Alfabet Fonetik Internasional /alfabet foˈnɛtɪk̚ intərnasional/[diskusikan] (Inggris: International Phonetic Alphabetcode: en is deprecated , pengucapan bahasa Inggris: [ˌɪntəˈnæʃ(ə)nəl fəˈnɛtɪk ˈælfəˌbɛt] (pengucapan Britania); [ˌɪntɚˈnæʃ(ə)n(ə)l fəˈnɛɾɪk ˈælfəˌbɛt] (pengucapan Amerika)) atau disingkat IPA adalah sistem alfabet yang diterima dan dipakai secara luas sebagai medium rekam fonetik suara bahasa oral. Tidak seperti metode transkripsi lain yang umumnya terbatas pada rumpun bahasa tertentu, IPA mewakili keseluruhan fonem yang dengannya semua bahasa manusia dapat ditranskripsikan dalam bentuk tertulis dan dapat dimengerti dan diartikulasikan ulang. Sistem notasi ini dirancang dan dikembangkan oleh Perhimpunan Fonetik Internasional pada akhir abad ke-19 sebagai medium representasi baku penuangan bunyi bahasa ke dalam bentuk tertulis.[1]
IPA adalah instrumen yang sering digunakan oleh leksikograf, pelajar dan pengajar bahasa asing, ahli bahasa, patolog yang berkenaan dengan bahasa, musikus, aktor, penerjemah, dan pencipta bahasa buatan.[2][3]
Simbol IPA umumnya terdiri atas satu atau dua unsur, huruf dan diakritik yang umunya menyertai. Huruf IPA mengadopsi dan terinspirasi oleh Alfabet Latin. Diakritik dipakai untuk menjelaskan pembeda rinci antarfonem dan kejelasan kualitas suara, misalnya seperti adisi bunyi sengau pada vokal, panjang bunyi, penekanan, nada, dan pemisahan antar suku kata.[1] Set simbol dalam ekstensi Alfabet Fonetis Internasional dapat digunakan untuk merepresentasikan kualitas suara tambahan, seperti kertakan gigi, pelatan, dan suara yang dibuat dengan celah bibir dan celah langit-langit.[2]
Dari waktu ke waktu, terdapat perubahan pada set simbol IPA, perubahan ini dapat berupa penambahan, modifikasi, dan penghapusan huruf dan diakritik yang dilakukan oleh Perhimpunan Fonetik Internasional. Pada perubahan paling terbaru, yakni pada 2005,[4] terdapat total 107 huruf segmental, huruf untuk mewakili suprasegmental yang memiliki jumlah cukup panyak, 44 jenis diakritik (tidak termasuk kompositas), dan 4 simbol prosodi ekstraleksikal dalam set IPA. Hampir semua simbol yang terdapat pada bagan Alfabet Fonetis Internasional dipublikasikan kedalam artikel di laman web IPA.[5]
Simbol-simbol IPA mengadopsi Alfabet Latin dan Alfabet Yunani, sebagian di antaranya diubah sedikit. Setiap simbol mengacu kepada suatu bunyi spesifik yang membedakan sebuah fonem di dalam sebuah bahasa dengan kata lainnya. Asas IPA adalah untuk mewakili tiap masing-masing bunyi distingtif (atau segmen) dengan satu simbol. Dengan demikian, IPA memiliki asas berikut:
Rupa simbol yang dipilih secara eklektik dalam IPA didesain untuk selaras dengan rupa Alfabet Latin. Oleh karena itu, rupa karakter yang diderivasi dari huruf non-Latin dimodifikasi sedemikian rupa untuk selaras dengan yang lain. Misalnya bunyi konsonan desis langit-langit belakang bersuara diwakilkan dengan simbol gamma ⟨ɣ⟩ yang dimodifikasi dari simbol Alfabet Yunani ⟨γ⟩.
Beberapa simbol adalah turunan dari huruf yang sudah ada.
IPA, berdasar pada Alfabet Latin, sangat meminimalisasi adopsi simbol non-Latin. Kebanyakan simbol untuk konsonan mewakili nilai bunyi yang kebanyakan bahasa punya. Misalnya simbol ⟨b d f g h k l m n p s t v w z⟩ mewakili bunyi seperti dalam ortografi Bahasa Inggris; huruf vokal ⟨a e i o u⟩ mewakili bunyi vokal seperti pada ortografi Bahasa Latin. Pada ortografi Bahasa Indonesia alfabet yang memiliki bunyi selaras dengan simbol IPA misalnya ⟨a b d f g h k l m n o p r s t u w z⟩.
Set huruf yang ada kemudian dikembangkan dengan huruf kapital, diakritik, dan modifikasi lain dengan membalikkan huruf 180°. IPA juga mengadopsi beberapa Huruf Yunani seperti ⟨β γ ε ɸ χ⟩, tetapi bunyi yang diwakilkan tak tentu sama seperti pada fonologi Bahasa Yunani.
