Carbatina adalah sejenis alas kaki yang dipakai di Yunani kuno, Italia, dan Timur Tengah. Itu terdiri dari sepotong kulit yang dijahit membentuk telapak kaki dan diikat dengan tali di bagian atas. Ini biasanya dikenakan oleh petani pada saat bertelanjang kaki dan dianggap sebagai tanda kemiskinan. Di antara orang Romawi, ini dianggap tidak lagi pantas digunakan pada abad ke-3.
Etimologi
Istilah Latincarbatina (jamak: carbatinae) berasal dari bahasa Yunani kuno karbatine, yang berarti "sepatu pedesaan", dan digunakan dalam tulisan-tulisan Aristoteles dan Lucian.[1] Itu mungkin berasal dari κἁρφω yang berarti "terbuat dari kulit kering". Istilah yang sama juga digunakan oleh Aristoteles untuk merujuk pada penutup yang diletakkan di kaki unta untuk mencegah luka dan oleh Philo Romawi untuk struktur tertutup kulit yang digunakan oleh tentara untuk perlindungan saat mengepung benteng.[2]
Deskripsi dan penggunaan
Carbatina dipotong dari sepotong kulit sapi yang dilipat di atas telapak kaki dan diikat di atas kaki dengan tali kulit. Jahitan yang dijahit pada kulit di bagian tumit membantu membentuk karbatina menjadi bentuk sepatu. Kulit biasanya diperpanjang sampai tepat di bawah pergelangan kaki tetapi dalam beberapa contoh meluas di atas titik ini.[3] Meski biasanya hanya dijahit di bagian tumit, beberapa contoh diketahui telah diperkuat dengan jahitan di bagian jari kaki.[4] Bentuknya mirip dengan sepatu balet atau mokasin modern.[4][5] Bentuknya biasanya cukup sederhana; satu contoh dihiasi dengan kerawang diketahui dari penggalian di Praetorium Agrippinae di Belanda modern.[6] Carbatina dikenakan dengan menginjak kulit, menariknya ke atas sisi kaki dan mengikat tali bersama-sama untuk mengamankannya.[7]
Carbatina umumnya dipakai oleh masyarakat kuno di Italia, Yunani, dan Timur Tengah. Di Italia mereka umum di kalangan petani.[8] Mereka adalah alas kaki murah dan dikenakan oleh kelas bawah pada saat itu dan menjadi tanda publik dari kemiskinan ekstrim untuk tampil tanpa alas kaki.[5] Mereka digunakan sebagai penutup kaki darurat oleh anggota unit tentara bayaran Sepuluh Ribu Yunani.[2]
Carbatina adalah salah satu sepatu paling awal yang diketahui dipakai oleh orang Romawi. Mereka dikembangkan lebih lanjut menjadi calcei, sepatu kulit lembut dengan sisi kokoh yang dikenakan oleh orang Romawi yang lebih kaya dengan toga.[5] Pemakaian carbatina oleh orang Romawi diperkirakan sudah ketinggalan zaman pada abad ke-3 M, digantikan oleh sepatu dengan paku di solnya.[9]