Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bahasa Alas-Kluet

Bahasa Alas-Kluet
Batak Alas
Dituturkan diIndonesia
WilayahTimur laut Tapak Tuan dan sekitar Kutacane
Etnis
Penutur
195.000 (2000)
Kode bahasa
ISO 639-3btz
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Bahasa Alas-Kluet diklasifikasikan sebagai bahasa rentan (VU) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [1][2]
Lokasi penuturan
Penutur bahasa Alas-Kluet ditandai dengan kode bahasa btz (warna biru tua) yang terpencar di sepanjang perbatasan Sumatera Utara dan Aceh.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Alas-Kluet adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Alas di Kabupaten Aceh Tenggara dan masyarakat Kluet di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh. Pada tahun 2000, jumlah penutur bahasa ini mencapai 195.000 jiwa. Sementara itu, tidak diketahui pasti apakah bahasa ini merupakan bahasa tunggal atau bukan, karena banyaknya kemiripan kosa kata dengan bahasa Batak Karo, sehingga umumnya orang Karo, Alas, dan Kluet tidak begitu sulit untuk bisa saling mengerti dalam percakapan bahasa tersebut.[3]

Dialek

Bahasa ini memiliki 2 dialek, yaitu dialek Alas dan dialek Kluet. Dialek Alas memiliki banyak kemiripan dengan bahasa Batak Karo, begitu pula dengan Dialek Kluet juga cenderung mirip dengan bahasa Batak Karo. Hal ini karena Tanah Alas dan Kluet berbatasan langsung dengan Tanah Karo. Bahkan oleh Belanda sempat akan disatukan ke dalam wilayah Sumatera Utara, tetapi akhirnya dibatalkan, atas wewenang Batavia.

Sedangkan dialek Singkil atau Kade-Kade cenderung dekat dengan bahasa Batak Pakpak dan bahasa Batak Karo karena wilayahnya di Aceh Singkil berbatasan langsung dengan wilayah Dairi dan Pakpak Bharat. Belanda menghadiahkan wilayah Singkil kepada Keresidenan Atjeh dan melepasnya dari rencana batas utara Keresidenan Tapanuli di penghujung abad XIX.[3]

Bila dibandingkan antara bahasa Alas dengan bahasa Kluet memiliki banyak persamaan, juga banyak perbedaannya. Perbedaan yang mencolok adalah bahasa Alas mengucapkan huruf R secara uvular (seperti dalam bahasa Prancis) sedangkan bahasa Kluet tidak.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ a b Batak Alas-Kluat - Ethnologue.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya

Lokasi Pengunjung: 44.220.249.141