Budaya abad ke-19 Jerman


Budaya abad ke-19 Jerman adalah kultur atau budaya terkenal di Jerman pada abad ke-19.

Fingerhakeln

Setiap musim panas Bavaria menggelar kejuaraan gulat jari tengah. Permainan ini dulunya hanya dimainkan oleh orang-orang dari Pegunungan Alpen, yaitu Bavaria dan Austria. Namun kini setiap pria dari setiap penjuru Jerman berbondong-bondong untuk mengikuti kompetisi gulat unik di Bavaria. Para peserta yang ikut kompetisi harus menggunakan pakaian khas Bavaria, yaitu Lederhosen. Gulat jari tengah ini disebut dengan Fingerhakeln. Sama seperti adu panco, peraturan Fingerhakeln mengharuskan dua pria berhadapan, jari tengah mereka berada di atas meja setinggi 79 cm, lebar 74 cm, dan panjang 109 cm. Jari tengah mengait pada sebuah tali berbentuk cincin. Setelah wasit memberi tanda, kedua kompetitor akan mulai saling tarik, pemenangnya adalah yang dapat menarik lawan hingga melintasi meja.[1] Mereka hanya boleh menggunakan satu jari tengah saja. Menjelang pertandingan para peserta umumnya sibuk mempersiapkan jari-jemari, beberapa diantaranya ada yang meremas-remas bola tenis dan ada pula yang melakukan push-up dengan hanya menggunakan jari tengah. Awalnya Fingerhakeln adalah cara untuk menyelesaikan persengketaan. Jika dua petani jatuh hati pada satu gadis yang sama, mereka akan melakukan Fingerhakeln untuk memutuskan siapa pria yang lebih layak untuk gadis tersebut. Tradisi tersebut kini menjadi kompetisi adu ketangkasan khusus pria yang mampu menarik lebih dari 400 penonton.

Fingerhakeln Abad ke-19

Tempat Kompetisi

Fingerhakeln digelar secara bergiliran di kota-kota Bavaria. Agar tak ketinggalan momen tersebut sebaiknya Anda mengunjungi laman event calendar saat merencanakan liburan, khususnya pada musim panas. Selama di Bavaria Anda dapat memilih hotel Treff Munchen City Center Hotel, Altstadthotel Guesthouse die Galerie, Weinnresidenz Sonnleitner, atau Hotel Arvena Kongress sebagai tempat menginap. Destinasi menarik lainnya Würzburg, Rothenburg odT, dan menonton pementasan wayang di Augsburg.[1]

Fasching

Fasching disebut juga dengan Karneval sebuah perayaan penting bagi umat Katolik di Jerman. Selama perayaan seluruh daerah di Jerman penuh oleh warganya yang berparade menggunakan kostum-kostum unik hingga menyeramkan. Selain parade terdapat pula tradisi-tradisi unik lainnya.[2]

Selama 40 hari (tanpa menghitung hari Minggu) sebelum paskah, umat Katolik di dunia mengenal yang namanya Ash Wednesday. Rabu Abu adalah hari pertama dari 40 hari umat Katolik berpuasa sebelum paskah. Umat Katolik di beberapa negara, seperti Jerman, mengadakan sebuah pesta sebelum memasuki bulan puasa atau hingga hari Selasa sebelum Ash Wednesday. Di Jerman perayaan tersebut disebut Fasching atau Karneval. Fasching ini dimulai dengan tradisi yang disebut Weiberfastnacht, yaitu ketika para wanita memenuhi alun-alun kota. Mereka diperbolehkan mencium setiap pria manapun yang lewat, dengan catatan wanita tersebut harus memotong dasi si pria terlebih dahulu. Weiberfastnacht biasanya diadakan pada hari Kamis sebelum Rabu Abu, pada akhir tradisi tersebut biasanya diadakan karnaval dimana orang-orang pergi ke bar untuk minum-minum dengan menggunakan beragam kostum.[3] Setelah Weiberfastnacht, pada hari Senin sebelum Rabu Abu disebut dengan Rosenmontag. Tradisi Rosenmontag ditandai dengan parade karnaval besar-besaran, warga turun ke jalan menggunakan kostum dan membagikan permen, cokelat, atau mainan kepada para pengunjung. Dari balik topeng yang dikenakan mereka akan mengumpat atau mengejek orang lain, kebanyakan yang jadi bahan ejekan adalah para public figure seperti politikus. Pada Selasa malam dilakukan pembakaran dan penguburan Nubbel. Nubbel adalah sebuah boneka seukuran manusia yang terbuat dari jerami, simbol dari segala dosa yang dilakukan sepanjang perayaan Fasching. Setelah Nubbel dibakar, warga akan kembali berpesta hingga Rabu tiba. Mereka juga akan memilih pangeran dan putri Fasching. Tradisi pada hari terakhir sebelum Rabu Abu tersebut disebut dengan Fastnachtsdienstag.