Terdapat dua tipe utama dari tanda kurung yang digunakan untuk mengatur (delimit) dari transkripsi IPA:
Konvensi sistem tanda kurung lainnya yang jarang ditemukan:
Ketiga transkripsi diatas disediakan oleh Buku Panduan IPA. Berikut ini merupakan ranskripsi tidak terdapat dalam Buku Panduan, tetapi dapat ditemukan pada transkripsi IPA ataupun dalam materi yang masih memiliki keterkaitan (khususnya tanda kurung sudut):
Sebagai contoh,
Dalam beberapa aksen bahasa Inggris, fonem /l/, yang biasanya dieja sebagai ⟨l⟩ atau ⟨ll⟩, diartikulasikan dengan dua alofoni yang berbeda, yakni [l] biasa atau "terang" yang terjadi sebelum vokal dan konsonan /j/, dan [l] "gelap", yakni [ɫ]/[lˠ], yang terjadi di akhir kata dan sebelum konsonan manapun kecuali /j/.[16]
[catatan 4]
Huruf IPA memiliki bentuk kursif yang didesain untuk penggunaan manuskrip dan menulis catatan dalam melalukan studi lapangan, akan tetapi, Buku Panduan Alfabet Fonetik Internasional tahun 1999 menyarankan untuk menghindari penggunaan kursif IPA karena "lebih sulit untuk dibaca oleh kebanyakan orang."[17]
Dalam bentuk Alfabet awal, varian tipografi dari ⟨g⟩, yaitu g "opentail" atau g ekor terbuka, () dan "looptail" atau ekor melingkar ⟨g⟩ (), melambangkan nilai fonem yang berbeda, tetapi, sekarang dianggap sama. ⟨ɡ⟩ ekor terbuka melambangkan konsonan letup langit-langit belakang bersuara, dan ⟨⟩ dibedakan dari ⟨ɡ⟩ dan melambangkan konsonan desis langit-langit belakang bersuara dari tahun 1895 sampai 1900.[18][19] Setelah itu ⟨ǥ⟩ digunakan untuk melambangkan konsonan, sampai pada tahun 1931 digantikan oleh ⟨ɣ⟩.[20]
Pada tahun 1948, Persekutuan dari Asosuasi menyadari bahwa ⟨ɡ⟩ dan ⟨⟩ merupakan varian tipografi,[21] dan keputusan ini diwujudkan tahun.[22] Tahun 1949 Ketentuan Prinsip Asosiasi Fonetik Internasional atau Principles of the International Phonetic Association merekomendasikan penggunaan ⟨⟩ untuk letupan langit-langit belakang dan ⟨ɡ⟩ untuk transkripsi lanjutan untuk membedakan dengan yang sebelumnya, seperti dalam bahasa Rusia,[23] namun, praktek ini tidak pernah dilaksanakan.[24] Buku panduan Asosiasi Fonetik Internasional atau Handbook of the International Phonetic Association tahun 1999, adalah prinsip yang dianggap berhasil untuk menghilangkan rekomendasi sebelumnya, dan menganggap kedua topografi sebagai sebuah varian.[25]
Alfabet Fonetik Internasional secara berkala akan dimodifikasi oleh perhimpunan fonetik. Setelah setiap modifikasi, badan perhimpunan akan memberikan presentasi terbaru yang disederhanakan dari alfabet dalam bentuk bagan IPA. (Lihat Sejarah Alfabet Fonetik Internasional.) Tidak semua aspem dari alfabet dapat diakomodasikan dalam penerbitan bagan IPA karena ukurannya. Sebagai contoh, konsonan rongga-gigi—langit-langit dan hulu-kerongkongan tidak dimasukkan dalam bagan konsonan karena alasan "jarak lebih dari ilmu" (dimana perlu penambahan dua kolom, satu diantara tarik-belakang dan langit-langit dan satu diantara kolom faring dan kerongkongan), dan kepakan sisi akan memerlukan tambahan baris untuk hanya satu konsonan saja, dan ini menyebabkan banyak kotak yang kosong, sehingga konsonan ini diletakkan dibagian blok "simbol lain".[26] Banyaknya jumplah huruf nada IPA juga akan membuat penempatan simbol-simbol dan huruf-huruf ini tidak dapat dilakukan, bahkan dalam halaman lebih besar sekalipun, dan hanya benerapa diakritik nada hanhr ditunjukkan, dan bahkan dengan tidak adanya diakritik nada terbalik membuat diakritik nada yang ditunjukan tidak lengkap sama sekali.
Prosedur dalam memodifikasi alfabet atau bagan adalah dengan mengajukan perubahan dalam Jurnal IPA.[27] Tanggapan dari pengajuan ini mungkin juga dipublokasikan dalam Jurnal yang sama ataupun Jurnal terkait (seperti contoh, tanggapan pada bulan Agustus tahun 2009 terhadap vokal terbuka madya).[28] Proposal resmi kemudian diajukan ke Dewan IPA[29] yang dipilih oleh anggota perhimpunan melalui pemungutan suara[30] untuk diskusi dan penarikan suara voting secara formal lanjutan.[31][32]
Walaupun begitu, banyak pengguna alfabet ini, termasuk pemimpin dari perhimpunan itu sendiri melakukan penyimpangan dari norma ini.[33] Jurnal IPA kemudian menyetujui untuk menggabungkan simbol IPA dan extIPA dalam bagan konsonan dalam artikel mereka. (Sebagai contoh, huruf extIPA ⟨𝼆⟩ ditunjukkan dalam ilustrasi IPA untuk menggantikan ⟨ʎ̝̊⟩.)[34]
Terdapat lebih dari 160 simbol IPA, sedangkan hanya sedikit simbol yang digunakan untuk melambangkan suara ucapan dengan beberapa tingkat kejelasan. Kejelasan transkripsi fonetik yang dijelaskan lebih lanjut dinamakan dengan transkripsi sempit dan transkripsi dengan jangkauan kejelasan yang kurang dinamakan 'transkripsi lebar. Kedua transkripsi ini merupakan bentuk relatif dan sama sama dikurung dengan tanda kurung siku [ ].[1] Transkripsi lebar secara singkat membuat transkripsi ini sulit untuk membuat suara yabg mendetail, atau untuk menunjukkan perbedaan sangat sedikit dari fonemik, namun tidak ada klaim teoritik yang menjelaskan bahwa perbedaan transkripsi ini benar-benar dibutuhkan pada suatu bahasa.
[ ]
Simbol yang digunakan pada IPA dibagi menjadi tiga kategori: konsonan tekanan paru-paru (pulmonik), konsonan non-paru-paru, dan vokal.[35][36]
Konsonan tekanan paru-paru disusun dengan konsonan nirsuara di kiri dan konsonan bersuara di kanan, dengan ini, kemudian dikelompokkan dalam kolom-kolom yang dimana dari depan yang merupakan konsonan bibir ke belakang yang merupakan konsonan glotis. Dalam bagan publikasi IPA resmi, dua kolom dihilangkan dan dipindahkan ke bagian 'simbol lain' untuk menghemat ruang[37] dan konsonan lainnya disusun dengan baris dari penutupan penuh (oklusif: letup dan sengau), ke hampir terbuka (penggetaran: getar dan kepakan), ke setengah tertutup (frikatif atau geser) dan penutupan minimal (aproksiman atau hampiran). Dalam beberapa konsonan yang memiliki artikulasi ganda digolongkan sebagai konsonan gesek dengan menggabungkan konsonan letup dengan konsonan frikatif. Petak yang dihilangkan melambangkan konsonan yang artikulasinya dianggap mustahil untuk diucapkan manusia.
Huruf vokal juga dikelompokkan dengan pasangan takbulat dan bulat, susunan ini juga disusun dengan vokal tertutup dibagian bawah dan vokal terbuka dibagian atas, vokal depan di kiri, dan vokal belakang di kanan. Tidak ada huruf vokal yang dimasukkan dalam 'simbol lain', walaupun dalam susunan lebih awal, vokal tengah madya dimasukkan dalam simbol lain.
Set simbol untuk konsonan tekanan paru-paru mewakili set konsonan yang disebabkan oleh hambatan aliran udara dari paru-paru oleh glotis atau organ lain yang ada di bagian mulut. Set konsonan tekanan paru-paru mencakup sebagian besar dari keseluruhan IPA. Hampir semua konsonan yang ada dalam Bahasa Indonesia termasuk dalam set ini.
Dalam tabel konsonan tekanan paru-paru, yang memuat kebanyakan daripada konsonan, disusun sebagai baris yang memuat cara artikulasi, yang berarti bagaimana konsonan dihasilkan, dan kolom yang menandakan daerah artikulasi, yang menandakan dimana letak artikulator konsonan yang menghasilkan konsonan tersebut.
