Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari List of emperors of the Han dynasty di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Infanteri (depan) dan kavaleri (belakang) tembikar miniatur Han Barat; pada tahun 1990, saat kompleks makam Kaisar Jing dari Han (memerintah 157 – 141 SM) dan istrinya Permaisuri Wang Zhi (w. 126 SM) diekskavasi di utara Yangling, lebih dari 40,000 figur tembikar miniatur diangkat. Semuanya berukuran sepertiga ukuran manusia, lebih kecil ketimbang 8,000 prajurit ukuran manusia yang hampir sepenuhnya dari Tentara Terakota yang dikubur bersama dengan Kaisar Pertama Qin. Figurin miniatur yang lebih kecil, rata-rata setinggi 60 sentimeter (24 inci), juga ditemukan di berbagai makam kerajaan Han dimana mereka ditempatkan untuk menjaga almarhum dari makam tersebut pada kehidupan setelah kematian mereka.[1]
Dinasti Han didirikan oleh pemimpin pemberontak petani (Liu Bang), yang secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Gao (memerintah 202 –195 SM) atau Gaodi. Kaisar paling paling lama menjabat dari dinasti tersebut adalah Kaisar Wu (memerintah 141–87 SM), atau Wudi, yang memerintah selama 54 tahun. Dinasti tersebut secara singkat diinterupsi oleh dinasti Xin dari bekas pemangku rajaWang Mang, namun ia dilengserkan pada tahun 23 Masehi dan dinasti Han didirikan kembali oleh Liu Xiu, yang secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Guangwu (memerintah 25–57 M), atau Guangwu Di.[2] Kaisar Han terakhir, Kaisar Xian (memerintah 189–220 M), merupakan seorang penguasa boneka dari Kanselir Cao Cao (155–220 M), yang mendominasi istana dan menjadi Raja Wei.[3] Pada 220 M, putra Cao, Pi, merampas takhtanya sebagai Kaisar Wen dari Wei (memerintah 220–226 M) dan mengakhiri dinasti Han.
Sebuah pegangan perunggu (dengan pigmen merah) dalam bentuk kepala naga, dibuat pada zaman Han Timur; tergantung pada keadaan, naga dapat menjadi simbol keadaan baik tau buruk bagi para kaisar Han.[7]
Di Tiongkok kuno, para penguasa dinasti Shang (s. 1600 – s. 1050 SM) dan Zhou (s. 1050 – 256 SM) disebut sebagai raja (王 wang).[8] Pada masa dinasti Zhou, mereka juga disebut sebagai Putra Surgawi (天子 Tianzi).[8] Pada 221 SM, Raja Qin, Ying Zheng, merebut dan menyatukan seluruh Negara-negara Berperang di Tiongkok kuno. Untuk mengangkat dirinya sendiri menjadi raja Shang dan Zhou, ia menerima gelar kaisar baru (皇帝 huangdi) dan dikenal dengan sebutan Kaisar Pertama Qin (Qin Shi Huang). Gelar baru kaisar tersebut dibuat dengan memadukan gelar-gelar dari Tiga Raja (Sanhuang) dan Lima Kaisar (Wudi) dari mitologi Tionghoa.[9] Gelar tersebut dipakai oleh setiap penguasa penerus Tiongkok sampai kejatuhan dinasti Qing pada tahun 1911.[10]
Nama anumerta, kuil dan era
Dari dinasti Shang sampai dinasti Sui (581–618 SM). Para penguasa Tiongkok (baik raja maupun kaisar) disebut dengan nama anumerta mereka dalam berbagai catatan dan teks sejarah.[10] Nama-nama kuil, yang mula-mula dipakai pada masa pemerintahan Kaisar Jing dari Han (memerintah 157–141 SM), secara khusus dipakai dalam catatan-catatan dan teks-teks sejarah pada masa berikutnya ketika merujuk kepada para kaisar yang memerintah pada zaman dinasti-dinasti Tang (618–907 M), Song (960–1279 M), dan Yuan (1271–1368 M).[10] Pada masa dinasti Ming (1368–1644 M) dan Qing (1644–1911 M), sebuah nama era tunggal dipakai untuk setiap masa pemerintahan kaisar dan menjadi cara untuk menyebut para kaisar Ming dan Qing dalam teks-teks sejarah.[11]