Acara

Fasching selalu dirayakan setiap tahun di Jerman, pada tanggal yang berbeda tergantung jatuhnya hari Paskah. Saat Karnaval berlangsung Anda dapat mencicipi Krapfen atau Berliner pfannkuchen yang menjadi kuliner khas perayaan tersebut. Perayaan Fasching terbaik dan paling tradisional dapat disaksikan di kota Köln (Cologne), Düsseldorf, Aachen, Mainz, dan Münster. Untuk mencapai kota-kota tersebut dapat menggunakan pesawat, jika ingin hemat dapat menggunakan kereta Regional atau Intercity. Selama mengikuti Karneval Anda dapat beristirahat di Alpha Hotel, Intercity Hotel Düsseldorf, Campus Boardinghouse Hotel, atau Hotel Moguntia Mainz. Destinasi wisata menarik lainnya adalah Würzburger Residenz, Karnaval Budaya Berlin, dan Wattolümpiade.[4]

Wave Gottix Treffen

Wave Gotik Treffen (WGT) sebuah festival unik tahunan yang menyelenggarakan pentas musik, film, seni, budaya, dan sastra gotik. Sebanyak 150 band dan seniman dari beragam aliran gotik seperti Gothic Rock, Noise, Darkwave, Neoclassical, Experimental, Medieval Music, Deathrock, dan Punk hadir di acara ini. Sekitar 20.000 pengunjung dan fans aliran gotik berdatangan setiap tahunnya dengan berpakaian serba hitam dan berdandan ala gotik. Kehadiran mereka di Festival dark culture ini selama 4 hari mengubah kota Leipzig menjadi lautan hitam. Pihak penyelenggara tak lupa menyediakan tenda-tenda suvenir dan workshop kerajinan khas abad pertengahan, serta menyelenggarakan pameran Renaissance, Viking dan Pagan market, event Gothic Romance, sesi tanda tangan artis, hingga acara clubbing lengkap dengan DJ-DJ ternama. WGT Leipzig ini termasuk salah satu festival gotik terbesar di dunia. Awalnya festival ini diselenggarakan pada tahun 1987 di Postdam, tetapi pemerintah Jerman Timur melarang acara ini sehingga hanya sedikit pengunjung yang datang. Setelah reunifikasi Jerman WGT kembali diselenggarakan pertama kalinya tahun 1992 di Eiskeller club Leipzig, sejak saat itu jumlah pengunjung terus meningkat. Dari tahun ke tahun tanggal penyelenggaraan Festival Gotik Leipzig ini selalu berubah-ubah, disesuaikan dengan jatuhnya hari Whitsun. Biasanya pada saat musim semi bulan Mei dan awal musim panas di bulan Juni. Tiket dijual seharga € 81,00 untuk semua event (pentas musik, pemutaran film, pameran budaya, dan sastra) selama 4 hari, dan dapat dipesan melalui situs resmi WGT.[5]

Untuk mencapai Leipzig Anda bisa menggunakan pesawat karena Leipzig mempunyai dua bandara, yaitu Leipzig-Halle dan Leipzig Altenburg. Jika Anda berangkat dari kota Jerman lainnya, dapat menggunakan kereta Regional Bahn atau Intercity Express. Selama di Leipzig Anda dapat menginap di Hotel Fuerstenhof, Holiday Inn Garden Court Leipzig City Center, atau Lindner Leipzig Hotel. Destinasi wisata menarik lainnya yang patut dikunjungi antara lain Bach Festival, Festival Kultur Berlin, dan Romantic Road.[6]

Wattolümpiade

Budaya Olahraga ini dimana medianya adalah lapangan berlumpur dengan objeknya adalah Bola tangan. Mereka akan saling merebut bola satu sama lain di atas lumpur.[7]

Tampak sekilas olahraga ini sangat kotor, ya tentu, mereka para peserta pasti akan bersatu dengan lumpur dan membuat tubuhnya seperti manusia coklat. Namun disilah keseruannya, kaki kita akan terasa seperti masuk dalam kubangan lem sampai-sampai sangat sulit untuk bergerak, kemudian saat terjatuh anda tidak akan bisa melihat karena airnya berwarna coklat bercampur tanah. Tetapi anda bisa berenang disana, berbagi lumpur, berselancar, atau melempar bola-bola.

Berjarak tidak jauh dari Hamburg, Brunsbüttel sebuah kota kecil di tepian Sungai Elbe sejak tahun 1884 menyelenggarakan olimpiade lumpur atau Wattolümpiade. Olimpiade unik tersebut diadakan setiap tahun ketika musim panas.Tanpa rasa takut kotor para peserta melompat, menyelam, dan meluncur di atas lumpur. Ada berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan di kompetisi ini, diantaranya Wattfuβball (sepak bola lumpur), Watthandball (bola tangan lumpur), dan Wattwolliball (voli lumpur). Para peserta disebut dengan Wattleten (atlet lumpur) dan sebanyak 6 Wattleten bermain dalam satu tim untuk masing-masing cabang olahraga. Wattolümpiade lebih mengedepankan semangat juang para pesertanya ketimbang skill. Permainan yang sederhana namun menyenangkan membuat jumlah penonton setiap tahunnya terus bertambah. Ribuan pengunjung turut larut dalam kelucuan serta semangat para atlet yang bertanding di bawah terik matahari. Kini tidak hanya olahraga yang diselenggarakan tetapi ikut memeriahkan acara yaitu festival musik Wattstock yang banyak diisi band-band lokal. Keistimewaan lain dari Wattolümpiade adalah acara ini terletak di Utara Jerman bertujuan untuk amal. Peserta membayar biaya keiikutsertaan yang akan disumbangkan ke Rumah Sakit setempat untuk membantu penderita kanker.[7]

Acara

Tiket masuk pengunjung sebesar € 10,00 untuk dua hari berturut-turut. Untuk mencapai Brunsbüttel Anda dapat naik kereta Regional dari Hamburg kemudian dilanjutkan dengan menggunakan taxi atau bus. Namun lebih mudah jika Anda langsung naik taksi atau menyewa mobil menuju Brunsbüttel. Saat ingin beristirahat Residence am Hauptbahnhof, Hotel Terminus am Hauptbahnhof, dan Hotel antar kota Haburg Altona dapat dijadikan pilihan sebagai tempat menginap. Destinasi wisata menarik lainnya Fingerhakeln, Festival Budaya Berlin, dan Bach Festival.[7]

Referensi