Apolinaris Klaudius atau Apolinaris dari Hierapolis adalah seorang uskup Hieropolis, Frigia pada abad ke-2. Ia dikenal karena perjuangannya melawan ajaran bidaah di masa itu, terutama dari golongan Ecthesis dan Montanisme. Dia menulis dua buah buku untuk membela iman Kristiani terhadap orang-orang Yahudi dan lima buah buku iman untuk melawan orang-orang kafir.[1]
Pada tahun 177 Apolinaris menerbitkan sebuah "Apologia" bagi umat Kristen, untuk membela ajaran iman di hadapan Kaisar Markus Aurelius. Konon pembelaannya sungguh meyakinkan Kaisar, berkat mukjizat yang dibuatnya tatkala pasukan Kaisar dikepung dan akan dipermalukan oleh Quadi di Moravia. Ke-12 legion tentaranya yang beragama Kristen diajaknya berdoa bersama-sama sebelum bertempur. Hasilnya, musuh dapat dikalahkan dengan mudah.[1] Apolinaris mengingatkan Kaisar Marcus Aurelius tentang manfaat yang diterima olehnya dari Tuhan melalui doa-doa rakyat Kristiani, dan memohon perlindungan bagi mereka dari penganiayaan orang-orang kafir. Maka Kaisar Markus Aurelius akhirnya menerbitkan dekrit yang melarang siapa pun menyakiti atau menuduh orang Kristen karena agamanya. Meskipun demikian, dalam praktiknya, Sang Kaisar tidak memiliki keberanian untuk menghapus hukum yang berlaku terhadap orang Kristen. Akibatnya, banyak dari orang Kristiani yang mati sebagai martir, meski para penuduh mereka juga dihukum mati.[2]
Dalam bukunya yang terkenal, Historia Ecclesiastica (Sejarah Gereja), Eusebius dari Kaisarea menulis tentang Apollinaris dan perjuangannya melawan bidaah Montanisme.[1] Terlepas dari pujian besar yang dianugerahkan kepada Apollinaris oleh Eusebius, Hieronimus, Theodoret, dan lainnya, sedikit yang diketahui tentang tindakan dan tulisannya yang kemudian dijunjung tinggi; ternyata semuanya hilang. Buku-buku dan tulisan Apollinaris saat ini tidak dapat ditemukan lagi dan dinyatakan hilang. Apolinaris Klaudius meninggal pada tahun 180. Ia diperingati pada 8 Januari.[2]
Referensi