Catatan
Konsonan non paru-paru adalah sebuah konsonan yang aliran udaranya tidak bergantung pada paru paru. Konsonan ini dapat ditemui dalam bentuk decakan (klik) (yang ditemukan di beberapa bahasa Khoisan, dan tetangga bahasa Bantu di Afrika), letupan balik (implosif) (yang dapat ditemui di bahasa Sindhi, Hausa, Swahili and Vietnam), dan semburan (ejektif) (yang ditemui di bahasa Amerindian dan Kaukasus). Bahasa Indonesia memiliki konsonan sembur, yakni ⟨ɓ⟩ yang merupakan b dalam bahan.
Konsonan gesek letup atau hentian afrikat dan konsonan letup artikulasi ganda dipresentasikan sebagai dua huruf dengan diakritik tie bar, entah diatas huruf maupun dibawahnya.[43] Konsonan gesek secara opsional juga dapat dilambangkan menggunakan ligatur walaupun tidak lagi resmi,[1] karena akan terjadi penambahan ligatur yang sangat besar, jika semua konsonan gesek dilambangkan dengan cara ini.
Alternatif lainnya adalah notasi superskrip untuk pelepasan konsonan biasanya digunakan untuk melambangkan konsonan gesek, contoh tˢ untuk t͡s, kˣ ~ k͡x. Konsonan untuk letup langit-langit, yaitu c dan ɟ juga terkadang mirip dengan suara t͡ʃ dan d͡ʒ, dalam publikasi resmi IPA, konsonan ini diinterpretasikan secara hati-hati.
Konsonan ko-artikulasi adalah konsonan yang memiliki dua tempat artikulasi yang dibunyikan secara bersama-sama. Dalam bahasa Indonesia, [w] didalam "wajan", adalah sebuah konsonan ko-artikulasi, diucapkan dengan membulatkan bibir dan menaikkan lidah belakang. [ʍ] dan [ɥ] merupakan suara yang mirip. Dalam beberapa bahasa, konsonan letup dapat ditemui sebagai konsonan artikulasi ganda.
Simbol-simbol di sebelah kanan adalah bersuara, di sebelah kiri adalah tidak bersuara atau nirsuara.
IPA mendefinisikan vokal sebagai suara yang terjadi di pusat silabis.[45] Dibawah ini adalah bagan yang menunjukkan posisi vokal yang dipetakan oleh IPA untuk menunjukkan posisi lidah.
Sumbu vertikal dari bagan menunjukkan ketinggian vokal. Lidah akan lebih diturunkan di bagan lebih bawah, dan sebaliknya, akan naik di bagan lebih atas. Contohnya, [ɛ] (vokal dalam kata enak [ɛnaʔ]) terletak diantara vokal tengah dan vokal terbuka, karena posisi lidah berada ditengah-tengah vokal tengah dan vokal terbuka, atau dapat disebut sebagai vokal setengah terbuka. [i] (vokal dalam kata gigit [gigit]) terletak dibagian atas karena suara tersebut diucapkan dengan menaikkan lidah sampai ke langit-langit mulut.
Sementara, sumbu horizontal dari bagan menunjukkan kebelakangan vokal. Vokal yang memiliki cara artikulasi dengan meletakkan lidah lebih kedepan (seperti [a], vokal kedua dalam "keras" [kəras]) diletakkan lebih ke kiri dan vokal yang diletakkan dibelakang (seperti [ɔ], suara yang sering ditemukan di bahasa Jawa contohnya "jawa" [jɔwɔ]) lebih diletakkan dikanan.
Vokal dipasangkan dengan huruf sebelah kanan menunjukkan vokal bulat dan sebelah kanan menunjukkan vokal takbulat.
Klasifikasi vokal ini juga dapat dilakukan dengan representasi tiga dimensi yang menunjukkan tiga kriteria klasifikasi kebulatan vokal:
Vokal lainnya dapat ditranskripsi dari diagram ini dengan menambahkan satu atau lebih diakritik yang memodifikasi artikulasinya
Diftong secara tipikal ditunjukkan dengan diakritik non silablik, seperri dalam ⟨uɪ̯⟩ atau ⟨u̯ɪ⟩, atau dengan sebuah superskrip untuk on-glide dan off-glide, seperti ⟨uᶦ⟩ atau ⟨ᵘɪ⟩. Biasanya tie bar juga digunakam: ⟨u͡ɪ⟩, terutama jika huruf ini sulit untuk dibedakan diftongisasinya.
Diakritik digunakan untuk melambangkan detail fonem. Diakritik ditambajkan dalam huruf IPA untuk mengindikasikan modifikasi atau spesifikasi lebih dalam untuk pengucapan huruf tersebut.[47]
Dengan bantuan transkripsi superskrip, huruf IPA manapun dapat digunakan sebagai diakritik, mengandung elemen artikulasi huruf yang sebenarnya. Huruf superskrip yang diterakan dibawah adalah huruf superskrip yang memang disediakan dalam buku panduan IPA, penggunaan lain dapat diulastasikan dengan ⟨tˢ⟩ ([t] dengan pelepasan geser), ⟨ᵗs⟩ ([s] sebagai huruf onset), ⟨ⁿd⟩ (prasengauan [d]), ⟨bʱ⟩ ([b] dengan penyemburan suara), ⟨mˀ⟩ ([m] tekanan kerongkongan), ⟨sᶴ⟩ ([s] dengan suara [ʃ]), ⟨oᶷ⟩ ([o] dengan diftongisasi), ⟨ɯᵝ⟩ (kompresi vokal [ɯ]). Diakritik superskrip dapat diletakkan setelah huruf yang terjadi disambiguasi suara, maupun untuk detail fonetik diakhir suara. Contoh, pembibiran ⟨kʷ⟩ mungkin saja [k] dan [w] atau [k] dengan pelepasan bibir. Diakririk superskrip yang diletakkan sebelum huruf biasanya menunjukan modifikasi onset suara (⟨mˀ⟩ merupakan tekanan kerongkongan dari [m] , ⟨ˀm⟩ [m] dengan tekanan kerongkongan sebagai onset).
Subdiakritik (diakritik biasanya diletakkan dibawah huruf) mungkin saja diletakkan diatas huruf untuk menghindari konflik dengan diakritik penurun, juga di dalam diakritik nirsuara ⟨ŋ̊⟩.[47] Diakritik penaik dan penurun bentuk punya spasi opsional ⟨˔⟩, ⟨˕⟩.
Kedudukan glotis dapat ditranskripsikan dengan diakritik. Sebuah runtutan fonasi letupan rongga-gigi menyebar dari glotis terbuka sampai glotis tertutup adalah sebagai berikut:
Diakritik tambahan disediakan oleh Ekstensi IPA untuk fatologi ucap.