Pemakaian nama era resmi diadopsi pada masa pemerintahan Kaisar Wu dari Han (memerintah 141–87 SM), sehingga asal muasalnya dapat ditelaah lebih lanjut. Metode tertua dari tahun-tahun pencatatan—yang telah ada sejak zaman Shang—menjadikan tahun pertama dari masa pemerintahan seorang penguasa sebagai tahun satu.[12] Saat seorang kaisar wafat, tahun pertama dari masa pemerintahan baru akan dimulai.[13] Sistem ini diubah pada abad ke-4 SM saat tahun pertama masa pemerintahan baru tak dimulai sampai hari pertama Tahun Baru Imlek setelah seorang penguasa wafat.[14] Saat Adipati Huiwen dari Qin memegang gelar raja pada 324 SM, ia mengubah menghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke tahun pertama.[14] Untuk kalender yang baru diadopsi pada 163 SM, Kaisar Wen dari Han (memerintah 180–157 SM) juga merancang penghitungan tahun dari masa pemerintahannya kembali ke permulaan.[15]
Sejak angka enam dianggap angka keberuntungan, para Kaisar Han, Jing dan Wu mengubah penghitungan tahun masa pemerintahan mereka kembali ke permulaan setiap enam tahun.[15] Sejak setiap periode enam tahun secara siksesif ditandai sebagai yuannian (元年), eryuan (二元), sanyuan (三元), dan seterusnya, sistem tersebut dianggap terlalu rancu saat masa tersebut mencapai periode kelima wuyuan sannian (五元三年) pada 114 SM.[16] Pada tahun tersebut, pihak pemerintah menyarankan agar pemerintah Han secara retrospektif mengganti setiap "permulaan" dengan karakter-karakter baru, sebuah reformasi yang Kaisar Wu terima pada 110 SM.[17] Sejak Kaisar Wu menampilkan pemujaan keagamaan feng (封) di Gunung Taishan, ia menamakan era baru yuanfeng (元封). Peristiwa tersebut dianggap sebagai pendirian nama-nama era resmi dalam sejarah Tiongkok.[18] Kaisar Wu mengubah nama era lebih dari sekali saat ia mendirikan kalender 'Permulaan Besar' (太初 Taichu) pada 104 SM.[19] Dari titik ini sampai akhir Han Barat, pemerintahan mendirikan nama era baru setiap empat tahun masa pemerintahan kaisar. Pada zaman Han Timur, tak ada set interval untuk pendirian nama era baru, yang sering kali diperkenalkan untuk alasan politik dan menselebrasikan peristiwa-peristiwa menonjol.[19]
Wali raja dan janda permaisuri
Cerita Jin Midi. Kuil-kuil Wu Liang, Jiaxiang, provinsi Shandong, Tiongkok, abad ke-2 Masehi; sebuah tinta disematkan pada sebuah relief yang diukir batu dari Han Timur
Berkali-kali, khususnya saat kaisar bayi menempati takhta, seorang wali raja, sering kali janda permaisuri atau salah satu kerabat laki-lakinya, akan memegang tugas-tugas kaisar sampai kaisar tersebut mencapai usia mayoritasnya. Terkadang, faksi janda permaisuri—klan permaisuri—dilengserkan dalam sebuah kudeta. Contohnya, Permaisuri Lü Zhi (w. 180 SM) menjadi penguasa de facto dari pemerintahan pada masa jabatan kaisar cilik Qianshao (memerintah 188–184 SM) dan Houshao (memerintah 184–180 SM).[20] Faksinya dilengserkan saat Gangguan Klan Lü pada 180 SM dan Liu Heng diangkat menjadi kaisar (secara anumerta dikenal sebagai Kaisar Wen).[21] Sebelum Kaisar Wu wafat pada 87 SM, ia telah membagikan kekuasaan pemerintahan sebagai wali raja atas penerusnya Kaisar Zhao dari Han (memerintah 87–74 SM) kepada Huo Guang (w. 68 SM), Jin Midi (w. 86 SM), dan Shangguan Jie (上官桀)(w. 80 SM). Huo Guang dan Shangguan Jie sama-sama adalah kakek dari Permaisuri Shangguan (w. 37 SM), istri Kaisar Zhao, sementara Jin Midi yang beretnis Xiongnu merupakan mantan budak yang telah bekerja dalam kestabilan kekaisaran. Setelah Jin wafat dan Shangguan dieksekusi atas tuduhan pengkhianatan, Huo Guang menjadi wali raja pemerintahan tunggal. Setelah kematiannya, faksi keluarga Huo dilengserkan oleh Kaisar Xuan dari Han (memerintah 74–49 SM), yang melakukannya karena Huo Guang meracuni istrinya Permaisuri Xu Pingjun (w. 71 SM) agar ia dapat menikahi putri Huo Permaisuri Huo Chengjun (w. 54 SM).[22]
Karena wali raja dan janda permaisuri tak resmi dihitung sebagai kaisar dinasti Han, mereka dikecualikan dari daftar kaisar di bawah ini.
