Maretta dan Irfan, orang tua Ariel sangat syok dikabarkan anaknya mengalami Disleksia (kesulitan belajar/kesulitan membaca), betapa malu Mareta dan Irfan ini. Mareta dengan terpaksa membawa Ariel ke panti, karena malu mempunyai anak disleksia.
Sepuluh tahun kemudian Ariel tumbuh dengan sehat hidup dengan keluarga Bagas yang miskin dan Betha yang merupakan anak angkat Bagas. Bagas merawat Beta karena merasa bersalah telah menyebabkan kedua orang tua Beta meninggal dunia serta Beta menjadi buta sejak kecil. Bagas menemukan Ariel kecil di dekat panti asuhan, ia merawat dan mengganti namanya menjadi Alfa. Alfa tumbuh menjadi anak yang nekat dan selalu menggunakan instingnya untuk memprediksikan sesuatu hal dan Alfa sangat jenius dengan rumusan entah itu matematika, fisika, atau kimia, ini yang menyelamatkan hidup Alfa dari Disleksianya.
Ketika suatu hari Alfa dipertemukan dengan masa lalunya 10 tahun silam, Alfa bertemu dengan Dimo musuh waktu SDnya. Arum sahabat Alfa kecil pun tumbuh dengan cantik.
Pada suatu pagi Alfa bertemu dengan Mareta dan Irfan dijalan ia sangat shock karena orang ada anak seumurannya yang bersama mereka, yaitu Fadli. Fadli adalah anak yang diadopsi oleh Mareta dan Irfan setelah membuang Ariel, namanya diganti menjadi Ariel. Namun sayangnya Topan ayah kandung Fadli tahu kalau Fadli ini di adopsi oleh Mareta dan Irfan yang kaya, dan memanfaatkan kondisi ini untuk menguras kekayaan keluarga Irfan.