Simbol ini mendeskripsikan fitur untuk bahasa yang memiliki fitur diatas tingkat konsonan dan vokal individu dalam silabel, katau atau frasa. Ini termasuk juga prosodi, pola titik nada, panjang, tekanan, intensitas, nada dan kembaran dari suara dari sebuah bahasa, juga ritme dan intonasi dari pengucapan.[49] Lingatur tertentu dari huruf dan diakritik nada telah disediakan oleh konvensi Kiel dan digunakan di buku panduan IPA, walaupun tidak dapat ditemui di ringkasan bagan satu halaman alfabet IPA.
Dalam belum dibuat, kita dapat melihat bagaimana huruf pembawa mungkin dat digunakan untuk menentukan fitur surrasegmental seperti pembibiran, maupun penyengauan. Beberapa sumber mungkin menuliskan huruf pembawa sebagai sufiks [kʰuˣt̪s̟]ʷ maupun prefiks [ʷkʰuˣt̪s̟],[50] atau menempatkan spasi, seperti ⟨˔⟩ didepan sebuah kata untuk mengindikasi kualitas yang dipakai seluruh kata.[51]
Secara resmi, simbol penekanan ⟨ˈ ˌ⟩ muncul sebelum silabel tertekan, dan dapat menandai batasan antar silabel dan silabel tertekan secara bersamaan (walaupun batasan silabel mungkin masih ditandai dengan tanda periode).[53] secara langsung, tanda penekanan diletakkan langsung sebelum inti silabel, setelah onset konsonan manapun tentunya. [54] Dalam beberapa transkripsi, tanda penekanan tidak melambangkan batas silabel. Penekanan primer mungkin saja dilambangkan ganda ⟨ˈˈ⟩ untuk penekanan lebih (seperti penekanan prosodik). Penekanan sekunder bahkan dapat ditampilkan ganda ⟨ˌˌ⟩ untuk penekanan sangat lemah, tetapi sistem ini belum diadopsi oleh IPA.[53] Beberapa kamus mungkin menempatkan dua penekanan secara bersama sebelum silabel, ⟨¦⟩, untuk mengindikasikan entah penekanan primer, maupun sekunder dalam pengucapan yang terdengar, walaupun ini bukan metode penggunaan IPA.[55]
Terdapat tiga tanda batas silabel, yakni: ⟨.⟩ untuk pembatas silabel total, atau jeda, ⟨|⟩ untuk jeda prosodik minor, dan ⟨‖⟩ untuk jeda prosodik Mayor. Sebutan 'minor' dan 'mayor' memang merupakan disambiguasi yang disengaja. Karena pada kasus tertentu, 'minor' dapat bervariasi dari jeda ke jeda prosodi kaki dalam daftar intonasi ke batas unit prosodik berkelajutan (setara dengan koma), dan 'mayor' biasanya digunakan untuk melambangkan jeda intonasi, mungkin digunakan untuk batas unit prosodik akhir (setara dengan titik). 'Mayor' mungkin saja digandakan, ⟨‖‖⟩, untuk jeda lebih "kuat".[catatan 5]
Meskipun bukan bagian dari IPA, tanda pembatas tambahan berikut biasanya digunakan di konjungsi dalam IPA: ⟨μ⟩ untuk mora atau pembatas mora, ⟨σ⟩ untuk pembatas silabel, ⟨+⟩ untuk pembatas morfen, ⟨#⟩ untuk pembatas kata (mungkin dituliskan ganda, ⟨##⟩, contoh, pembatas grup hembusan),[57] ⟨$⟩ untuk frasa atau pembatas semi-lanjutan, dan ⟨%⟩ untuk pembatas prosodik. Contoh, C# adalah konsonan terakhir kata, %V adalah vokal paska jeda, dan T% adalah nada IU akhiran.
⟨ꜛ ꜜ⟩ digunakan dalam buku panduan IPA sebagai nada naik dan turun, yang diambil dari konsep penadaan bahasa. Namun, 'penaikan nada' dapat juga digunakan untuk reset pola nada, dan ilustrasi buku panduan IPA bahasa Portugis menggunakan sistem ini untuk prosodi bahasa non-tonal (nada).
Pola nada fonetik dan nada fonemik mungkin dapat diketahui dari diakritik yang digunakan di inti silabel (contoh, pola nada tinggi ⟨é⟩) atau dengan huruf nada Chao yang diletakkan entah sebelum maupun sesudah kata atau silabel. Ada tiga varian grafis untuk huruf nada: dengan dan tanpa stave (diakritik pengkondisian), dan menghadap kanan atau kiri dari diakritik pengkondisian. Diakritik pengkondisian pertama kali diperkenalkan dengan konvensi Kiel tahun 1989, dan digunakan sebagai pilihan untuk meletakkan huruf pengkondisian. Ada 6 cara untuk mendeskripsikan pola nada ataupun nada dalam IPA, yakni: ⟨é⟩, ⟨˦e⟩, ⟨e˦⟩, ⟨꜓e⟩, ⟨e꜓⟩ dan ⟨¯e⟩ untuk pola titik nada dan nada yang tinggi.[53][58][59] Dari huruf-huruf nada, hanya huruf pengkondisian yang menghadap ke kiri dan beberapa kombinasi representatif yang ditampilkan di ringkasan bagan IPA, dan dalam praktek penggunaannya, saat ini lebih sering untuk huruf nada terjadi setelah silabel maupun kata daripada sebelumnya, seperti yang ada didalam tradisi Chao. Peletakan sebelum kata adalah pembawaan dari sistem konvensi IPA pra-Kiel, dan masih menandai penaikan maupun penurunan nada. IPA menetapkan penggunaan titik nada berdasarkan tradisi Chao yang menggunakan huruf nada yang menghadap kiri, ⟨˥ ˦ ˧ ˨ ˩⟩, untuk nada dalam (nyata), dan huruf nada menghadap kanan, ⟨꜒ ꜓ ꜔ ꜕ ꜖⟩, untuk nada permukaan (semu), yang terjadi di tonasi sandhi, dan intonasi dari bahasa non-tonal.[60] Dalam ilustrasi buku panduan bahasa Portugis tahun 1999, huruf nada ditempatkan sebelum kata atau silabel untuk mengindikasikan pola titik nada prosodik (setara dengan [↗︎] pendakian global dan [↘︎] penurunn global, tetapi dapat menunjukkan presisi lebih), dan dalam ilustrasi Cina Kanton, huruf nada diletakkan setelah kata/silabel untuk mengindikasikan nada leksikal. Secara teori, pola nada prosodik dan nada leksikal dapat secara terus-menerus dalam suatu teks, walaupun ini bukan bentuk formal.
Pola nada naik dan turun, sebagai mana dalam kontur nada diindikasikan dengan menggabungkan diakritik pola nada dan huruf didalam tabel, seperti grave plus akut untuk naik [ě] adan akut plus grave untuk turun [ê]. Hanya 6 kombinasi yang dapat dilambangkan, dan hanya digunakan untuk 3 tingkat (tinggi, tengah, rendah), meskipun diakritik sebenar dapat melambangkan 5 tingkat nada.
