Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bahasa Kanayatn

Kamponk

Bahasa Kendayan
Baicit, Kendayan-Ambawang, Kendayan Dayak, Damea, Salako
Dituturkan diIndonesia
WilayahKalimantan Barat, juga di Malaysia
Penutur
280.000 di Indonesia
Kode bahasa
ISO 639-1-
ISO 639-2-
ISO 639-3knx
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Kendayan (logat Melayu/Indonesia) atau bahasa Kanayatn (logat Dayak) adalah sebuah bahasa yang dipertuturkan di wilayah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Indonesia. Bahasa Kendayan mempunyai beberapa dialek, antara lain Ambawang, Kendayan, Ahe, Selako.[1]

Dialek dan persebaran

Bahasa Kanayatn adalah bahasa asli Dayak Kanayatn yang paling umum dikenal oleh masyarakat etnik Dayak Kanayatn. Mengenai identifikasi bahasa Kanayatn dikenal sebagai dialek Banana’, Banane' (Bangape), Balangin, dialek Salako; badamea, Bajare, Badameo. Jika dilihat dari wilayah geografis, maka penutur bahasa Kanayatn tersebar di delapan Kabupaten kota, yakni; Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak , Kabupaten Sanggau, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Penutur bahasa Kanayatn yang terbanyak berada di Kabupaten Landak. Umumnya berada di pedesaan, sebagian kecil yang telah berada di kota, Dayak Kanayatn yang tinggal di perkotaan inilah yang sebagian besar telah meninggalkan bahasa daerahnya (bahasa ibu), mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa di rumah atau dalam kelompoknya. (Evigo Jermia. Kajian Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, Sosio. Aksara, Morfologi dan Sintaksis, 2018; 27-28).

Adanya perbedaan dialek antar bahasa Kanayatn, penyebaran penutur bahasa Kanayatn di daerah yang demikian luas, menyebabkan pula sejumlah dialek bahasa dengan ciri yang sedikit berbeda antara satu dengan yang lain. Jika asal berada di wilayah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, dan kota Singkawang dikenal dengan (dialek Salako: Badamea, Badameo, Bajare) memiliki dialek yang khas. Demikian pula penutur bahasa Kanayatn yang mendiami Kabupaten Landak, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kuburaya, dan Kabupaten Sanggau (Setidaknya: dialek Banana’, Bangape, dan Balangin). Tutur bahasa yang digunakan berdasarkan bahasa yang digunakan dalam interaksi dengan sesama kelompok regionalnya masing-masing. (Evigo Jermia. Etno dan Linguistik. Bahasa Kanayatn, 2018; 127-151).

Perbandingan bahasa Melayu, Kanayatn, Banjar, Ngaju, Bakumpai

Melayu Kanayatn Banjar Ngaju Bakumpai
yang nang nang ijé/jē
tua tuha tuha bakas bakas
orang urakng urang Oloh bara
berladang bahuma bahuma (di darat) malan
perempuan bini bibini bawi bawi
negeri binua banua banua lebu
muka muha muha baù
satu asa' asa ijè ije
dua dua dua duè due
tiga talu talu telò telo
bujangan bujakng bujangan bujang
malu supe' supan mahamen
kampung kampokng kampung lèwu
pengantin panganten panganten panganten
botak pala' longor borang
bodoh baga bungul bareh
bermain baga' kasasahangan busik
berenang ngunanang bakunyung/
bananang
hanangui

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 44.212.96.86