"Ceterum censeo Carthaginem esse delendam" atau "Ceterum autem censeo Carthaginem esse delendam" (Indonesia: "Selain itu, menurut hemat saya, Kartago harus dihancurkan"), yang sering kali disingkat menjadi "Ceterum censeo", "Carthago delenda est", atau "Delenda est Carthago" (Indonesia: "Kartago harus dihancurkan") adalah frasa Latin yang populer di Republik Romawi pada abad ke-2 SM selama akhir Perang Punik melawan Kartago. Istilah ini digunakan oleh pihak yang ingin agar ancaman dari musuh lama Romawi, Kartago, dibinasakan karena Kartago sebelumnya telah dikalahkan dua kali dan biasanya bangkit kembali dengan cepat dan kemudian berperang lagi melawan Romawi. Orang yang dikenal sering menggunakan frase ini adalah senator Romawi Marcus Porcius Cato (234-149 SM).