Huruf nada Chao disisi lain dapat dikombinasikan dengan pola manapun, bahkan bisa digunakan untuk kontur nada yang kompleks dan pembeda yang sangat jelas daripada yang bisa dilambangkan oleh diakritik, seperti penaikan tengah, [e˨˦], penurunan ekstra tinggi [e˥˦], dsb. Ada 20 kemungkinan untuk diakritik ini. Namun, dalam proposal original dari Chao yang diadopsi oleh IPA pada tahun 1989, setengah tinggi dan setengah rendah ⟨˦ ˨⟩ mungkin dapat dikombinasikan satu sama lain, tapi tidak dengan tonasi tiga tingkat lainnya, untuk tidak menciptakan disambiguasi, dan memudarkan akurasi diakritik. Dengan penyelarasan ini, terdapat 8 kemungkinan diakritik.[61]
Huruf nada lama dengan tanpa diakritik pengkondisian lebih sempit penggunaannya daripada dengan diakritik pengkondisian. Secara resmi, mereka mungkin dapat menampilkan sebanyak mungkin pembeda antar huruf dengan pengkondisian,[62] tapi secara tipikal hanya 3 tingkat yang dibedakan. Unikode daspt mendukung pengkodean normal, titik nada tinggi ⟨ˉ ˊ ˋ ˆ ˇ ˜ ˙⟩ dan titik nada rendah ⟨ˍ ˏ ˎ ꞈ ˬ ˷⟩.
Meskipun diakritik nada dan huruf direpresentasikan setara dalam bahan, "this was done only to simplify the layout of the chart. The two sets of symbols are not comparable in this way." Indonesia: "Ini dilakukan hanya untuk menyederhanakan layout bagan. Set dua simbol tak dapat di bandingkan dalam cara ini"code: id is deprecated [63] Menggunakan diakritik, nada tinggi adalah ⟨é⟩ dan nada rendah adalah ⟨è⟩. Di huruf nada, huruf ini adalah ⟨e˥⟩ dan ⟨e˩⟩. Dapat digandakan untuk kegunakan ekstra tinggi ⟨e̋⟩ dan extra rendah ⟨ȅ⟩. Tidak ada penggunaan paralel. Sebaliknya, huruf nada memiliki tengah-tinggi ⟨e˦⟩ dan tengah-rendah ⟨e˨⟩. Lagi, tak ada tingkat setara antar diakritik.
Korespondensi akan sulit ketika penggabungan dilakukan. Untuk tonasi yang lebih kompleks dapat mengkombinasikan tiga sampai empat nada,[53] walaupun ini hanya percobaan saja, seperti memuncak (naik-turun) e᷈ dan celup (turun-naik) e᷉. Huruf nada Chao diperlukan untuk detail yang lebih akurat (e˧˥˧, e˩˨˩, e˦˩˧, e˨˩˦, dsb.). Walaupun hanya 10 nada memuncak dan celup yang diajukan oleh Chao.
Dan kontur kompleks lainnya yang mungkin ditunjukan. Chao memberikan contoh [꜔꜒꜖꜔] (tengah-tinggi-rendah-tengah).[61]
Diakritik IPA mungkin saja digandakan untuk menunjukkan derajat suara lebih dari fitur yang dipakai.[65] Sistem seperti ini adalah sebuah proses produktif, tetapi diakritik ekstra tinggi dan ekstra rendah ⟨ə̋, ə̏⟩ tidak temasuk dalam sistem ini karena ditandai sebagai nada tinggi dan rendah yang digandakan, dan jeda prosodik mayor ⟨‖⟩ ditandai sebagai jeda prosodik minor ganda ⟨|⟩, Sistem ini tidak secara spesifik diperbarui oleh IPA.
Contoh, tanda penekanan mungkin saja digandakan untik mengindikasikan derajat ekstra dari penekanan itu sendiri, seperti penekanan prosodik dalam beberapa bahasa.[66] Contoh lainnya dalam bahasa Prancis, dengan satu tanda penekanan untuk penekanan prosodik normal di setiap akhir unit prosodik (ditandai dengan jeda prosodik minor), dan tanda penekanan ganda untuk penekanan kontras: [ˈˈɑ̃ːˈtre | məˈsjø ‖ ˈˈvwala maˈdam ‖] Entrez monsieur, voilà madame.[67] Hampir serupa, tanda penekanan sekunder ganda ⟨ˌˌ⟩ biasanya digunakan untuk penekanan tersier (sangat lemah).[68]
Panjang dari sebuah suara diperpanjang dengan mengulang simbol pemanjang, seperti dalam hushhh! [huʃːːː] dalam bahasa Indonesia, atau untuk segmen "overlong" dalam Fonologi Estonia:
(Normalnya penambahan derajat dari panjang ditunjukkan oleh diakritik ekstra pendek maupun ekstra panjang, namun kata kedua pertama dianalisa sebagai pendek dan panjang, dan membutuhkan panjang berbeda untuk kata terakhir.)
Biasanya diakritik lain juga digandakan, yaitu:
Huruf superskrip IPA dapat digunakan untuk mengindikasikan artikulasi kedua, pelepasan fonem dan transisi lain, bayangan dari suara, dan suara yang tidak diartikulasikan seutuhnya. Pada tahun 2020, Asosiasi Fonetik Internasional membuat pengkodean karakter untuk huruf superskrip IPA dalam proposal komisi Unicode untuk cangkupan yang lebih besar dari alfabet IPA. Dalam proposal ini, semua huruf IPA (kecuali huruf nada) dimasukkan dalam pengajuan pengkodean karakter superskrip yang belum didukung oleh pengkodean komputer Unicode, termasuk huruf tarik-belakang yang implisit ⟨ꞎ 𝼅 𝼈 ᶑ 𝼊⟩, dua penanda panjang ⟨ː ˑ⟩, dan ligatur konsonan gesek gaya lama.[34][74] Pengajuan lain yang dilakukan oleh Perhimpunan Fonetik Klinikal dan Linguistik Internasional untuk mengembangkan ekspansi dari cangkupan superskrip untuk huruf-huruf frikatif dalam extIPA, terutama untuk pelepasan frikatif dari konsonan.[75] Unicode meletakkan pengkodean superskrip baru ("modifier") dalam blok Ekstensi Latin-F baru.
