roa
mxi
Bahasa Muzarab (مٷظاراب), juga disebut sebagai Mozarab, Mozárabe, atau Musta'rib (Arab: مستعرب) merupakan sebuah kesinambungan dialek dari bahasa Roman Barat yang digunakan terutama oleh orang-orang Kristen di Al-Andalus,[3] daerah kekuasaan Muslim di Semenanjung Iberia, selama tahap-tahap awal perkembangan bahasa-bahasa Roman (mirip-Latin) di Iberia. Kelompok dialek ini kemudian dikenal dengan nama Bahasa Muzarab, sekalipun bahasa ini tidak pernah memiliki suatu standar baku. Bahasa ini merupakan bahasa Roman dengan pengaruh Arab.[3] Tidak seperti bahasa-bahasa Roman lain yang dituliskan dalam huruf Latin, Bahasa Muzarab dituliskan alam abjad Arab. Saat ini Bahasa Muzarab telah menjadi bahasa mati, yaitu bahasa yang tidak dipertuturkan lagi.
Bahasa Muzarab pertama kali dituliskan di Semenanjung Iberia sebagai lirik paduan suara (kharja) abad ke-9 yang disebut muwasysyah. Karena dituliskan dalam abjad Arab gundul, vokal-vokal dari tulisan Muzarab harus direkonstruksi sebelum dapat dimengerti. Bahasa Muzarab memiliki kesan lebih kuno daripada bahasa-bahasa Roman lainnya.
Bahasa Muzarab memiliki akibat yang amat penting dalam pembentukan Bahasa Portugis dan Bahasa Spanyol, dan terutama Bahasa Valencia. Bahasa Muzarab banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab Andalusi, dan keberadaan Bahasa Muzarab juga menjelaskan kenapa bahasa-bahasa di Iberia menyerap begitu banyak kata dari Bahasa Arab.
Mio sîdî ïbrâhîm yâ tú, uemme dolge! Fente mib de nohte. In non, si non keris, irey-me tib, gari-me a ob legar-te.
Mi señor Ibrahim, ¡oh tú, hombre dulce! Vente a mí de noche. Si no, si no quieres, iréme a ti, dime a dónde encontrarte.
El meu senyor Ibrahim, oh tu, home dolç! Vine't a mi de nit. Si no, si no vols, aniré'm a tu, digues-me a on trobar-te.
Meu senhor Ibrahim, ó tu, homem doce! Vem a mim de noite. Senão, se não quiseres, ir-me-ei a ti, diz-me onde te encontro.
O domine mi Ibrahim, o tu, homo dulcis! Veni mihi nocte. Si non, si non vis, ibo tibi, dic mihi ubi te inveniam.
سيدي إبراهيم، يا رجلاً حلواً. تعال اليََّ باليل. وإن كنت لا تريد، سأذهب أنا إليك. قل لي أين أجدك.
Sīdi ibrāhīm yā rajulan ħulwan! tacāla ilayya bil-lail in kunta lā turīd saðhabu ana ilayka qul-li ayna l-ajidak
Tuanku Ibrahim, wahai kau, pria manis! Datanglah padaku di malam hari. Kalau tidak, kalau kau tak mau, aku 'kan datang padamu, katakan dimana aku harus menemuimu.
Lokasi Pengunjung: 44.212.96.86