Alya Nurshabrina Samadikun (lahir 21 Januari 1996) adalah model, ratu kecantikan, presenter, penyanyi, pengisi suara, dan aktris berkebangsaan Indonesia.
Alya berhasil dinobatkan sebagai Miss Indonesia 2018, perwakilan dari Jawa Barat. Ia dinobatkan sebagai Miss Indonesia oleh pendahulunya, Miss Indonesia 2017, Achintya Holte Nilsen dari Nusa Tenggara Barat, dalam perayaan yang digelar pada tanggal 22 Februari 2018.[2] Dengan kemenangannya ini, Alya secara resmi mewakili Indonesia dalam kontes Miss World 2018 yang digelar pada 8 Desember 2018.[3] Pada kontes tersebut, Alya berhasil meraih posisi 30 besar dan menjadi runner-up pertama fast track dari organisasi Beauty with a Purpose bersama Selandia Baru.
Kehidupan awal
Alya lahir di Jakarta pada 21 Januari 1996 dari pasangan Ina Nuraini dan Rudyandi Praditya. Saat ini, ia berdomisili di Bandung, Jawa Barat.
Alya bersekolah di SMP Bakti Mulya 400 dan SMA Negeri 55 Jakarta. Menginjak SMP, ia mulai menyukai dunia tari dan dunia menyanyi. Karena sifat Alya yang suka mencari kesibukan, akhirnya ia terjung ke dunia modeling. Dari sekadar ikut temannya masuk ke dunia modeling, dari satu angkatan hanya Alya yang terpilih ke tahap kelas modeling selanjutnya di Jakarta.[4]
Alya merupakan lulusan sarjanaUniversitas Katolik Parahyangan Bandung, jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selama kuliah, Alya sudah menorehkan sejumlah prestasi. Contohnya, ketika ia terpilih menjadi asisten dosen, dan ketika ia berangkat ke Harvard untuk mewakili Indonesia dan mengikuti ajang simulasi sidang PBB, Harvard National Model United Nations (HNMUN) di tahun 2016 dan 2017. Sejak tahun 2011, Alya merupakan seorang Coach atau motivator di Adam Khoo Learning Technologies Group (AKLTG), sebuah lembaga asal Singapura yang memotivasi remaja dan anak-anak untuk belajar.[5] Tugasnya, menjadi pelatih di I’m Gifted Camp yang diselenggarakan oleh organisasi Adam Khoo, diakuinya memberikan banyak ruang untuk dirinya mempelajari hal-hal baru. Tidak hanya memotivasi para peserta yang terdiri dari anak-anak dan remaja, tapi juga menambah motivasi dirinya.[6]
Di luar menjalani kegiatan sebagai motivator di Adam Khoo dan model freelance, Alya juga senang mengisi waktu luangnya dengan melukis. Hobi yang telah ia lakoni sejak kecil ini bahkan telah menghasilkan banyak karya, yang belakangan mulai ia pamerkan di ajang pameran seni di kota Bandung.
Kegiatan sosial
Di luar bidang akademis dan modeling, Alya juga aktif dalam berbagai aktivitas sosial. Alya pernah didapuk menjadi ketua acara This Is Us! Pemuda Bersatu untuk Autisme yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda & Olahraga Kota Bandung pada tahun 2017. Selain itu, ia juga aktif sebagai relawan dari gerakan Sahabat Peduli Indonesia yang mengajarkan seni dan daur ulang sampah sekitar Pantai Ngurbloat, Maluku Tenggara pada tahun 2017, serta bertindak sebagai relawan Chay Ya Nepal, di mana ia ikut serta dalam program pembangunan gedung sekolah yang rubuh akibat gempa di Desa Yamunadanda, Distrik Sindhupalchok, Nepal pada tahun 2016.[7]
Kontes kecantikan
Wajah Femina 2014
Alya berhasil dinobatkan sebagai Pemenang I Wajah Femina 2014 pada malam final yang berlangsung di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta pada hari Kamis, 4 Desember 2014. Alya sukses menjadi pemenang setelah menyisihkan 19 finalis lainnya yang disaring dari ribuan peserta audisi.[8] Dalam kontes ini, Pemenang II diraih oleh Astrini Faustina sementara Meiyola Berlina dinobatkan sebagai Pemenang III.