Pengkodean karakter Unicode untuk superskrip ("modifier") IPA dan extIPA adalah sebagai berikut:
Diakritik jeda digunakan untuk konsonan sembur, U+2BC dapat digunakan dengan huruf superskrip untuk melambangkan konsonan sembur walaupun simbol bukanlah superskrip (⟨ᵖʼ ᵗʼ ᶜʼ ᵏˣʼ⟩). Jika pembedaan perlu untuk dilakukan, maka penggabungan tanda petik U+315 dapat digunakan (⟨ᵖ̕ ᵗ̕ ᶜ̕ ᵏˣ̕⟩). Diakritik jeda haruslah digunakan untuk huruf dasis dengan pelepasan superskrip, seperti [tˢʼ] atau [kˣʼ], dimana cangkupan tanda petik mencangkup huruf non-superskrip, namun tanda petik penggabung U+315 juga dapat digunakan untuk mengindikasikan konsonan sembur yang diartikulasikan secara lemah, dimana konsonan sembur secara sepenuhnya ditulis sebagai superskrip, atau dengan U+2BC saat tanda petik memiliki cangkupan terhadap huruf dasar dan huruf modifikasi (superskrip), seperti dalam ⟨pʼᵏˣ̕⟩.[74]
Penambahan alternatif superskrip lama untuk huruf vokal hampir tertutup ⟨ɩ⟩ dan ⟨ɷ⟩ didukung secara pengkodean di blok kode U+1DA5 ⟨ᶥ⟩ dan U+107A4 ⟨𐞤⟩. Huruf para-IPA untuk vokal madya direduksi, ⟨ᵻ⟩, didukung pada blok U+1DA7 ⟨ᶧ⟩, tetapi varian bulatnya, ⟨ᵿ⟩, tidak didukung secara komputis oleh Unicode.
Vokal rhotik prakomposit (⟨ɚ ɝ⟩) tidak didukung secara pengkodean untuk varian superskripnya, sebagai subtitusi, vokal digabung dengan diakritik rhotik untuk menunjukkan vokal rhotik (⟨ᵊ˞ ᶟ˞⟩), dan subtitusi ini juga digunakan untuk vokal rhotik lain.[34]
Tanda panjang huruf dalam superskrip dapat digunakan untuk beberapa hal, sebagai contoh, untuk mengindikasikan panjang dari aspirasi konsonan ([pʰ tʰ𐞂 kʰ𐞁]). Pilihan lain untuk penggunaan aspirasi panjang adalah dengan menggandakan diakritik aspirasi (⟨kʰʰ⟩).[34]
Superskrip dapat dimodifikasi lagi dengan diakritik penggabung seperti layaknya huruf dasar. Sebagai contoh, superskrip sengauan gigi (⟨ⁿ̪d̪⟩), superskrip sengauan langit-langit belakang (⟨ᵑ̊ǂ⟩), pra nasalisasi dan langit-langit belakang bibir (⟨ᵑ͡ᵐɡ͡b⟩). Walaupun diakritik dari huruf superskrip sedikit besar yang dimodifikasi, superskrip komposit c-cedilla dan vokal rhotik dapat digunakan sebagai subtitusi (⟨ᵓ̃⟩).
Namun, diakritik jeda seperti ⟨tʲ⟩, tidak dapat ditulis sebagai superskrip kedua (⟨ᵗʲ⟩).[catatan 13]
Sebagian dari superskrip untuk huruf wildcards didukung secara pengkodean komputer, sebagai contoh: ᴺC (konsonan pra-sengauan), ꟲN (sengauan pra-henti), Pꟳ (pelepasan frikatif), CVNᵀ (suku kata dengan nada sebagian), Vᴳ (glida/diftong), Cᴸ dan Cᴿ (likuida atau sisian dan pelepasan rhotik ataupun resonan), NᴾF (letupan epentik), Cⱽ (vokal mengambang). Namun, superskrip S dan Ʞ untuk pelepasan desis dan suara mengambang/decak epentik belum didukung per Unicode 14.
Sejumlah huruf dan diakritik IPA telah usang atau digantikan oleh simbol lain seiring perkembangan IPA. Simbol usang ini juga termasuk simbol duplikat, simbol yang diganti karena preferensi pengguna, dan simbol kesatuan yang ditampilkan dalam bentuk diakritik ataupun digraf untuk memperkecil kotak fonem IPA. Simbol yang ditolak oleh IPA dianggap sebagai simbol usang, walaupun beberapa dari simbol ini masih dapat ditemukan di beberapa literatur.
IPA sebelumnya memiliki beberapa pasang simbol duplikat dari proposal alternatif. Sebagai contoh, huruf vokal ⟨ɷ⟩, ditolak sebagai alternatif dari ⟨ʊ⟩. Konsonan gesek sebelumnya pernah dijadikan ligatur, seperti ⟨ʦ ʣ, ʧ ʤ, ʨ ʥ, ꭧ ꭦ⟩ (dan lainnya yang tidak didukung Unicode). Huruf-huruf ini telah ditetapkan secara resmi sebagai huruf yang usang, tetapi masih digunakan. Kebanyakan dari huruf-huruf yang digunakan untuk kombinasi spesifik dari artikulasi primer dan sekunder telah usang dengan alasan bahwa fitur seperti ini seharusnya diindikasikan dengan tie bar ataupun diakritik, sebagai contoh, ⟨ƍ⟩ untuk [zʷ]. Dalam perkembangannya, huruf-huruf letup-balik nirsuara yang merupakan tipe konsonan langka dihilangkan dan digantikan oleh diakritik nirsuara (⟨ɓ̥ ɗ̥ ʄ̊ ɠ̊ ʛ̥⟩).[76] Set awal dari huruf decak (⟨ʇ, ʗ, ʖ, ʞ⟩), juga telah dinyatakan usang dan digantikan oleh huruf pipa ⟨ǀ, ǃ, ǁ, ǂ⟩. Penggunaan huruf decak awal terkadang digunakan untuk suatu alasan, seperti permasalahan penggunaan huruf decak ([ ] atau / /), kemiripan huruf ⟨l⟩ dengan prosodi ⟨|, ‖⟩. (Untuk alasan ini, beberapa publikasi tidak memasukan tanda kurung IPA)[77]
Huruf individual non-IPA biasanya dapat ditemukan dalam beberapa publikasi. Penggunaan seperti ini biasanya terjadi pada:
Sebagai tambahan, biasanya ad hoc dapat digunakan sebagai subtitusi mesin ketik, huruf kapital standar juga dapat digunakan ketika dukungan IPA tidak tersedia, contoh A untuk ⟨ɑ⟩, B untuk ⟨β⟩ atau ⟨ɓ⟩, D untuk ⟨ð⟩, ⟨ɗ⟩ atau ⟨ɖ⟩, E untuk ⟨ɛ⟩, F atau P untuk ⟨ɸ⟩, G ⟨ɣ⟩, I ⟨ɪ⟩, L ⟨ɬ⟩, N ⟨ŋ⟩, O ⟨ɔ⟩, S ⟨ʃ⟩, T ⟨θ⟩ atau ⟨ʈ⟩, U ⟨ʊ⟩, V ⟨ʋ⟩, X ⟨χ⟩, Z ⟨ʒ⟩, juga @ untuk ⟨ə⟩ dan 7 atau ? untuk ⟨ʔ⟩. (Lihat juga notasi subtitusi SAMPA dan X-SAMPA.)
