membangun kembali identitas nasional kami".
Pada 1998, Perdana Menteri Jenny Shipley menyetujui permintaan Menteri Urusan Kebudayaan Marie Hasler untuk pengubahan bendera tersebut. Shipley, bersama dengan Badan Pariwisata Selandia Baru, mendukung bendera pakis perak, dengan menggunakan sebuah pakis perak putih pada latar belakang hitam, bersama dengan garis-garis bendera daun mapel Kanada.[12]
Kedua peristiwa tersebut datang dengan pertentangan dari Asosiasi Pengembalian Pelayanan.
Referensi
Pranala luar
- Netral
- Untuk pengubahan
- Perlawanan terhadap mengubahan
Templat:Bendera Selandia Baru
Templat:Pemilihan Selandia Baru