Sebagai Pemenang Wajah Femina, Alya aktif menjadi pengisi acara di road show Wajah Femina yang diadakan dari kampus ke kampus, untuk berbagi pengalaman. Selain road show, salah satu undangan yang mengesankan, adalah ketika ia berkesempatan mewakili Femina di acara Forum Konsultasi publik World Wide Views on Climate and Energy. Menjadi Finalis Wajah Femina juga diakui Alya menambah kepercayaan dirinya. Tahun 2015, Alya mendapat kesempatan ke Malaysia mengikuti acara di Melaka International Youth Dialogue yang diadakan di kota Melaka, Malaysia.[4]
Miss Indonesia 2018
Alya mewakili provinsi Jawa Barat dalam pemilihan Miss Indonesia 2018. Alya terpilih sebagai finalis 16 besar melalui jalur cepat Beauty with a Purpose. Di akhir kontes, ia menjadi pemenang setelah bersaing dengan 33 finalis lainnya dari 33 provinsi.[9] Ia sukses memukau Dewan Juri ketika ketua Dewan Juri Liliana Tanoesoedibjo memberikan pertanyaan mengenai integritas diri saat dihadapkan pada suatu ujian. Alya menjawab:
I think to face that my formula is always has been the same, E plus R equals O, that is Event plus Response equals Outcome. Therefore no matter what kind of challenges i may face, when i decide to put a positive response, i will get a positive outcome as well. That to me is a integrity.[10]
Terjemahan
Saya rasa untuk menghadapinya, rumus saya sedari dulu selalu sama, A tambah R sama dengan H, yaitu Aksi tambah Reaksi sama dengan Hasil. Oleh karenanya apapun ujiannya ketika saya memutuskan untuk memberi reaksi positif maka saya akan mendapatkan hasil yang positif pula. Itulah integritas menurut saya
Setelah terpilih menjadi Miss Indonesia, Alya secara resmi menjadi wakil Indonesia di ajang Miss World 2018 yang digelar pada 8 Desember 2018.[11]
Miss World 2018
Alya mewakili Indonesia dalam pemilihan Miss World 2018 yang diselenggarakan di Sanya, Tiongkok yang malam finalnya diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2018, dengan peserta sebanyak 118 wanita dari seluruh dunia. Alya menarik perhatian dalam kompetisi Head-to-Head Challenge ketika berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan dalam babak tersebut.[12] Tergabung dalam Grup 9 bersama Inggris, Albania, Malaysia, Kazakhstan, dan Rwanda, Alya dan kontestan lainnya diberikan pertanyaan yang sama yaitu "If you could have lunch with one person, dead or alive, who would it be?" ("Jika Anda bisa makan siang dengan satu orang, hidup atau mati, siapa yang akan anda pilih?"). Merespons pertanyaan tersebut, Alya menjawab:
I choose my late grandfather, my 'aki'. Although he passed away before i was born, his tales of hard work and achievements live on and i understand that our family legacy stands from our morals, not from our money, not our status but our values. So, if i have just one chance.. one chance.. i want to say thank you to him for raising a strong person that eventually become my mother and i promise to him i want to continue our legacy because of them, i who i am today[13]
Terjemahan
Saya memilih mendiang kakek saya, 'aki' saya. Meskipun ia meninggal sebelum saya lahir, kisahnya tentang kerja keras dan pencapaiannya terus hidup dan saya mengerti bahwa warisan keluarga kami berdiri dari moral kami, bukan dari uang kami, bukan status kami tetapi dari nilai-nilai kami. Jadi, jika saya hanya memiliki satu kesempatan.. satu kesempatan.. saya ingin mengucapkan terima kasih kepadanya karena membesarkan orang kuat yang akhirnya menjadi ibu saya dan saya berjanji kepadanya saya ingin melanjutkan warisan kami karena mereka, saya menjadi diri saya hari ini
Meski memiliki jawaban yang baik, Alya harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Larissa Ping yang menjadi pemenang Head-to-Head Challenge Grup 9 ini. Pada malam final kontes yang diselenggarakan pada 8 Desember 2018 tersebut, Alya berhasil masuk dalam jajaran perempat-finalis 30 besar, mempertahankan placement berturut-turut di kontes ini, berkat pencapaiannya sebagai Runner-up 1 fast trackBeauty with a Purpose (bersama Selandia Baru).[14] Selain itu, Alya juga berhasil masuk dalam 5 Besar Miss World Multimedia, 18 Besar Miss World Talent, dan menjadi finalis Dance of the World.
Pendidikan
Alya lulus dari program studi Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan pada September 2017.[15] Kemudian, Alya mendapatkan gelar Magister Manajemen dari Universitas Swiss German pada tahun 2021.[16] Ia menjalani program magister ini dengan beasiswa penuh, selaku hadiah dari menjuarai Miss Indonesia 2018.