Bagian yang digelapkan menandakan penyebutan yang dianggap mustahil.
Simbol IPA biasanya dibedakan dari suara yang dipresentasikan oleh simbol tersebut, karena tidak ada koresponden huruf satu dengan yang lainnya dan suara dalam transkripsi papan, membuat nama deskriptif berdasarkan artikulasi seperti "vokal bulat madya depan" atau "hentian langit-langit belakang bersuara" menjadi kurang tepat. Buku Panduan Perhimpunan Fonetik Internasional menyatakan bahwa tidak ada nama resmi yang tersedia ataupun ada untuk simbol-simbol IPA, juga beberapa dari simbol memiliki nama lain yang sering digunakan dan diakui keberadaan oleh IPA, namun ini tidaklah resmi.[80] Simbol-simbol biasanya memiliki nama lain pada standar Unicode yang berlainan dengan Buku Panduan IPA, sebagai contoh, ɛ dipanggil sebagai "epsilon" pada Buku Panduan, tetapi disebut sebagai "small letter open e" di Unicode
Nama tradisional dari huruf Latin dan Yunani biasanya digunakan untuk huruf yang tidak dimodifikasi.[catatan 14] Huruf yang tidak secara langsung diambil dari alfabet ini, seperti [ʕ], mungkin dapat mempunyai beberapa nama, berdasarkan penampilan visual simbol, atah suara yang ditunjukkan oleh huruf tersebut.
Untuk diakritik, terdapat dua metode penamaan. Untuk diakritik tradisional, IPA menamakan diakritik ini sebagai nama yang telah dikenal, seperti contoh, é disebut sebagai e-akut. Diakritik non tradisional biasanya dinamakan sebagai simbol yang mirip dengan bentuknya, sebagai contoh, d̪ disebut sebagai d-bridge.
Geoffrey Pullum dan William Ladusaw membuat sebuah daftar mengenai jenis-jenis nama yang digunalan untuk skmbol-simbkl IPA, baik yang masih digunakan ataupun usang pada Panduan Simbol Fonetik .[81]
Setiap karakter, huruf ataupun diakritik, diberikan angka masing masing untuk menghindari kebingungan dalam pembedaan karakter yang hampir serupa dalam bentuk visual (seperti ɵ dan θ, ɤ dan ɣ, atau ʃ dan ʄ) dalam beberapa situasi sebagai percetakan manuskrip, dan suatu kategori suara diberikan cangkupan nomor masing-masing:[82]
100-184 merupakan konsonan, 301-397 merupakan vokal, 401-433 merupakan diakritik, 501-509 merupakan suprasegmentals dan 510-533 merupakan penanda tonasi/nada.
433
dapat direpresentasikan dengan dua simbol
yang digabung dengan tie bar jika perlu
In some English accents, the phoneme /l/, which is usually spelled as ⟨l⟩ or ⟨ll⟩, is articulated as two distinct allophones: the clear [l] occurs before vowels and the consonant /j/, whereas the dark [ɫ]/[lˠ] occurs before consonants, except /j/, and at the end of words.
|url-status=
|s2cid=
It is traditional to place the tie bar above the letters. It may be placed below to avoid overlap with ascenders or diacritic marks, or simply because it is more legible that way, as in Niesler, Louw, & Roux (2005)
<ref>
thomason
|access-date=
Pullum
Dalam satu sel tabel, simbol-simbol di sebelah kanan adalah bersuara, di sebelah kiri adalah tidak bersuara atau nirsuara. Petak-petak yang digelapkan menandakan penyebutan yang dianggap mustahil.
Academic journalAdvanced Drug Delivery ReviewsDisciplinePharmacologyLanguageEnglishEdited byH. GhandehariPublication detailsHistory1987-presentPublisherElsevierFrequency15/yearImpact factor15.47 (2020)Standard abbreviationsISO 4 (alt) · Bluebook (alt1 · alt2)NLM (alt) · MathSciNet (alt )ISO 4Adv. Drug Deliv. Rev.IndexingCODEN (alt · alt2) · JSTOR (alt) · LCCN (alt)MIAR · NLM (alt) ·…
Human-made shapes and patterns of rocks placed on the ground The examples and perspective in this article deal primarily with North America and do not represent a worldwide view of the subject. You may improve this article, discuss the issue on the talk page, or create a new article, as appropriate. (February 2018) (Learn how and when to remove this template message) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources…
艦歴 発注: 起工: 1910年11月15日 進水: 1911年9月22日 就役: 1913年6月15日 退役: その後: 1946年にスクラップとして廃棄 除籍: 性能諸元(近代化改装後) 排水量: 基準:22.189トン常備:23,475トン満載:25,850トン 全長: 167.95m(168.0m) 全幅: 27.9m(28.13m) 吃水: 8.99 m (9.0m) 機関: ニクローズ式石炭・重油混焼水管缶24基+パーソンズ式直結型タービン(低速・高速)2組4軸推進(ベルヴィ…
Les monastères d'Ukraine dépendent principalement des cinq églises qui coexistent en Ukraine : Église catholique Église grecque-catholique ukrainienne, abréviée ici en EGC Église orthodoxe d'Ukraine (Patriarcat de Kiev), abréviée ici en PK Église orthodoxe d'Ukraine (Patriarcat de Moscou), abréviée ici en PM Église orthodoxe autocéphale ukrainienne, abréviée ici en EAU L'histoire mouvementée de l'Ukraine, notamment religieuse, avec la lutte entre l'influence catholique et …
NGC 7723 الكوكبة الدلو رمز الفهرس NGC 7723 (الفهرس العام الجديد)PGC 72009 (فهرس المجرات الرئيسية)2MASX J23385709-1257396 (Two Micron All Sky Survey, Extended source catalogue)6dFGS gJ233857.1-125740 (6dF Galaxy Survey)AGC 630235 (Arecibo General Catalog)IRAS 23363-1314 (IRAS)IRAS F23363-1314 (IRAS)MCG-02-60-005 (فهرس المجرات الموروفولوجي)PSCz Q23363-1314 (كتالوج PSCz)LEDA 72009 (ليون-ميودو…
Суперкубок Бельгії з футболу 2011Турнір Суперкубок Бельгії з футболу «Генк» «Стандард» 1 0 Дата 21 липня 2011Стадіон Люмінус Арена, ГенкАрбітр Люк ВоутерсГлядачі 7 061← 2010 2012 → Суперкубок Бельгії з футболу 2011 — 32-й розіграш турніру. Матч відбувся 21 липня 2011 року між чемпіо…
Citah Acinonyx jubatus Rekaman Status konservasiRentanIUCN219 TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumChordataKelasMammaliaOrdoCarnivoraFamiliFelidaeGenusAcinonyxSpesiesAcinonyx jubatus (Schreber, 1775) Tata namaProtonimFelis jubata Distribusi lbs Citah (Sanskerta: chitraka, berarti berbintik, bahasa Inggris: cheetah, bahasa Latin: Acinonyx jubatus) adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan…