1 — Ruzi adalah pangeran, ketimbang kaisar Han. Secara resmi, takhta kaisar Han lowong pada 6 M sampai 9 M.
Catatan
^Tahun-tahun kalender lunisolar Tionghoa tak selalu selaras dengan tahun yang diberikan dalam kolom untuk nama era. Beberapa tahun yang diberikan dalam tabel juga masuk ke dua periode pemerintahan karena beberapa nama era diadopsi sebelum permulaan tahun berikutnya.
^Pengucapan Latin, karakter Tionghoa, dan rangkaian tanggal berasal dari Paludan (1998), 28 and Loewe (2000), 253–258.
^Hinsch,Bret. Passions of The Cut Sleeve: The Male Homosexual Tradition in China. edited by Sheila Levine, U of California P,1992, EBSCOhost, search.ebscohost.com.fetch.mhsl.uab.edu/login.aspx?direct=true&db=nlebk&AN=10029&site=ehost-live&ebv=EB&ppid=pp_35. pp. 35-36.
According to Hinsch's sources, and contrary to what Paludan writes (1998), Gaozu's reign did not begin until 206, the date that marks the beginning of the Western Han Dynasty. See Hinsch's bibliography and notes for further information on historical dates.
^Bo Yang (1977), 495. While traditional sources do not give a exact date when the Yuanshi era was announced, it was implied that the first year of Yuanshi did not start until the first month of the lunar calendar — ergo, in 1 AD. See, e.g., Ban Gu, Buku Han, vol. 12.
Beck, Mansvelt. (1986). "The Fall of Han," in The Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, 317-376. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN0-521-24327-0.
Bielenstein, Hans. (1980). The Bureaucracy of Han Times. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN0-521-22510-8.
Bo Yang (1977). Timeline of Chinese History (中國歷史年表). Taipei: Sing-Kuang Book Company Ltd.
Ch'ü, T'ung-tsu. (1972). Han Dynasty China: Volume 1: Han Social Structure. Edited by Jack L. Dull. Seattle and London: University of Washington Press. ISBN0-295-95068-4.
de Crespigny, Rafe. (2007). A Biographical Dictionary of Later Han to the Three Kingdoms (23–220 AD). Leiden: Koninklijke Brill. ISBN90-04-15605-4.
Hansen, Valerie. (2000). The Open Empire: A History of China to 1600. New York & London: W.W. Norton & Company. ISBN0-393-97374-3.
Huang, Ray. (1988). China: A Macro History. Armonk & London: M.E. Sharpe Inc., an East Gate Book. ISBN0-87332-452-8.
Hucker, Charles O. (1975). China's Imperial Past: An Introduction to Chinese History and Culture. Stanford: Stanford University Press. ISBN0-8047-0887-8.
Hymes, Robert (2000), Columbia Chronologies of Asian History and Culture, Columbia University Press, ISBN978-0-231-11004-4.
Loewe, Michael. (1986). "The Former Han Dynasty," in The Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, 103–222. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN0-521-24327-0.
Loewe, Michael. (2000). A Biographical Dictionary of the Qin, Former Han, and Xin Periods (221 BC - AD 24). Leiden, Boston, Koln: Koninklijke Brill NV. ISBN90-04-10364-3.
Paludan, Ann. (1998). Chronicle of the Chinese Emperors: the Reign-by-Reign Record of the Rulers of Imperial China. London: Thames & Hudson Ltd. ISBN0-500-05090-2.
Sato, Masayuki. "Comparative Ideas of Chronology" History and Theory, Vol. 30, No. 3 (Oct., 1991), pp. 275–301.
Torday, Laszlo. (1997). Mounted Archers: The Beginnings of Central Asian History. Durham: The Durham Academic Press. ISBN1-900838-03-6.
Twitchett, Denis and Michael Loewe. (1986). "Han Emperors" in Cambridge History of China: Volume I: the Ch'in and Han Empires, 221 B.C. – A.D. 220, xxxix-xli. Edited by Denis Twitchett and Michael Loewe. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN0-521-24327-0.
de Visser, M.W. (2003). Dragon in China and Japan. Whitefish: Kessinger Publishing. ISBN0-7661-5839-X.
Wang, Yu-ch'uan. "An Outline of the Central Government of the Former Han Dynasty," Harvard Journal of Asiatic Studies, Vol. 12, No. 1/2 (Jun., 1949): pp. 134–187.
