Candide adalah sebuah novel satir yang ditulis oleh filsuf Voltaire.[1] Novel ini diterbitkan pertama kali pada 1759 di Jenewa, Swiss.[1] Namun sebelum menyerahkan naskahnya untuk dicetak di Jenewa, Voltaire telah sebelumnya mengirimkan naskah (dengan versi yang berbeda) kepada John Nourse, seorang penerbit di London dan kemungkinan Voltaire juga mengirimkan naskahnya kepada penerbit lain.[1] Karena itu hanya dalam waktu beberapa minggu setelah novelnya terbit di Jenewa, edisi lainnya juga diterbitkan di Paris, London dan Amsterdam.[1] Dalam tahun yang sama, setidaknya tujuh belas edisi bahasa Prancis dari novel Candide.[1]
Novel ini bercerita tentang seorang anak muda dari Westphalia bernama Candide dan kisahnya bepergian ke banyak tempat untuk menyelamatkan kekasihnya, Cunegonde.[2] Candide merupakan seorang yang sangat optimis meskipun dalam perjalanannya ia selalu menghadapi bencana dan musibah.[2] Sifat optimistiknya itu didapat dari Pangloss yang adalah mentornya.[2]
Melalui novel ini, Voltaire ingin menyatakan ketidaksetujuannya dengan filosofi yang dianut oleh Gottfried Leibniz dan Alexander Pope.[2] Leibniz berpendapat bahwa dunia yang diciptakan oleh Tuhan adalah dunia yang terbaik yang mungkin ada dengan aturan dan alasan yang sempurna.[2] Alexander Pope pun berpendapat sama, ia menyatakan dalam esainya bahwa manusia merupakan bagian dari rancangan Tuhan yang besar dan rasional.[2] Dalam novel ini, bencana dan musibah yang dialami Candide secara bertubi-tubi membuatnya tidak percaya lagi bahwa dunia merupakan dunia yang terbaik.[2] Secara tidak langsung Voltaire menyatakan bahwa dunia merupakan sebuah distopia dan meskipun ia percaya Tuhan menciptakan dunia namun ia berpendapat bahwa kekejaman manusia telah membuat dunia ini menjadi tidak sempurna.[2]
Referensi