This is a list of the mammal species recorded in the Solomon Islands archipelago. The geographical area covered by this article refers to the archipelago of the Solomon Islands, which includes Bougainville Island, a province of Papua New Guinea, as well as the group of islands that make up the nation state of Solomon Islands. Within this area there are sixty-three mammal species of which four are critically endangered, one is endangered, and fifteen are vulnerable. Three of the species listed fo…
U.S. military campaign in World War II Guadalcanal campaignPart of the Solomon Islands campaign of the Pacific Theater of World War IIUnited States Marines rest in the field during the Guadalcanal campaign.Date7 August 1942 – 9 February 1943(6 months and 2 days)LocationGuadalcanal, British Solomon Islands9°26′44″S 160°01′13″E / 9.44556°S 160.02028°E / -9.44556; 160.02028Result Allied victoryBelligerents United States United Kingdom&…
The Politics of Truth AuthorJoseph C. WilsonOriginal titleThe Politics of Truth: Inside the Lies that Led to War and Betrayed My Wife's CIA Identity: A Diplomat's MemoirCover artistLinda KosarinCountryUnited StatesLanguageEnglishGenreMemoirPublisherCarroll & GrafPublication dateApril 30, 2004 (Hardcover)April 10, 2005 (Paperback)Media typePrint (Hardcover; Paperback)Pages528; 517 + xlixISBN978-0-7867-1378-3 [hardcover]ISBN 978-0-7867-1551-0 [paperback]OCLC54966142Dewey De…
Die Liste der Unicodeblöcke listet alle Ebenen und Blöcke des aktuellen Unicode-Standards auf. Diese Blöcke (blocks) werden zu Ebenen (planes) zusammengefasst, bei denen das dritte und vierte Byte gleich sind. Jede dieser 17 Ebenen enthält daher 216 = 65.536 mögliche Codierungen, von denen die beiden letzten (FFFEhex und FFFFhex) nicht für die Zuordnung von Zeichen genutzt werden können, da sonst die Byte Order Mark nicht mehr erkennbar ist. Damit hat eine Ebene 65.534 mögliche Codepoint…
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: England Golf – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (October 2022) (Learn how and when to remove this template message) England GolfSportGolfFounded1924AffiliationThe R&A Ladies' Golf UnionHeadquartersNational Golf Centre,Woodhall Spa, LincolnshireOffic…
Blooming cholla cactus with bird's nest in Anza Borrego Desert State Park. Flora of the Colorado Desert, located in Southern California. The Colorado Desert is a sub-region in the Sonoran Desert ecoregion of southwestern North America. It is also known as the Low Desert, in contrast to the higher elevation Mojave Desert or High Desert, to its north. Plant communities The desert flora comprises terrestrial plant communities including: creosote bush scrub; alkali sink, desert dry wash, mixed scrub…
Zamek w Sycowie(niem.) Schloss Groß Wartenberg nr rej. A/3015/644/A z 21.02.1992 Zamek na rycinie A. Dunckera Państwo Polska Województwo dolnośląskie Miejscowość Syców Adres ul. Kolejowa Typ budynku Zamek Rozpoczęcie budowy 1819 r. Ukończenie budowy 1821 r. Położenie na mapie SycowaZamek w Sycowie Położenie na mapie PolskiZamek w Sycowie Położenie na mapie województwa dolnośląskiegoZamek w Sycowie Położenie na mapie powiatu oleśnickiegoZamek w Sycowie Położeni…
Modern Masterpieces of Science Fiction Dust-jacket illustrationEditorSam MoskowitzCountryUnited StatesLanguageEnglishGenreScience fictionPublisherWorld Publishing Co.Publication date1965Media typePrint (hardback)Pages518OCLC1187565Followed byMasterpieces of Science Fiction Modern Masterpieces of Science Fiction is an anthology of science fiction short stories, edited by Sam Moskowitz. It was first published in hardcover by World Publishing Co. in 1965, and reprinted by Hyperion P…
Micronation founded in Indonesia Not to be confused with Sunda Kingdom. Sunda EmpireMicronation2017–2020 Flag Coat of arms Claimed territoriesOrganizational structureEmpire• Maharani Ratu Agung Ratnaningrum• Prime Minister Nasri Banks• Secretary General Rangga Sasana[id] History • Malaysia immigration incident July 2007• Declared January 2017• Leaders imprisoned October 27, 2020• Leaders freed 2021 Today part ofIndonesia The Sunda Democrati…
Human settlement in WalesYnysawdreWelsh: YnysawdreTondu IronworksYnysawdreLocation within BridgendPopulation3,367 2011OS grid referenceSS900845CommunityYnysawdrePrincipal areaBridgendPreserved countyMid GlamorganCountryWalesSovereign stateUnited KingdomPost townBRIDGENDPostcode districtCF32 9Dialling code01656PoliceSouth WalesFireSouth WalesAmbulanceWelsh UK ParliamentOgmoreSenedd Cymru – Welsh ParliamentOgmore List of places UK Wales Bridgend 51°3…
Untuk kegunaan lain, lihat Septik (disambiguasi). Grafik polinomial berderajat tujuh mempunyai tujuh akar real dan mempunyai enam titik kritis. Dalam aljabar, persamaan septik (bahasa Inggris: septic equation) adalah persamaan dari bentuk a x 7 + b x 6 + c x 5 + d x 4 + e x 3 + f x 2 + g x + h = 0 , {\displaystyle ax^{7}+bx^{6}+cx^{5}+dx^{4}+ex^{3}+fx^{2}+gx+h=0,\,} dengan a ≠ 0. Persamaan ini dapat diperoleh dengan menetapkan fungsi septik sama dengan nol, dalam artian f(x) = 0. Fungsi se…
Запрос «Высший пилотаж» перенаправляется сюда; см. также другие значения. Эту страницу предлагается объединить со страницей Аэробатика.Пояснение причин и обсуждение — на странице Википедия:К объединению/10 июля 2022.Обсуждение длится не менее недели (подробнее). Не удаля…
See also: Lithuanian cuisine Traditional Lithuanian beer has an earthy and yeasty flavour, rich color of the clay or straw.Biržų alus. Biržai region is known for traditional-recipe beer breweries. The beer brewing tradition in Lithuania tends to favor the northern part of the country and is centered around the towns of Pasvalys, Pakruojis, Kupiškis and Biržai. The farmhouse brews of the region are highly distinctive, using local ingredients and techniques from past generations. Lithuanian f…
Lokasi Pengunjung: 3.215.77.96