Wilkinson, Endymion. (1998). Chinese History: A Manual. Cambridge and London: Harvard University Asia Center of the Harvard University Press. ISBN0-674-12378-6.
Dalam panduan ini, kami akan membagikan cara menghentikan proses di cPanel melalui cron job. Langkah ini bisa Anda lakukan, jika ada kendala CPU atau memory limit, saat proses di hosting Anda sedang tinggi.Anda mungkin sering mengalami komputer atau laptop tiba-tiba hang, tidak memberikan respon apapun, karena banyak sekali aplikasi yang berjalan. Karena frustrasi, Anda mungkin akhirnya melakukan pematian paksa dengan menekan dan menahan tombol daya, lalu menyalakannya kembali.Banyaknya aplikasi…
RPL adalah pengakuan atas Hasil Belajar yang diperoleh seseorang dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.Program RPL ini telah disesuaikan dengan Permenristekdikti No. 26 Tahun 2016. Yang menjelaskan bahwa pedoman RPL sangat jelas dan mengacu pada landasan hukum Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Sehingga RPL penting untuk kelangsungan pendidik…
Amerika Serikat (AS) dihadapkan pada ancaman gagal bayar utang sebesar USD 31,45 triliun atau setara Rp. 462.000 triliun, per Maret 2023. Total utang ini menempatkan Amerika sebagai negara pertama dengan utang terbanyak di dunia.Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen kembali mengingatkan jika Amerika Serikat tidak menaikkan plafon utang bisa berdampak pada perekonomian AS.Jika AS tidak menaikkan pagu utang, pemerintah AS berpotensi tidak mampu membayar upah, kesejahteraan, dan pembay…
Meta CEO and Facebook founder, Mark Zuckerberg won a gold medal in his first ever jiu jitsu tournament. Apart
from the gold medal, the man who is familiarly called Zuck also brought
home a silver medal for his jiu jitsu team, the Guerrilla Jiu Jitsu
Team. This achievement was conveyed by Zuckerberg in his latest Instagram post via the official account with the @zuck logo. Through
his post, the Meta boss also shared several photos showing his actions
in the jiu jitsu tournament which was hel…
Users generally translate English documents into Indonesian using the help of Google Translate or Google Translate. But now, users can translate documents in Word without using Google Translate. Microsoft Word has an option that allows users to translate documents directly from Word. Compiled from various sources, here are three ways to translate text from English to Indonesian in Word:
1. How to translate part of the text in WordIf
the user wants to translate text or a specific part o…
Determining the right marketing strategy is one of the keys to the success of a business. Starting with knowing the target market to be addressed. What is meant by target market? The target market is the group of people who will sell your product. Generally, the target market will have the same characteristics both in terms of habits, demographics, and others. By
knowing the target market, the marketing strategy becomes more
effective and efficient, as well as saving costs because the promotio…
Honey is one of the most durable food ingredients and can last a long time if stored properly. It is so durable that even honey is said to have no expiration date. Is that true? According
to Professor of the Department of Animal Husbandry Production and
Technology, Faculty of Animal Husbandry, Bogor Agricultural University
(IPB), Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS., especially pure honey does not have an expiration date. It's just that if it is stored for too long the quality will decrease, s…
Currently, almost all websites are advised to use the HTTPS protocol. So,
if you want to switch to HTTPS but are still unsure, we will help
explain everything, from the differences between HTTP and HTTPS in terms
of security, performance, to benefits for SEO. Apart
from that, we will also explain how HTTP vs HTTPS protocols transmit
data over the internet and the important role of SSL certificates, as
well as the advantages and disadvantages of each of these protocols.
Difference …
If you want to experience a more pleasant screen visual experience, you should choose a device that offers an OLED panel. OLED panels have a myriad of advantages, such as higher power efficiency, a wider color range, and unmatched contrast ratios. Find sales of phones with Super AMOLED screens here. OLED screens also have several choices, namely AMOLED, Super AMOLED, Dynamic AMOLED, and also LTPO AMOLED. So, each type of OLED panel has unique and diverse characteristics. Here are the different t…
How does it feel to run injured but end up in a crocodile's mouth?A terrible tragedy occurred about 78 years ago. The tragedy was the massacre of Japanese soldiers on Ramree Island by a giant reptile weighing hundreds of kilograms.The massacre was the deadliest crocodile attack on humans recorded in the Guinness Book of World Records.1945 was the year the Japanese imperial invasion of Asia ended. The Japanese army was attacked by the Allied forces in full force.Ramree Island is located on the So…